Judul: Pluto
Penulis: Naoki Urasawa, Takashi Nagasaki (cerita asli karya Osamu Tezuka)
Bahasa: Indonesia
Format: paperback
Penerbit: m&c! (2008)
Genre: manga, fiksi ilmiah, seinen, misteri, thriller, action
Sinopsis
Dunia digegerkan pembunuhan berantai robot-robot terkuat di dunia yang berpotensi menjadi senjata pemusnah massal dan para ilmuwan terkemuka di bidang robotika. Pembunuhnya selalu meninggalkan “tanda mata” berupa sepasang tanduk di tubuh korban.
Ketika pencetus International Robot Laws tewas, kepolisian Jepang meminta bantuan Europol untuk melakukan penyelidikan.
Detektif Gesicht menemukan berbagai keanehan saat menyelidiki kasus tersebut. Bukti-bukti yang terkumpul mengarah pada dugaan kalau pelaku kejahatan berantai tersebut adalah robot. Padahal, robot dirancang untuk tidak bisa melukai manusia.
Gesicht kemudian memperingatkan robot-robot tercanggih yang masih tersisa, termasuk Atom yang kemudian membantunya melakukan penyelidikan.
Para Tokoh
Gesicht
Tokoh protagonis pertama Pluto adalah Gesicht, robot detektif Jerman yang bekerja untuk Europol. Ia adalah salah satu dari tujuh robot tercanggih di dunia yang pernah bertugas di Terrorist Extermination Operation pada 39th Central Asian War. Sosoknya seperti pria kulit putih paruh baya dengan rambut pirang menuju botak.
Rangka tubuh Gesicht terbuat dari “zeronium”, menjadikannya kebal. Tangannya bisa berubah menjadi senapan yang mampu melepaskan ledakan dahsyat setara bom.
Saat menyelidiki kasus kematian manusia dan robot yang berhubungan dengan tim pencari fakta proyek BORA, Gesicht kerap mengalami gangguan di memorinya. Perlahan-lahan, robot teladan ini belajar tentang makna kemanusiaan dari orang-orang yang ditemuinya.
“You know what scares me the most, Adolf, more than anything? I’m afraid of my own self now that I’ve learned how to feel hatred.”
Gesicht di Pluto (Naoki Urasawa, Takashi Nagasaki, dan Osamu Tezuka)
Atom
Tokoh protagonis kedua dalam cerita ini, Atom adalah robot dengan sosok anak-anak yang ceria dan cinta perdamaian.
Ia adalah robot terkuat di dunia asal Jepang. Tubuhnya dilengkapi AI dan sensor tercanggih, menjadikannya robot paling cerdas di dunia.
Atom bisa merasakan berbagai emosi seperti manusia. Kemampuan analisisnya juga melebihi Gesicht.
Atom sempat ditugaskan menjadi duta perdamaian dalam 39th Central Asian War. Ketika robot-robot tercanggih di dunia tewas bergiliran, ia memutuskan untuk membantu Gesicht menyelediki kasus tersebut.
Epsilon
Bersosok pria muda dengan rambut perak terurai, Epsilon adalah robot terkuat di dunia milik Australia. Ia adalah satu-satunya robot yang mampu mengubah energi matahari menjadi energi foton.
Epsilon adalah robot yang memiliki pandangan pasifis sehingga ia menolak ditugaskan di 39th Central Asian War.
Setelah perang berakhir, ia memilih untuk mengasuh anak-anak yatim korban perang yang ditemuinya.
Montblanc
Menjadi robot tercanggih pertama yang tewas di awal cerita, Montblanc adalah robot berhati lembut yang mencintai alam.
Ia terpaksa melawan hati nuraninya demi menunaikan tugas di 39th Central Asian War. Setelah perang usai, ia mengabdikan diri di pegunungan Alpen untuk melindungi hutan dan binatang.
Karena kerap membantu manusia dalam bencana, Montblanc sangat dicintai warga Swiss.
Brando
Kini berstatus sebagai robot pegulat dengan rekor 936 kemenangan berturut-turut, Brando adalah robot petarung tercanggih milik Turki.
Sehari-hari ia bersosok pria paruh baya dengan tubuh gempal dan wajah ramah. Saat bertarung, ia menggunakan baju zirah khusus.
Brando memiliki seorang istri yang juga robot. Ia menghabiskan uang yang diperolehnya dari kejuaraan gulat untuk membesarkan lima anak manusia yang ia adopsi.
Saat bertugas di 39th Central Asian War, ia bersahabat dengan Montblanc.
Hercules
Sesuai namanya, Hercules adalah robot petarung terkuat kepunyaan Yunani. Ia bertarung dengan gaya pankration (beladiri tradisional Yunani) dan baju zirah khusus.
Hercules menjadi pegulat profesional selepas bertugas di 39th Central Asian War. Tidak seperti rekan-rekannya, ia menolak meniru perilaku manusia. Walaupun begitu, ia berteman dekat dengan rivalnya, Brando.
Menurut Hercules, ia mengembangkan “nafsu membunuh” saat bertugas dalam perang. Walaupun begitu, belakangan ia merasa berat hati untuk menghajar lawannya di pertandingan.
North MK-II
Biasa disebut North No. 2, ia adalah robot terkuat dari Skotlandia yang dirancang sebagai mesin pembunuh. Tubuhnya dilengkapi tiga pasang lengan bersenjata yang biasa ia tutupi dengan jubah panjang.
Setelah bertugas di 39th Central Asian War, North No. 2 bertekad untuk tidak bertarung lagi. Kini ia bertugas sebagai pelayan pribadi seorang komponis buta.
North No. 2 kerap bermimpi buruk tentang masa perang. Ia terpesona kepada musik dan ingin belajar bermain piano.
Pluto
Pluto adalah robot raksasa yang membunuh robot-robot tercanggih di dunia dan para ilmuwan di balik tim investigasi Bora. Motif tindakannya baru diketahui di pertengahan cerita.
Profesor Ochanomizu
Menteri teknologi Jepang yang menyelamatkan Atom. Ochanomizu ingin Atom menghindari pertempuran dan hidup seperti anak lelaki normal.
Dr. Tenma
Mentri teknologi Jepang sebelumnya sekaligus kreator Atom. Tenma adalah ilmuwan genius dengan spesialisasi AI. Awalnya, ia ingin Atom menggantikan Tobio, anak lelakinya yang tewas dalam kecelakaan.
Dr. Hoffman
Ilmuwan Jerman penemu zeronium, logam terkuat di dunia. Ia adalah kreator Gesicht.
Profesor Abullah
Ilmuwan Persia yang bertanggung jawab atas teknologi robot di negaranya setelah 39th Central Asian War. Sebagian organ tubuhnya digantikan mesin setelah ia terluka parah dalam perang.
Darius XIV
Mantan diktator Kerajaan Persia yang didakwa sebagai penjahat perang setelah negaranya kalah dalam 39th Central Asian War. Ia terobsesi untuk menciptakan pasukan robot terkuat di dunia.
Uran
Adik perempuan Atom, kreasi tercanggih Ochanomizu yang memiliki kemampuan untuk merasakan kesedihan manusia, binatang, dan robot di sekitarnya.
Brau1589
Robot pertama yang membunuh manusia, delapan tahun sebelum cerita Pluto dimulai. Ia adalah robot cerdas yang kini terkurung dalam keadaan sekarat di penjara khusus robot. Gesicht dan Atom mengunjunginya untuk mendapatkan “pencerahan” terkait kasus yang mereka hadapi.
Review
Waktu masih kecil, saya sesekali nonton anime Astro Boy di SCTV. Seingat saya, Astro Boy adalah robot superhero bersosok anak kecil yang bisa menangis. Meskipun kuat banget, dia nggak suka bertarung karena cinta damai.
Cerita di tiap episodenya fokus pada upaya Astro untuk menjaga perdamaian. Astro punya keluarga robot yang sayang sama dia. Ada profesor berhidung gede yang juga sayang banget sama dia. Udah sampai segitu saja ingatan saya.
Setelah baca-baca Wiki tentang Astro Boy di usia 30-an, baru saya ngeh kalau ceritanya cukup kelam. Masa lalu Astro Boy ini menyedihkan banget.
Waktu saya nonton Pluto—reinterpretasi Astro Boy dari Naoki Urasawa—ceritanya lebih menyedihkan lagi. Saya jarang suka fiksi yang bertema futuristik. Tapi Pluto ini sukses bikin saya mewek berkali-kali. Nangisnya pun selalu gara-gara robot mati.
Setelah baca manga-nya, saya masih mewek meskipun sudah mengetahui keseluruhan ceritanya. Rupanya, tema futuristik dengan sentuhan kemanusiaan selalu berhasil membuat saya trenyuh.
Memang cerita Pluto ini kayak apa, kok, saya sampai segini emosional ngulasnya? Singkatnya, Pluto adalah reinterpretasi story arc “The Greatest Robot on Earth” dari Astro Boy karya Osamu Tezuka.
Karena diceritakan ulang oleh Naoki Urasawa, tentu ceritanya jadi ngikut style Urasawa yang fokus ke thriller penuh plot twist dan tema kemanusiaan.
Cerita Pluto masih sama persis dengan cerita orisinalnya, tapi nuansanya jadi seperti cerita detektif berbalut drama.
Pembaca disuguhi pertanyaan yang hampir sama dengan penonton film Her (2014). Apa yang terjadi jika AI (artificial intelligence) berevolusi hingga mendekati kecerdasan manusia?
Nah, Pluto juga mengajak pembaca berandai-andai, bagaimana jika robot belajar tentang kesedihan dan kebencian dari manusia?
Hasilnya adalah cerita yang benar-benar menguras air mata. Siapa sangka, cerita dengan dua tokoh utama non-manusia begini bisa menyampaikan pesan kemanusiaan dengan brilian?
Selain suka banget sama ceritanya, saya juga suka artwork Naoki Urasawa yang selalu detail di facial features. Setiap tokoh punya bentuk hidung, mata, bibir, dan rahang yang berbeda sesuai karakter masing-masing. Nggak beda di rambut dan kacamata doang.
Sekilas tentang Atom atau Astro Boy
Saya baru tahu kalau judul asli Astro Boy adalah Tetsuwan Atom (Mighty Atom). Nama Jepangnya memang Atom. Jadi, Astro Boy di Pluto juga menggunakan nama Atom.
Atom adalah satu dari tujuh robot tercanggih di dunia. Tidak hanya memiliki kekuatan tempur yang luar biasa, Atom juga dilengkapi AI tercanggih.
Kreator Atom adalah Dr. Tenma, ilmuwan genius yang kemudian membuangnya. Berkat kecanggihan AI yang dimilikinya, Atom bisa merasakan emosi seperti manusia. Karena itulah dia sering dikira manusia, bahkan oleh sesama robot.
Atom sempat dijual ke sirkus robot, kemudian diselamatkan oleh Profesor Ochanomizu yang memperlakukannya seperti cucu sendiri.
Atom di cerita orisinalnya memang keren, tapi Atom versi Pluto ini jauh lebih keren lagi. Pinter dan seriusnya kayak Conan, tapi tempurnya kayak Iron Man.
Astro Boy: “The Greatest Robot on Earth”
“The Greatest Robot on Earth” adalah story arc terpopuler Astro Boy. Cerita ini pertama kali dimuat dalam majalah Shonen pada tahun 1964—1965.
Dalam arc ini, Astro Boy harus menghadapi Pluto, robot raksasa yang betindak di atas perintah Sultan Chochi Chochi Ababa II.
Ababa berniat menjadikan Pluto sebagai robot terkuat di dunia dengan membunuh semua robot hebat lainnya.
Kalau di Pluto, karakter Chochi Chochi Ababa digantikan Darius XIV, raja Persia yang sosok dan personanya mirip banget dengan mendiang Saddam Husein dari Irak.
Spoiler Alert! Proceed at your own risk!
Meskipun digambarkan sebagai tokoh antagonis di awal cerita, nantinya pembaca bakal menemukan penjahat sesungguhnya yang masih berhubungan dengan United States of Thracia. Bisa dilihat referensinya dari intervensi Amerika Serikat di konflik Irak-Iran-Kuwait.
Trivia
Ulang Tahun Astro Boy
Astro Boy adalah seri manga dan anime yang populer sejak tahun 1950-an sampai 1990-an. Manga pertama Astro Boy rilis pada tahun 1951 dengan judul Captain Atom, tapi karena latarnya masa depan, karakter Atom diceritakan lahir pada 7 April 2003.
Pada 7 April 2003, Atom dinobatkan sebagai warga kehormatan kota Niiza, Prefektur Saitama.
Pada tahun 2023 lalu, Atom merayakan ulang tahun yang ke-20. Tahun tersebut sekaligus menandai peringatan 60 tahun Astro Boy.
Three Laws of Robotics
Pada cerita Pluto, manusia dan robot hidup berdampingan di bawah International Robot Laws. Robot diperlakukan layaknya manusia, bahkan diberi hak untuk mengadopsi anak segala. Robot juga diciptakan sedemikian rupa hingga tidak bisa melukai manusia.
International Robot Laws yang beberapa kali disebutkan di Pluto sedikit banyak bersumber dari Three Laws of Robotics dalam karya-karya fiksi ilmiah. Ini adalah konsep robotika yang diperkenalkan Isaac Asimov dalam cerita-ceritanya. Salah satunya adalah cerpen “I, Robot” yang kemudian diadaptasi ke layar lebar dengan bintang Will Smith.
Prinsip pokok Three Laws of Robotics adalah:
- Robot tidak boleh melukai manusia atau membiarkan manusia terluka.
- Robot harus mematuhi perintah-perintah yang diberikan oleh manusia, kecuali jika perintah tersebut bertentangan dengan Hukum Pertama.
- Robot harus melindungi eksistensinya selama tidak bertentangan dengan Hukum Pertama atau Kedua.





















