
Selamat pagi, April. Setelah kemarin posting opini pribadi tentang complication of love and life, akhirnya bisa posting sesuatu yang baru lagi setelah berkutat dengan beberapa urusan personal belakangan ini.
Iya, beberapa bulan terakhir memang sedikit rumit. Ada pandemi Covid-19, social/physical distancing yang bikin stres, WFH yang merusak ritme kerja, dan urusan pribadi yang menyedot energi. Tapi kita semua berada di dalam situasi ini bersama jutaan orang di dunia. So, be patient. Let’s not be selfish.
Karena masih kagok buat review lagi, kali ini saya mau bahas sumber-sumber e-book legal yang biasa saya manfaatkan buat menambah bacaan.
E-book itu praktis dan murah meriah. Nggak bikin kantung mereka yang suka mengoleksi buku jebol, karena paperless. Meskipun banyak juga yang menganggapnya tak segreget buku fisik.
Saya termasuk penikmat buku fisik dan e-book sekaligus. Meskipun tak punya gadget buat baca e-book cakep macam Kindle dan Kobo, e-reader dari aplikasi Play Store saja bagi saya sudah cukup mumpuni untuk mengakomodasi hobi membaca.
E-book memang masih berbayar, meskipun versi ilegalnya bertebaran di dunia maya. Saya termasuk salah satu internet user berdosa yang masih membacanya. Tapi kalau memang mau e-book gratis tanpa harus melakukan kejahatan siber, sebenarnya cukup banyak juga situs yang menyediakan e-book gratis. Sangat banyak malah.
Saya juga punya beberapa situs dan aplikasi favorit buat baca-baca buku digital secara cuma-cuma. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa di antaranya.
Tolong kasih tahu saya kalau ada situs-situs serupa yang lebih recommended menurut kalian.
1. Project Gutenberg
Project Gutenberg ini sebenarnya bermula dari proyek nirlaba untuk mengumpulkan dan men-digitalisasi karya-karya tulis. Di sini ada banyak sekali judul fiksi dan non-fiksi. Buku dan tulisan dari berbagai bidang ada.
Kalau mau cari fiksi di sini, kebanyakan memang karya yang sudah masuk public domain. Saya suka download dongeng atau sastra klasik di situs ini. Misalnya tulisan H.C.Andersen, Grimm Brothers, Perrault, Daniel Defoe. Bahkan dongeng-dongeng Jepang juga ada.
2. iPusnas
Sesekali manfaatkan karya anak bangsa. Baca e-book gratis dan legal di aplikasi Ipusnas. Iya, ini adalah aplikasi perpustakaan nasional bikinan pemerintah.
Buku-bukunya cukup variatif. Fiksi lokal dan terjemahan pun cukup lengkap. Aplikasinya juga cukup interaktif, mirip Goodreads. Memungkinkan user untuk berinteraksi dengan pengguna lain. Bisa like, comment, dan mengikuti update dari user lain juga.
Baca e-book di iPusnas ini seperti pinjam buku di perpustakaan konvensional. Pilih judul yang diinginkan dari katalog, ubah status jadi borrow, lalu download bukunya. Kalau sudah selesai dibaca, jangan lupa klik return.
Sayangnya, aplikasi iPusnas ini sering error. Kadang-kadang forced close dan status peminjaman bisa tiba-tiba hilang sendiri.
3. Storial.co
Sebenarnya ini adalah situs tempat baca buku secara online macam Wattpad, tapi lebih fokus ke karya-karya berbahasa Indonesia. Ada beberapa karya penulis terkenal yang lebih gampang ditemukan juga, karena direkomendasikan dan di-highlight oleh tim Storial sendiri. Saya pribadi lebih suka dengan kualitas cerita-cerita populer di Storial daripada Wattpad.
4. Openlibrary.org
Situs ini juga menyediakan jutaan buku seperti Project Gutenberg. Kebanyakan adalah judul-judul yang sudah masuk public domain atau nggak dicetak lagi. Klaimnya sih, mereka punya lebih dari 20 juta buku yang bisa dipinjam secara online.
5. Netgalley
Situs Netgalley ini konsepnya agak berbeda dari situs-situs lain yang saya sebutkan di atas. Mereka menawarkan kesempatan bagi pembaca untuk menjadi beta reader buat karya-karya yang baru terbit atau akan diterbitkan.
Kelebihannya adalah mendapatkan advanced reader copy dalam bentuk e-book. User juga bisa mendapatkan badge sesuai tahapan achievement yang berhasil dicapai. Menjadi user Natgalley yang diberi badge dan ARC berarti diakui sebagai professional reader dan reviewer.
Kekurangan Netgalley, seringnya user harus bidding untuk mendapatkan ARC dari judul-judul yang populer atau tidak sesuai dengan interest cetegories si user. Selain itu, kebanyakan ARC dari Netgalley ini disertai DRM, sehingga ada batas waktu untuk membacanya.
Sebenarnya masih banyak situs dan aplikasi lain buat baca-baca e-book gratis seperti Edelweiss, Penana atau Dreame (khusus romance). Saya baru sebatas download, belum pernah nyoba baca. Mungkin bisa jadi alternatif kalau sudah jenuh dengan Wattpad dan Storial.
E Book harga berapa kak …
LikeLike