Tulisan ini awalnya saya buat untuk kerjaan yang lama. Sudah di-upload segala, baru inget kalau Bobo adalah majalah kepunyaan direct competitor .
Jadilah, artikel tersebut nganggur dan batal tayang. Padahal risetnya lumayan memakan waktu. Sekarang, saya putuskan untuk tulis ulang dan upload di sini saja.
Majalah Bobo Belanda
Majalah Bobo tertua yang berhasil saya temukan adalah versi Belanda yang diterbitkan Blink Publishers sejak 1968. Maskotnya adalah kelinci biru berusia 9 tahun yang bernama Bobo.
Majalah ini ditujukan sebagai media edukasi yang menyenangkan untuk anak-anak usia empat sampai lima tahun. Katanya, Bobo ini terjemahan dari majalah Bobo Bunny dari Inggris.
Anehnya, volume pertama Bobo Bunny yang saya temukan justru bertahun 1969. Mungkin ada kesalahan informasi dari sumber yang saya temukan.
Majalah Bobo Inggris
Nah, ada juga Bobo dari Inggris yang katanya lebih tua dari Bobo Belanda. Namun, Bobo Bunny yang disebut sebagai moyangnya Bobo Belanda dan Indonesia itu justru terbit pertama kali di tahun 1969. Saya juga kurang paham dengan informasi yang saya temukan ini.
Media cetak itu dipasarkan sebagai “All-colour picture paper for little children” oleh IPC. Jadi, sebenarnya dia adalah koran berwarna untuk edukasi anak-anak. Koran ini terbit tiap Senin sejak 22 Maret 1969 sampai 27 Januari 1973.
Majalah Bobo Indonesia
Selanjutnya, ada Bobo Indonesia yang terbit sejak 14 April 1973. Bobo Indonesia ini lisensinya dibeli oleh Kompas Gramedia dari Bobo versi Belanda. Target pembacanya adalah anak usia 6 sampai 12 tahun.
Majalah Bobo yang pertama juga berbentuk koran. Awalnya, ini cuma halaman khusus anak-anak di koran Kompas sebelum berkembang jadi majalah anak-anak terpopuler seperti sekarang.
Sebagian isinya diterjemahkan dari Bobo Belanda. Sementara sisanya berasal dari halaman anak-anak Kompas. Sekarang, keseluruhan isi Bobo dibuat oleh redaksi Bobo Indonesia.
Karakter komik klasik yang berasal dari Bobo Belanda seperti keluarga Bobo, Nirmala, dan Paman Kikuk memang masih ada. Namun, setahu saya, sejak tahun 1990-an ceritanya sudah buatan Indonesia.
Saya masih punya majalah Bobo tahun 1991 hibahan tetangga yang menampilkan Paman Kikuk beli bakso di warung. Kan, nggak mungkin itu dari Bobo Belanda.
Komik-Komik Klasik Bobo dan Versi Asingnya
Sejak bergesernya kebiasaan pembaca dalam menikmati tulisan, banyak media cetak yang gulung tikar. Namun, tidak dengan Bobo.
Majalah anak-anak ini telah memasuki usia 50 tahun di 2023. Tahun lalu, mereka menerbitkan edisi spesial yang berisi komik-komik klasik khas Bobo. Komik-komik Bobo ini cukup unik, karena kebanyakan nggak pakai balon dialog.
Berikut ini deretan komik klasik yang pernah dan masih hadir di majalah Bobo.
1. Pak Janggut (Indonesia) – Douwe Dabbert (Belanda)
Masih ingat Pak Janggut, pengembara berbaju hijau lumut yang memiliki buntelan ajaib? Judul aslinya adalah Douwe Dabbert.
Pak Janggut adalah komik fantasi Belanda karya Piet Wijn dan Thom Roep. Komik ini pernah menjadi sisipan majalah Bobo.
2. Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang (Indonesia) – Pinkie Puff, the Little Elephant with Long Trunk (Inggris)
Majalah Bobo juga punya komik Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang. Komik satu halaman ini menampilkan petualangan gajah kecil berwarna pink yang ceria.
Pada setiap episodenya, Bona selalu ditemani sahabatnya yang bernama Rong Rong (Purr di versi Inggris). Mereka menyelesaikan berbagai masalah yang ditemui dengan bantuan belalai ekstra panjang Bona.
3. Ceritera dari Negeri Dongeng (Indonesia) – Pukkie en Wanda in Sprookjesland (Belanda) – Funny Days in Fairyland (Inggris)
Ada juga Ceritera dari Negeri Dongeng yang menampilkan peri cantik bernama Nirmala. Komik ini merupakan adaptasi dari Pukkie en Wanda.
Nirmala memiliki tongkat wasiat yang biasanya ia gunakan untuk menyelamatkan Oki, si kurcaci yang sering terkena sial.
4. Paman Kikuk, Husin, dan Asta (Indonesia) – Oom Stuntel, Heintje, en Flap (Belanda) – Uncle Bungle and Little Clever Dick (Inggris)
Paman Kikuk, Husin, dan Asta diadaptasi dari Oom Stuntel, Heintje, en Flap. Kalau di Bobo Bunny, judulnya Uncle Bungle and Little Clever Dick. Sementara nama anjingnya adalah Spot.
Komik ini menceritakan kekocakan sehari-hari yang disebabkan kecerobohan Paman Kikuk. Ada saja kehebohan yang disebabkan Paman Kikuk di setiap episode.
Karena sering membuat masalah, Paman Kikuk justru sering diomeli atau malah ditolong oleh keponakannya, Husin.
5. Bobo (Indonesia) – Bobo Bunny and His Jolly Family (Inggris)
Sebagai maskot majalah, karakter Bobo tentu juga dibuatkan komik tersendiri. Maskot majalah Bobo adalah seekor kelinci berwarna biru yang cerdik bernama Bobo. Ciri khasnya adalah celana biru dan sweater merah berlogo huruf “b”.
Nama-nama karakter yang biasa muncul di komik ini diterjemahkan nyaris harfiah dari versi Belandanya. Misalnya Krabbel (Coreng).
Nama Inggrisnya juga cukup mirip dengan nama Indonesia. Watch-the-Trains adalah Tut Tut. Paman Gembul punya nama Inggris, Uncle Muncher. Sementara Bibi Tutup Pintu disebut Auntie Shut-the-Door.
6. Deni Manusia Ikan (Indonesia) – Fishboy: Denizen of the Deep (Inggris)
Terakhir, ada Deni Manusia Ikan yang menampilkan cerita seru bersama makhluk-makhluk laut. Sama seperti Pak Janggut, ini adalah komik luar yang diterbitkan dengan judul lokal.
Aslinya, Deni Manusia Ikan berjudul Fishboy: Denizen of the Deep. Komik karya Scott Goodall dan John Stokes (ilustrator) ini diterbitkan Buster sejak 1968 sampai 1975. Ceritanya tentang seorang pemuda berkekuatan seperti Aquaman.
Yak, sekian tulisan singkat saya soal komik-komik klasik di majalah Bobo dan versi asingnya.
Sumber bacaan:
Bobo Bunny. British Comics
Bobo Bunny. Comics.org
Comic Book / Douwe Dabbert. TV Tropes
Fakta Oki dan Nirmala, Kisah Negeri Dongeng yang Diadaptasi dari Belanda. Bobo.grid.id
Inilah Fakta Unik Majalah Bobo yang Belum Banyak Diketahui. Gramedia Blog
Scott Goodall. Comics UK














