
Saya termasuk fans fanatik menuju fangirl Wallflower Series-nya Lisa Kleypas. I love almost everything about the series, terutama buku ketiga yang menampilkan Lord Sebastian St. Vincent yang playboy dan Evangeline Jenner, si pemalu nan gagap. Saya bahkan bela-belain baca versi manga dan ebook-nya sampai berkali-kali.
Nah, karena saya sudah khatam baca Wallflowers, jadi saya coba move on dengan baca hisrom lain. Awalnya saya pikir nggak ada yang sebagus Wallflowers. Tapi setelah coba baca macam-macam hisrom, akhirnya saya berhasil menemukan beberapa series yang sekeren, seromantis, dan selucu Wallflowers.
Barangkali ada yang kepingin move on juga dari Wallflowers (tapi kayaknya pembaca lain sudah jauh lebih expert soal hisrom daripada saya, deh), coba baca series-series ini. Saya juga iseng-iseng coba bikin infografis-nya. Cuma bikin dari situs infographic maker gratisan, sih. Tapi bikin infografis sendiri seru juga ternyata.
The Hathaways

Kalau masih pingin baca heroine-heroine witty Lisa Kleypas, coba baca The Hathaways (meskipun saya ragu ada penggemar hisrom yang belum pernah baca The Hathaways. Serial ini bisa dibilang kayak spin-off The Wallflowers. Di buku pertama kita bakal mengikuti kisah Cam Rohan, si mantan manajer klub judi Jenner’s yang sempat ada short fling sama Daisy Bowman. Heroine-nya Amelia Hathaway, putri tertua dari Hathaway bersaudara yang eksentrik.
Di sini pembaca masih bisa ketemu tokoh-tokoh Wallflowers. Salah satu setting ceritanya aja di Stony Cross Park alias kediaman Wastcliff dan Lilian. Saya pribadi merasa serial ini sama seru dan lucunya dengan Wallflowers. Keluarga Hathaway ini benar-benar berwarna. Saya sangat menikmati percakapan antara empat bersaudara ini, terutama kalau sudah melibatkan Bea yang sedikit-sedikit membandingkan manusia dengan binatang. Selain itu ada tokoh Leo Ramsay, satu-satunya cowok di keluarga Hathaway yang charming-charming menyebalkan dan selalu beradu mulut dengan governess adik-adiknya, Katherine.
My fave from the series: Tempt Me at Twilight (The Hathaways #3)
Essex Sisters

Kalau pingin coba baca cerita para wanita muda dari dunia historical romance yang bukan bikinan Lisa Kleypas, Essex Sisters bisa jadi pilihan. Masih berputar pada konsep yang sama, tentang Essex bersaudara yang berusaha mendapatkan suami potensial di antara kaum bangsawan Inggris untuk mengeluarkan mereka dari problem keuangan.
Tipikal heroine Essex bersaudara ini juga sama seperti Wallflowers dan Hathaways, tetapi beda penulis jelas beda rasa, dong. Bagi saya, ciri khas Eloisa James adalah menyelipkan side story dari tokoh-tokoh sampingan dengan cukup detail tanpa mengalihkan fokus pembaca dari cerita utama. Menurut saya tokoh paling menarik dari serial ini adalah Jossie, si bungsu yang keisengannya bikin saya ketawa. Sementara hero favorit saya di sini adalah Lucius Felton yang bagi saya agak-agak mirip Simon Hunt-nya Wallflowers.
My fave from the series: Pleasure for Pleasure (Essex Sisters #4)
Lessons in Love

Awalnya saya ragu baca series ini, karena sinopsisnya kedengaran terlalu klise. Tapi ternyata setelah coba baca saya justru jatuh cinta pada series ini, terutama di buku terakhir yang benar-benar menyentuh.
Ide utama Lessons in Love ini adalah tiga wallflowers mencoba untuk memberi pelajaran bagi tiga rakes dari kaum bangsawan agar tidak lagi memperlakukan kaum wanita dengan buruk. Bisa ditebak, masing-masing lady justru berakhir jatuh cinta kepada murid mereka yang devilishly adorable itu.
Di serial ini juga ada keluarga harmonis bin eksentrik yang bikin pembaca jatuh cinta. Kali ini Carroway bersaudara yang isinya cowok semua. Interaksi kakak beradik ini sangat menarik untuk diikuti. Favorit saya adalah Edward alias Runt, si bungsu yang masih kecil tapi sudah gemesin. Sayangnya Runt nggak dibikinin novel sendiri sama Suzanne Enoch.
My fave from the series: England’s Perfect Hero (Lessons in Love #3)
Scoundrels of St. James

Kalau series yang satu ini intinya adalah romantic retellings dari Oliver Twist. Ceritanya memang jauh berbeda dari novel karangan Charles Dickens itu. Tapi tokoh-tokoh di sini punya latar belakang dan nama yang hampir mirip. Misalnya Lucian Langdon dari buku pertama yang punya nama tengah Oliver. Juga Jack Dodger yang jelas diambil dari nama Artful Dodger.
Para tokoh di Scoundrels of St. James ini adalah bekas bandit yang tumbuh bersama sebagai saudara angkat. Setelah dewasa mereka menjalani takdir masing-masing, tetapi tetap bertemu dan saling membantu jika salah satu mendapat masalah. Ada satu cewek, Frannie yang tergabung dalam persaudaraan ini. Masing-masing punya cerita kelam yang bikin setiap buku terasa menyentuh.
Yang paling menarik bagi saya adalah ketika mantan kriminal bersaudara ini menunjukkan ‘keahlian’ mereka mencopet atau menyelinap.
My fave from the series: In Bed With the Devil (Scoundrels of St. James #1)
MacKenzies and McBrides
Series ini bikin saya ketagihan gara-gara buku pertamanya yang menampilkan hero penyandang asperger syndrome (atau autisme, saya sulit memebedakan keduanya). Saya pikir ini sesuatu yang fresh untuk genre historical romance. Tipikal hero di hisrom itu umumnya playboy atau tortured. Tapi Jennifer Ashley berhasil mengeluarkan sisi romantis sekarang Ian yang tidak bisa mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi.
Hebatnya lagi hampir setiap buku di serial MacKenzies & McBrides ini menampilkan tipe hero dan heroine yang berbeda. Selain Ian ada Hart yang agak-agak Christian Grey (yup, BDSM), Bertie yang mantan pencuri, Violet yang peramal palsu, Elliot yang punya trauma. Pokoknya tokoh di series ini penuh warna. Tapi series ini sangat panjang. Ada 10 buku dan saya sendiri baru baca 6.
My fave from the series: The Madness of Lord Ian MacKenzie (MacKenzies and McBrides #1)
Fairy Tales

Satu lagi series dari Eloisa James yang saya favoritkan, Fairy Tales. Bisa ditebak dari judulnya, series ini adalah penceritaan kembali (retelling) dongeng – dongeng klasik menjadi historical romance. Saya termasuk pecinta hisrom dan fairytale. Jadi saat dua genre ini dipadukan, otomatis saya merasa berkewajiban untuk membaca.
Menurut saya, kreativitas James dalam memasukkan unsur – unsur penting dari dongeng asli tanpa membuat ceritanya terasa seperti plagiat benar-benar teruji. Di tangannya, Beauty & the Beast, The Ugly Duckling, dan Princess and the Pea serasa dongeng yang sama sekali baru. Meskipun Cinderella ala James di sini sedikit membosankan, saya rasa masih bisa dinikmati seperti halnya versi hisrom Cinderella yang lain, misalnya An Offer from a Gentleman (Julia Quinn).
My fave from the series: The Ugly Duchess (Fairy Tales #4)
Bridgertons
Semua orang yang sudah baca dan jatuh cinta pada The Wallflowers biasanya juga sudah baca series yang satu ini. Series ini lumayan panjang, dengan 8 buku yang menceritakan 4 lelaki dan 4 perempuan dari kakak-beradik Bridgertons.
Series ini juga menyuguhkan interaksi keluarga yang menyenangkan untuk dibaca, khas Julia Quinn. Beberapa seri pertama menurut saya paling menarik karena masih ada Lady Whistledown alias Gossip Girl zaman hisrom. Saya terhibur membaca narasi dalam kolom gosipnya yang pakai bahasa berbunga-bunga.
My fave from the series: Romancing Mr. Bridgerton (Bridgertons #4)
Here’s the infographic. Iya, saya salah nulis pengarangnya Scoundrels of St. James jadi Loretta Chase. Padahal seharusnya Lorraine Heath. Gapapalah, namanya juga baru coba-coba.
Seri historical-romance emang ga ada habisnya XD aku mem-favoritkan Comanche Series dan Malory-Anderson series 😉
Aku baru tau ada lanjutannya Scoundrels of St. James yang ke-5, aku baca sampai 4 soalnya Dastan baru sampai situ 😮
LikeLike
Ah iya Malory itu juga bagus. Iya nih, sama Dastan ga dilanjutin Scoundrels of St. James-nya. Nanggung banget kalo nerjemahin. Hahaha…
LikeLike
Kayanya udah di-ambil lisensinya sama Gramedia deh jadi Dastan udah ga nerbitin banyak novel lagi. Mungkin yaa..
LikeLike
Belum ada resensi Inteligensi Embun Pagi nih? 😀
LikeLike
Belum baca, bos. Hehehe
LikeLike
Haii, ikut nimbrung ya, seri wallflower manga beli dimana ya? Aku ikut PO jepang, komiknya pake bahasa jepang hahaha maunya baca yang bisa dimengerti 😂
Kalo yang Scoundrels St. James buku ke 5 gak masuk indonesia ya? Aku terpaksa baca via online
Coba deh sist baca yang Travis series author Lisa Kleypas bagus juga itu, dan Malory family author Johanna Lindsey juga bagus …kalo yang Travis buku ke 4 juga gak terbit di indonesia
Sekarang ada yang terbarus sis seri Scandalous Gentlemen of St. James by Lorraine Heath cerita tentang keturunan dari Scoundrels St. James bagus juga itu dan seri The Ravenels by Lisa Kleypas, buku ketiganya anak dari Sebastian dan Evie di Devil in Winter
…Gramedia baru buku pertama dan kedua, selamat membaca sis
Maaf ya agak panjang hehe…
NB: ketemu sesama penggemar HR jadi semangat haha
Salam Kenal 😊
LikeLike
Haii Vivien. Senengnya, sesama pecinta HR. Salam kenal juga yaaa 😀
Kalo manga-nya Wallflowers aku baca scanlation sih. Tapi cuma buku satu doang. Kurang tau juga belinya yang bahasa Inggris di mana.
Aku lagi baca Ravenels sama Rogues to Riches-nya Erica Ridley nih. Langsung loncat ke Devil in Spring, saking pengennya baca Sebastian sama Evie lagi. Hahah.
Eh, Scoundrels of St. James ada generasi barunya? Waahh, mesti cari ini.
LikeLike
Ada , sudah ada 3 buku di gramedia
Serinya scandalous gentlemen of st james
Buku 1. When The Duke Was Wicked
Buku ke 2. One more, my darling rogue
Buku ke 3. The Duke and the Lady in Red
The Ravanels sist langsung lompat ke buku ke 3 ??? Padahal buku ke 2 Marrying Winterborne bagus banget dan menjadi favorite saya hehe tentang Mr.Winterborne itu…walau cerita Devil in Spring juga bagus
Tapi tetep lebih suka Rhys Winterborne hehehe
Selamat membaca sist 😊
LikeLike
Oh ya? Kalo gitu lanjut mundur ke Marrying Winterborne lah.
LikeLike
saya juga penggemar HR, mau tanya dong untuk yg devil in spring ada yg tau ga bahasa indonesianya kira” kapan terbitnya?
LikeLike
saya juga setuju merrying Winterborne bagus bgt, ga akan rugi bacanya. bahkan lebih bagus dari buku yang pertama.
LikeLike
Hai Ira. Duh nambah lagi temen pecinta hisrom. Hehe..
Setuju bgt. Aku sudah kelar baca Winterborne dan menurutku paling bagus di antara Cold Hearted Rake sama Devil in Spring malah.
LikeLike
oh ya?! oh tidak padahal saya udh berharap banyak di devil in spring…… hiks
LikeLike
Tapi Pandora Ravenel tuh bagus lho karaktwrnya. Dan kalo kamu kangen Sebastian-Evie wjib banget baca Devil in Spring. Hehe..
LikeLike
oke, pasti di baca, tapi masih nunggu yg bahasa indonesianya, hahahaha
LikeLike