[Review Buku, Manga & Film] Battle Royale, Dystopia Klasik dari Koushun Takami

Judul: Battle Royale (novel)
Penulis: Koushun Takami
Tahun penerbitan: 1999 (Jepang), 2003 (AS)
Format: ebook
Bahasa: Inggris
Genre: Dystopian, thriller, action, gore

Judul: Battle Royale (film)
Sutradara: Kinji Fukasaku
Screenplay: Kenta Fukasaku
Tahun rilis: 2000
Bahasa: Jepang
Genre: Dystopia, thriller, action

Judul: Battle Royale (manga)
Penulis: Koushun Takami
Ilustrator: Masayuki Taguchi
Adaptasi: Ketih Giffen
Tahun penerbitan: 2003 (TokyoPop)
Bahasa: Inggris
Genre: Seinen, mature, ecchi, dystopian, thriller, action, gore

BR_novel_manga_movie

Cerita

Novel & Manga

Pada saat perjalanan dengan busa untuk study tour, siswa-siswi kelas 3B dari SMP Shiroiwa dibuat tak sadarkan diri dengan gas. Begitu terbangun, mereka sudah berada dalam kelas di sebuah pulau yang tak berpenghuni karena penduduknya dievakuasi.  Seorang instruktur yang bernampilan seperti guru menginformasikan dengan cara-cara yang sangat kejam bahwa mereka terpilih menjadi peserta Program untuk tahun ini.

Setelah diberikan berbagai petunjuk, para siswa diperintahkan untuk meninggalkan ruangan satu per satu agar bisa menyebar dan mengatur strategi. Setiap orang menghadapi kenyataan takdir kematian mereka dengan berbagai cara. Beberapa memutuskan membunuh karena terlalu histeris, beberapa berpartisipasi dengan antusias, beberapa bersembunyi, beberapa mencari cara untuk meloloskan diri, beberapa lagi bersekutu, sedangkan sisanya menolak berpartisipasi dan menunggu kematian atau bunuh diri.

Shuya Nanahara dan Noriko Nakagawa bekerjasama dan bertekad untuk selamat dari Program ini. Belakangan mereka dibantu oleh Shogo Kawada yang berhasil memenangkan Program tahun sebelumnya. Sedangkan Mitsuko Souma yang manipulatif dan Kazuo Kiriyama yang tanpa emosi memutuskan untuk memenangkan Program dan membantai teman-teman sekelas mereka.

Film

Battle Royale (2000)
Battle Royale (2000)

Shuya Nanahara berusaha menjalani hidupnya setelah ayahnya mati karena gantung diri. Sementara itu, Noriko Nakagawa menghadiri kelas yang kosong seorang diri. Wali kelasnya, Kitano sangat menghargai kehadiran Noriko dan merasakan rasa sayang tertentu kepadanya. Lalu Kitano diserang oleh Yoshitoki Kuninobu hingga terluka dan terpaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Setahun kemudian,  kelas 3B melakukan perjalanan bersama-sama untuk study tour. Tiba-tiba mereka tak sadarkan diri karena gas lalu  terbangun beberapa jam kemudian dalam sebuah briefing room. Kitano, mantan guru mereka menjelaskan bahwa kelas 3B terpilih untuk Battle Royale tahun ini dan ia bertindak sebagai instruktur mereka.

Battle Royale sendiri adalah suatu bentuk sistem seleksi yang diadakan untuk menanggulangi kebobrokan mental remaja pada saat itu. Tujuan program ini adalah mengeliminasi pemuda-pemuda yang dianggap sampah masyarakat dan memberikan kesempatan sekaligus pelajaran bagi pemenang untuk menjalani hidup dengan bertanggungjawab.

Battle Royale (2000). Para siswa saling bantai setelah dilepas ke arena program.

Begitu dilepas di arena, pembantaian di antara para murid pun tak terelakkan. Shogo Kawada, si murid pindahan yang terlihat menakutkan ternyata banyak membantu dan bersedia bergabung dengan Shuya Nanahara dan Noriko Nakagawa. Sementara Kazuo Kiriyama, murid pindahan lain yang ternyata psikopat dan si cantik Mitsuko Souma yang tak pernah bergaul dan selalu menjadi korban bully ternyata sanggup membunuh teman-teman sekelas mereka dengan darah dingin.

Republik Asia Timur Raya (Republic of Greater East Asia)

Negara yang terletak di kawasan Asia Timur ini menganut paham fasis-komunis, karena itu berhubungan akrab dengan Republik Rakyat Cina yang berhaluan sama dan berseteru dengan negara-negara imperialis seperti Amerika Serikat.

Negara dengan bendera kebangsaan berwarna merah tua ini diselenggarakan secara terpusat. Segala bidang diatur serta diawasi oleh pemerintah, dan setiap warga negara wajib mematuhinya secara mutlak atau dianggap berkhianat.

Republic of Greater East Asia. Photo credit: Battle Royale Manga

Seperti halnya di Cina dan Korea Utara pada masa perang, sumber informasi masyarakat dibatasi untuk mencegah masuknya ide-ideyang bertentangan dengan sosialisme-komunisme di kalangan masyarakat dan untuk menjaga supremasi pemerintahan diktator yang berkuasa. Begitu juga dengan unsur-unsur budaya yang menyuarakan perlawanan seperti music rock. Tetapi beredar selentingan-selentingan mengenai kebohongan publik yang dilakukan pemerintah untuk memperdaya masyarakat agar tetap tunduk terhadap para penguasa.

Negara ini tidak berlandaskan agama apapun. Walaupun begitu praktek keagamaan dan kepercayaan tidak dilarang, asal kegiatannya masih dalam skala kecil dan terbatas agar tidak sampai tebentuk fanatisme dan komunitas besar. Hal ini dikarenakan Republik Asia Timur Raya menginginkan warganya fanatik hanya pada sistem politik yang ada.

Seperti kebanyakan negara komunis (dengan pengecualian Cina yang sistem ekonominya kapitalis), kondisi ekonomi masyarakat di Republik Asia Timur Raya jauh dari makmur. Persediaan barang-barang kebutuhan pokok terbatas karena kebijakan politik isolasi menjadikan impor sangat terbatas.

The Program

battle-royale

Kutipan dari Republic of Greater East Asia Compact Encyclopedia:

Program n. 1. A listing of the order of events and other information […] 4. A battle simulation program conducted by our nation’s ground defense forces, instituted for security reasons. Officially known as Battle Experiment No. 68 Program. The first program was held in 1947. Fifty third-year junior high school classes are selected annually (prior to 1950, 47 classes were selected) to conduct the Program for research purposes. Classmates in each class are forced to fight until one survivor is left. Results from this experiment, including the elapsed time, are entered as data. The final survivor of each class (the winner) is provided with a lifetime pension and a card autographed by The Great Dictator.

Program merupakan simulasi pertempuran yang diwajibkan pemerintah sebagai bentuk persiapan untuk menghadapi kemungkinan invasi dari negara-negara blok barat. Pemimpin Besar (The Great Dictator) menyebut program ini sebagai suatu bentuk wajib militer.

Program diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan secara tertutup selama tiga hari. Informasi mengenai detil program akan diberitakan kepada msyarakat jika program sudah berakhir. Pemilihan peserta dilakukan secara acak. Lokasi program berubah-ubah setiap tahun. Jika dalam tiga hari belum muncul satu orang pemenang, maka semua peserta akan dieksekusi.

Setiap peserta akan dibekali perbekalan yang berisi makanan, minuman, peta, kompas, jam, dan senjata yang dipilih secara acak untuk menekankan random element dalam peperangan yang sesungguhnya. Untuk mendorong partisipasi aktif para peserta, penyelenggara program menyiapkan beberapa rintangan berupa ‘zona terlarang’. Zona terlarang merupakan area yang harus dijauhi oleh peserta karena menginjakkan kaki di zona tersebut dapat mengaktifkan detonator yang akan meledakkan kalung penjejak di leher mereka. Zona terlarang dan peserta yang gugur diumumkan setiap enam jam sekali. Pada hari-hari selanjutnya zona terlarang akan bertambah banyak, menjadikan pergerakan peserta yang tersisa akan semakin terpusat dan terbatas  sehingga kemungkinan untuk saling berhadapan semakin besar.

Characters

Kelas 3B, SMP Shiroiwa, Kota Shiroiwa, Prefektur Kagawa

 222542_509667899051915_1838844740_n

BR_3B

Siswa Putra

Yoshio Akamatsu (01)

01_Yoshio Akamatsu

Senjata awal: Busur & panah otomatis (novel, manga, & film)

Akamatsu adalah siswa putera berbadan paling besar di kelasnya. Tingginya 180 cm dengan berat badan 90 kg. Ia sangat pemalu, kikuk, dan sering menjadi sasaran bullying oleh anak-anak nakal di kelas. Akamatsu menjadi peserta pertama yang melakukan pembunuhan. Perbuatannya ini dipicu rasa panik dan ketakutannya akan kematian.

Keita Iijima (02)

02_Kieta IijimaSenjata awal: pisau dapur (novel & manga)

IIjima yang tidak terlalu banyak bicara dikenal sebagai anak yang cukup ramah. Dulunya ia cukup akrab dengan Shinji Mimura & Yutaka Seto. Hubungannya dengan Shinji renggang sejak suatu peristiwa yang terjadi saat mereka duduk di kelas dua.

Tatsumichi Oki (03)

03_Tatsumichi Ohki_aSenjata awal: kapak (novel & film), parang (manga)

Oki merupakan salah satu pemain inti dalam tim handball sekolah. Oki memiliki tinggi rata-rata, tubuh atletis, dan kulit kecoklatan.

Toshinori Oda (04)

04_Toshimori OdaSenjata awal: jaket anti-peluru (novel, manga, & film)

Pemuda kurus dan pendek yang penampilannya seperti kodok (said Takami, not meJ) ini adalah putera pemilik perusahaan besar yang tinggal di distrik elit Shiroiwa. Toshinori memiliki watak angkuh dan picik. Ia memandang rendah teman-teman sekelasnya yang ia sebut ‘sekumpulan orang-orang vulgar’.

Shogo Kawada (05)

shogo kawada

Senjata awal: Remington M31 (novel), Remington Arms M32 (manga), Franchi SPAS-12 (film)

Kawada adalah murid baru di kelas 3B yang misterius. Penampilannya terlihat seperti anak SMA dan ia memiliki banyak bekas luka yang menimbulkan spekulasi bahwa ia adalah anggota yakuza. Kawada jarang bicara dan ditakuti teman-teman sekelasnya meskipun ia tidak pernah mengganggu siapapun. Pada saat program dimulai, Kawada bersekutu dengan Shuya Nanahara & Noriko Nakagawa.

Pemuda 16 tahun yang sangat cerdas ini ternyata adalah pemenang program Battle Royale tahun sebelumnya. Ia dipaksa pindah sekolah oleh pemerintah setelah kemenangannya, tetapi rupanya nasib sial membuat ia kembali terpilih sebagai salah satu peserta Battle Royale. Kawada bertekad memenangkan program kali ini bersama Shuya & Noriko untuk membalas kematian kekasihnya di program tahun sebelumnya.

 Kazuo Kiriyama (06)

kazuo_kiriyama_a

Senjata awal: pisau (novel), senapan mesin Ingram MAC-10 (manga), kipas (film)

Kazuo Kiriyama dikenal sebagai pemimpin gang berandalan yang beranggotakan Mitsuru Numai, Ryuhei Sasagawa, dan Sho Tsukioka. Reputasinya sebagai berandalan yang pernah mengalahkan anggota yakuza sudah menyebar di seantero prefektur. Menurut rumor yang beredar, Kazuo merupakan anak gelap dari seorang direktur perusahaan ternama. Karena itulah ia dibesarkan sebagai tuan muda dengan gaya hidup elit.

Ia memiliki wajah tampan tanpa ekspresi, bertubuh tinggi besar, dan gesit. Kazuo juga memiliki kecerdasan dan kemampuan atletik jauh di atas rata-rata. Ia bisa menguasai berbagai hal dari pelajaran, kesenian, sampai olahraga dengan sempurna dalam waktu yang sangat singkat.

Kazuo tidak bisa merasakan emosi seperti manusia pada umumnya. Hal ini disebabkan karena kerusakan pada bagian tertentu di otak akibat kecelakaan yang dialami ibunya ketika mengandung Kazuo (di manga kecelakaan terjadi ketika Kazuo masih sangat kecil). Kelainan pada otaknya ini menjadikan Kazuo manusia tanpa belas kasihan. Ia berpartisipasi dalam program dan membantai teman-teman sekelasnya dengan sadis semata-mata untuk membunuh kebosanan.

Yoshitoki Kuninobu (07)

Yoshitoki_a

Senjata awal:

Yoshi adalah sahabat Shuya sejak kecil. Mereka tumbuh bersama di panti asuhan (novel & manga).  Ia dibunuh oleh Sakamochi/Kitano/Kamon sebelum program dimulai.

Yoji Kuramoto (08)

08_Youji Kuramoto a

Senjata awal: belati (novel); cutter (manga); tali (film)

Yoji digambarkan sebagai pemuda dengan wajah khas Latin. Ia diam-diam berpacaran dengan Yoshimi Yahagi.

Hiroshi Kuronaga (09)

Senjata awal: tak dijelaskan dalam novel & manga, pisau (film)

Hiroshi yang bertubuh gempal adalah pengikut  Kazuo Kiriyama (novel & manga).

Ryuhei Sasagawa (10)

Senjata awal: senapan mesin Ingram MAC-10 (novel); tak dijelaskan dalam  manga; senjata submacine Uzi (film)

Ryuhei juga merupakan anggota gang berandalan yang dipimpin Kazuo (novel & manga).

Hiroki Sugimura (11)

hiroki-sugimura-a2

Senjata awal: Alat penjejak (novel, film, dan manga)

Hiroki adalah atlet bela diri kebanggaan sekolah. Pemuda pendiam dan baik hati yang suka membaca puisi-puisi Cina ini dikenal dekat dengan Takako Chigusa, gadis idola di SMP Shiroiwa yang menjadi sahabatnya sejak kecil. Motivasi utama Hiroki dalam program adalah menemukan Takako dan gadis yang diam-diam disukainya selama ini, Kayoko Kotohiki.

Yutaka Seto (12)

12_yutaka Shimada

Senjata awal: garpu (novel,manga,film)

Pemuda yang memiliki tubuh paling pendek di kelas dan wajah lucu ini dianggap sebagai badut kelas oleh teman-temannya. Meskipun ia lemah dalam olah raga, teman-teman Yutaka menyukainya karena keramahan dan perangainya yang menyenangkan. Sepanjang permainan ia bersekutu dengan sahabatnya, Shinji Mimura.

Yuichiro Takiguchi (13)

13_Yuichiro Takiguchi

Senjata awal: tongkat pemukul aluminium (novel), Smith & Wesson Model 269 Performance Center (manga), parang (film)

Yuichiro  bertubuh pendek dan dikenal sebagai otaku anime. Tapi di saat darurat, ternyata ia mampu berpikir dengan kepala dingin.

Sho Tsukioka (14)

Senjata awal: Derringer .22 Double High Standard (novel & manga)

Sho yang mempunyai nickname ‘Zuki’ ini dianggap aneh oleh teman-temannya. Secara fisik ia terlihat lebih dewasa dari umur sebenarnya. Sho bersifat narsistik dan feminin, karena ia merasa bahwa dirinya adalah perempuan. Kelainannya ini disebabkan karena sejak kecil ia terlalu sering keluar-masuk bar gay yang dikelola ayahnya. Sho ahli dalam mengendap-endap, mengutil ketika tak ada seorang pun yang memperhatikan, dan membuntuti orang (reminds you of The Hunger Games’s Foxface?)

Shuya Nanahara (15)

Senjata awal: pisau army (novel), (manga), tutup panci (film)

Shuya Nanahara adalah salah satu jago olahraga sekolah yang mendapat julukan serupa merk rokok, ‘Wild Seven’. Shuya menggandrungi music rock dan diam-diam dikagumi gadis-gadis teman sekelasnya karena kepribadiannya yang ramah.

Kazushi Nüda (16)

16_Kazushi Niida

Senjata awal: shamisen (novel & manga), jepit jemuran (film)

Kazushi Nüda (Kazushi Niida) berbakat dalam bidang olahraga. Ia merupakan andalan tim sepakbola sekolah. Ia cukup cerdas dalam mata pelajaran lainnya, tapi mempunyai sifat kekanakan dan arogan yang kadang begitu menyebalkan. Ia suka menyombongkan diri  dan mencari-cari alasan setiap kali melakukan kesalahan. Kazushi tertarik kepada Takako Chigusa sejak kelas 1, tapi gadis itu tak pernah menanggapinya.

Mitsuru Numai (17)

MItsuru Numai

Senjata awal: Walther PPK 9mm (novel & manga); Colt .357 Magnum (film)

Mitsuru merupakan anak dari keluarga kelas menengah-ke bawah. Ia tak punya keahlian khusus selain kekuatan fisiknya. Karena itu Mitsuru beradaptasi dengan satu-satunya cara yang ia tahu; berkelahi. Ia merupakan anggota gang berandalan yang dipimpin Kazuo. Ia juga sangat loyal terhadap Kazuo.

Tadakatsu Hatagami (18)

18_Tadakatsu Hatagami

Senjata awal: revolver Smith & Wesson M19  (novel), tongkat pemukul aluminium (manga & film)

Tadakatsu adalah pemuda atletis yang pernah berteman akrab dengan Shu ya saat keduanya sama-sama menekuni baseball.

Shinji Mimura (19)

19_Shinji Mimura_

Senjata awal: pitol otomatis Beretta M92F (novel)

Shinji Mimura, jagoan basket sekolah yang populer di antara murid-murid perempuan ini adalah pemuda yang ramah dan cerdas dalam bidang sains dan teknologi. Ia mempelajari keterampilan computer dan hacking dari pamannya yang menjadi teroris anti-pemerintah. Ia berasal dari keluarga berada yang kurang harmonis. Ia dikenal sebagai playboy oleh teman-teman sekelasnya. Ia jug abersahabat dengan Yutaka Seto.

Kyoichi Motobuchi (20)

20_Kyouichi Motobuchi

Senjata awal: revolver Smith & Wesson .38 Chief’s Special (novel & manga), Smith & Wesson Model 19 (film)

Kyoichi adalah pengurus kelas sekaligus murid kedua paling pintar di kelas setelah Kazuo Kiriyama. Penampilannya rapi-kelimis dengan kacamata tebal khas kutu buku. Ayahnya bekerja sebagai pegawai pemerintahan.

Kazuhiko Yamamoto (21)

Senjata awal: Colt .357 Magnum (novel & manga), headband (film)

Kazuhiko selalu diingat oleh teman-temannya sepaket dengan kekasihnya, Sakura Ogawa. Mereka dikenal sebagai pasangan paling mesra di kelas.

Siswa Puteri

Mizuho Inada (01)

Mizuho_Inada_all   

Senjata awal: pisau bermata dua (novel); pistol .44 Auto Mag (manga); pisau dapur (film)

Mizuho sangat suka berkhayal. Teman-teman sekelasnya berpendapat kalau Mizuho seperti hidup dalam dunia fantasinya sendiri. Saat program berlangsung, guncangan jiwa yang dialaminya membuat Mizuho menjadi delusive dan meyakini dirinya sebagai ksatria wanita dalam fantasinya.

Yukie Utsumi (02)

yukie

Senjata awal: Browning Hi-Power (novel & manga); Smith & Wesson Model 357(film)

Yukie adalah anggota kepengurusan kelas 3B. Gadis berkepang ini sekelas dengan Shuya sejak SD sehingga cukup akrab dengannya.

Megumi Eto (03)

03_Megumi Eto_all

Senjata awal: Pisau penyelam (novel & manga), stun gun (film)

Megumi berteman akrab dengan Mizuho Inada dan Kaori Minami. Ia diam-diam menyimpan perasaan terhadap Shuya.

Sakura Ogawa (04)

04_Sakura_a

Senjata awal: tak dijelaskan

Dikenal sebagai gadis paling anggun di kelasnya. Sewaktu kecil, kekasih Kazuhiko Yamamoto ini kehilangan ayahnya yang tewas dibunuh polisi karena dianggap menentang pemerintah.

Izumi Kanai (05)

Senjata awal: granat lempar (film)

Yukiko Kitano (06)

06_Yukiko Kitano a

Senjata awal: seperangkat dart (novel), megaphone (film & manga)

Gadis mungil berpipi bulat ini bersahabat dengan Yumiko Kusaka yang bertubuh tinggi dan atletis sejak kecil.

Yumiko Kusaka (07)

Senjata awal: granat lempar (novel), katana (film)

Yumiko yang berambut pendek ini adalah gadis energik dan tomboy yang tergabung dalam tim softball sekoalh. Ia sering merasa iri dengan perawakan sahabatnya yang mungil dan feminin. Walaupun begitu ia dan Yukiko saling menyayangi.

Kayoko Kotohiki (08)

Senjata awal: Smith & Wesson Model 59(novel); Smith & Wesson Model 59 (manga); Pistol Glock 17 (film)

Kayoko adalah anggota klub upacara minum teh. Walaupun mengikuti ekskul yang menjunjung tinggi keanggunan dalam ritualnya, dalam kehidupan sehari-hari ia  dikenal sebagai gadis yang lincah dan ceria.

Yuko Sakaki (09)

Senjata awal: Telescoping spring baton & potassium sianida (novel & manga), sianida (film)

Yuko menderita paranoia dan fobia terhadap tindak kekerasan sejak ayahnya mati mengenaskan di tangan yakuza. Profil pesertanya dalam Program menyatakan bahwa ia memiliki kecenderungan paling tinggi untuk bunuh diri atau tewas di tangan peserta lain.

Hirono Shimizu (10)

10_Hirono Shimizu

Senjata awal: Smith & Wesson Military & Police .38 (novel)

Hirono adalah anggota gang anak nakal yang dipimpin Mitsuko. Ia sering terlibat dalam prostitusi dan perdagangan narkoba. Gadis yang berpenampilan dewasa ini memiliki hubungan buruk dengan kedua orangtuanya.

Mitsuko Souma (11)

mitsuko_a2

Senjata awal: sabit (novel, manga, & film)

Mitsuko yang dikenal sebagai gadis paling cantik di sekolah ini dijauhi teman-temannya, baik pria maupun wanita karena sikapnya yang menakutkan. Ia sering berbuat onar dan beberapa guru pun merasa terintimidasi olehnya. Dalam novel, manga, dan film diceritakan bahwa gadis ini pernah menjadi korban pemerkosaan. Trauma yang dialami oleh Mitsuko di masa kecil membuatnya menjadi pemberontak dan pembenci laki-laki. Ia sering memanfaatkan tubuhnya untuk memperdaya kaum pria, begitu juga dalam Program.

Haruka Tanizawa (12)

Senjata awal: Browning Hi-Power (film)

Haruka yang bertubuh sangat jangkung adalah anggota tim  voli sekolah. Ia merupakan sahabat Yukie Utsumi

Takako Chigusa (13)

13_Takako Chigusa_ALL

Senjata awal: pemecah es (novel & manga), pisau (film)

Takako dikenal sebagai gadis paling cantik kedua di sekolah setelah Mitsuko Souma. Ia digambarkan memiliki wajah aristokrat dan gemar berpenampilan eksklusif. Walaupun sebenarnya berhati baik, gadis yang berasal dari keluarga berada ini tak memiliki banyak teman karena cara bicaranya yang pedas dan sikap temperamentalnya. Ia bersahabat dengan Hiroki Sugimura dan murid putri dari kelas lain yang bernama Kahoru Kitazawa sejak kecil.Takako merupakan pelari andalan tim atletik sekolah.

Mayumi Tendo (14)

Senjata awal: nunchaku (novel & manga), sarung tinju (film)

Noriko Nakagawa (15)

noriko_a

Senjata: bumerang (novel & manga), teropong (film)

Noriko yang bertubuh cenderung mungil dan lincah dikenal sebagai gadis yang paling ramah di kelas. Ia mudah akrab dengan semua orang, bahkan dengan murid laki-laki.  Noriko merupakan murid yang menonjol di kelas bahasa. Ia diam-diam menyukai Shuya sejak lama.

Yuka Nakagawa (16)

Senjata awal: CZ 75 (novel); Luger P08 pistol (manga); Micro-uzi (film)

Yuka adalah gadis bertubuh gemuk tapi ceria.

Satomi Noda (17)

17_Satomi Noda

Senjata awal: Uzi submachine

Satomi merupakan murid yang cerdas. Gadis berkacamata ini digambarkan memiliki wajah yang cerdas dan kalem.

Fumiyo Fujiyoshi (18)

Senjata awal:

Fumiyo tewas di tangan instruktur sebelum Program dimulai.

Chisato Matsui (19)

19_Chisato Matsui

Senjata awal: Luger 9mm (manga); Walther PPK (film)

Chisato adalah gadis yang tidak terlalu menonjol di kelas. Ia pendiam dan agak tertutup.

Kaori Minami (20)

Senjata awal: pistol otomatis SIG-Sauer P230 9mm

Kaori Minami dikenal oleh teman-teman sekelasnya sebagai maniak pop idols.

Yoshimi Yahagi (21)

21_Yoshimi Yahagi

Senjata awal: pistol otomatis Colt Government Model .45

Yoshimi sering melakukan berbagai perbuatan buruk seperti mengutil, menggencet siswa lain, dan prostitusi bersama Mitsuko Souma dan Hirono Shimizu. Sama seperti Hirono, sikap membangkangnya dilatari ketidakbahagiaan di rumah. Gadis berwajah childish ini sangat menyayangi Yoji Kuramoto yang dipacarinya secara diam-diam.

Instruktur

sakamochi_ktano

Kinpatsu Sakamochi (novel)

Sakamochi merupakan instruktur Program yang diutus langsung oleh Departemen Pertahanan. Ia memiliki sikap ceria yang berkesan menakutkan karena kekejamannya. Nama ini kemungkinan samaran karena sama dengan tokoh manga yang tokoh utamanya seorang guru.

Kitano (film)

Kitano menjadi instruktur setelah mengundurkan diri sebagai guru di SMP Shiroiwa karena luka yang dialaminya setelah ditusuk oleh Yoshitoki Kuninobu. Ia memiliki sifat yang kurang-lebih sama dengan Sakamochi. Kitano membenci anak muda karena ia memiliki hubungan buruk dengan putrinya, Shiori (tokoh utama Battle Royale 2). Satu-satunya yang tidak ia benci hanya Noriko Nakagawa yang paling penurut di kelasnya.

Yonemi Kamon

Yonemi Kamon sangat mirip dengan Sakamochi dari segi fisik maupun sifat. Tapi kekejamannya lebih kentara dibandingkan Sakamochi.

Review

Battle Royale & The Hunger Games: Similar But Mostly Different

Sejak kemunculan The Hunger Games, semua orang sibuk menuduh novel itu menjiplak Battle Royale atau membanding-bandingkan mana yang lebih bagus di antara keduanya. Padahal menurut saya itu nggak penting. Kenapa? Karena meskipun punya beberapa persamaan yang terlihat jelas, bagi yang sudah pernah membaca dua novel ini pasti menyadari kalau keduanya pada dasarnya beda jauh.

Ini dia perbedaan besar yang membuat Battle Royale dan The Hunger Games tak perlu disama-samakan.

The Hunger Games

Battle Royale

Targeted Reader Unsur yang Paling Ditonjolkan Setting WaktuKarakter 

Tujuan Permainan

 

 

 Pesan Yang Disampaikan

Young Adults 

Fiksi ilmiah

Post apocalyptic future

Katniss dan perkembangannya dalam menjadi hero selama permainan.

Untuk memperingati Dark Days, sebagai hiburan bagi warga Capitol sekaligus peringatan bagi warga distrik atas keadidayaan pemerintah.

Sindiran atas kesenjangan taraf hidup dan kesadaran sosial di antara negara-negara maju dan negara-negara miskin.

Mature Adults 

Gore

Alternate timeline

Semua karakter dengan kepribadian masing-masing dalam usaha mereka untuk bertahan dalam permainan.

Program simulasi pertemburan untuk bahan riset pemerintah dalam upaya menghadapi konfrontasi dengan Amerika Serikat.

Sindiran atas penderitaan yang dialami warga negara Jepang ketika pemerintah menggabungkan diri sebagai  dalam Blok Timur pada Perang Dunia II.

Sebenarnya masih banyak lagi perbedaan yang bisa ditemukan. Tapi nanti jadi kepanjangan review-nya. Jadi baca bukunya dan temukan sendiri, ya 🙂

Dystopian Book is All About Allegory

Ini yang selalu saya pikirkan setiap membaca buku yang bersetting dystopian world. Sepertinya para penulis itu berusaha menyampaikan sebuah kebenaran melalui pengibaratan yang paling buruk. Begitu juga Koushun Takami dalam Battle Royale.

Saya mendapat kesan kalau buku ini menyindir pemerintah Jepang ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia II sebagai negara fasis. Dilihat dari ciri-ciri Republik Asia Timur Raya, jelas sekali mirip dengan Jepang pada masa itu. Lagipula saya pernah mendengar bahwa cerita ini adalah bentuk protes terhadap kebohongan publik yang dibuat pemerintah Jepang kepada warga negaranya pada saat itu.  Dari yang saya baca dari kisah-kisah lain, di antaranya manga Pieces of Dream dan Memoirs of Geisha sepertinya pemerintah Jepang kala itu menutup-nutupi motif utama mereka terlibat dalam blok timur. Sebagai gantinya mereka mendoktrin para pemuda yang rata-rata berusia 15-16 tahun untuk berangkat sebagai pasukan kamikaze yang mengorbankan nyawa demi alasan tak jelas kecuali sebagai bentuk loyalitas terhadap negara. Benar-benar mirip dengan Program yang mengharuskan anak-anak SMP bertempur sampai mati dengan alasan sebagai bentuk wajib militer untuk bahan riset pemerintah.

Sutradara Kinji Fukasaku sendiri membuat film berdasarkan pengalamannya sebagai saksi mata Perang Dunia II ketika ia masih berusia 15 tahun. Pada saat itu semua warga negara diharuskan aktif terlibat dalam perang. Para pria yang sudah cukup umur dan sehat dikirim sebagai tentara dan banyak di antaranya yang dikirim untuk melakukan serangan bunuh diri ke kapal-kapal AS. Para wanita dan anak-anak lelaki yang belum cukup umur ditugaskan di pabrik-pabrik senjata atau pesawat tempur yang sering menjadi sasaran serangan udara. Fukasaku bekerja di pabrik  amunisi. Setiap kali pabrik itu diserang, ia dan teman-temannya tak pernah sempat meloloskan diri. Jadi mereka saling mendahului untuk berlindung di bawah tubuh satu sama lain. Bila serangan sudah berlalu, siapapun yang masih hidup bertanggungjawab untuk membereskan mayat teman yang tewas. Pengalaman ini begitu traumatis baginya hingga ia merasakan kebencian kepada sebagian besar orang dewasa yang ia anggap telah menciptakan keadaan seperti itu.

Bagi saya sendiri, perang adalah hal paling bodoh yang pernah diciptakan oleh umat manusia. Karena tak peduli pihak manapun yang menang ataupun kalah, pada akhirnya selalu jatuh korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya dari semua pihak. Dan tak ada kemenangan, kekuasaan, atau harga diri sebesar apapun yang cukup berharga untuk ditukar dengan ribuan bahkan jutaan nyawa.

My Interest Level

 

Saya memberikan Battle Royale rating lima bintang di Goodreads karena sangat terkesan dengan cerita ini. Bukan berarti saya menyukai kekerasan. Sebenarnya saya bernyali lemah untuk hal-hal semacam itu. Bahkan menonton adegan pembunuhan di The Raid: Redemption pun tak sanggup.

Alasan saya memberikan lima bintang terutama karena karakterisasinya yang detail. Takami menjelaskan karakter hampir semua orang dalam buku ini. Dan itu berarti lebih dari tiga puluh orang. Semuanya digambarkan sebagai pribadi yang sering kita temui sehari-hari dengan sifat yang berbeda-beda. Mereka semua bereaksi dengan cara yang berbeda-beda dalam menghadapi Program yang mau tak mau harus diikuti. Ada yang cukup tegar hingga mampu berpikir jernih untuk membentuk aliansi atau mencari jalan meloloskan diri. Ada yang terlalu shock hingga bunuh diri, membunuh dengan membabi buta, dll.

Tapi ada juga yang sejak awal menderita gangguan kejiwaan dan Program ini telah memunculkan sifat maladaptif mereka yang cenderung kejam. Yup, orang itu adalah Kazuo Kiriyama dan Mitsuko Souma. Kazuo lebih cocok disebut sosiopat, karena ia tak mampu merasakan yang namanya perikemanusiaan dan membantai teman-temannya lebih seperti olahraga untuk membunuh kebosanan baginya. Sedangkan si cantik Mitsuko Souma menjadikan Program ini sebagai pelampiasan atas kebencian yang menghantuinya sejak kecil.

Karakter-karakter dalam cerita ini menunjukkan bahwa setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri untuk beradaptasi dengan keadaan genting yang tiba-tiba menghadang. Kita semua tahu kadang seseorang bisa melakukan apa saja saat terdesak. Tiba-tiba semua potensi terpendam muncul ke permukaan, atau bisa juga kita menjadi terlalu terguncang hingga tak mampu berbuat apa-apa.

The question is what would you do if you were forced to join the Program? Kill or be killed?

Trivial Facts:

  • Pada awal perilisannya di luar Jepang, Battle Royale sering dibandingkan dengan dua novel bertema kekerasan remaja, yaitu A Clockwork Orange (Anthony Burgess, 1962) dan Lord of the Flies (William Goulding, 1954).
  • Perilisan DVD Battle Royale di Jepang sempat diundur karena peristiwa fenomenal Sasebo Slashing, kasus pembunuhan sadis seorang siswi SD oleh teman sekelasnya pada tahun 2004. Pelaku yang menggemari acara TV bertema kekerasan mengaku telah membaca novel Battle Royale.
  • Sutradara Quentin Tarantino menciptakan peran Gogo Yubari dalam film Kill Bill khusus untuk Chiaki Kuriyama setelah menyaksikan aktingnya sebagai Takako Chigusa di film Battle Royale.

16 thoughts on “[Review Buku, Manga & Film] Battle Royale, Dystopia Klasik dari Koushun Takami

  1. Ini blog walking di tengah malam membawaku ke sini… Waktu nonton, aku suka Hiroki :3 Suka banget… Huahahaha, sampe histeris pas…dia… well… 😦

    Like

    1. Kalau novelnya sih bisa didapet di mana-mana. Tapi kalau manga-nya aku nggak yakin bakal diterjemahin. Sex scenes sama kekerasannya terlalu eksplisit. Aku aja baca di mangafox..hehhehe

      Like

    1. Manganya sih memang cowok bgt ya. Filmnya bgus juga kok. Kekerasannya eksplisit jg. Tp g da sex scene-nya. Hehehhe. Aku malah ngefans filmnya dulu sampe akhirnya trtarik buat baca novel sama manganya.

      Like

  2. Hai Mbak Tantri,
    nanya dunks…
    Beli novel Battle Royale-nya di mana ya?
    Atau link download-nya juga boleh di share kalo ada… hehehe…
    Aku sangat suka manga dan film-nya… cuma belum baca novelnya aja nih.
    Thank You, yaaa…

    Like

Leave a reply to tantri06 Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.