Tahun 2022 lalu saya pernah bikin postingan soal The Library, sebuah book cafe nan cakep di Surabaya. Sebenarnya, saya berniat melanjutkan dengan post soal book cafe di kota-kota lain. Namun, sejauh ini saya baru mampir di tiga book cafe. Jadi, postingan tematisnya batal.
Kalau Surabaya punya The Library, Malang, kota tempat tinggal saya punya Bohemian Cafe. Sebenarnya, dulu Malang juga punya The Library, tapi sudah tutup permanen sejak lama. Sekarang tinggal HD’R Comic Cafe yang sudah pernah saya ulas dan Bohemian Cafe.
Bohemian Cafe beralamat di Jalan Manggis nomor 2, Bareng, Malang. Kalau dari Jalan Kawi, tinggal lurus terus sampai ketemu perempatan Kawi Atas-Terusan Kawi-Manggis-Rajekwesi, terus belok kiri.
Masuk ke gapura Jalan Manggis, rumah kedua di sebelah kiri, itulah Bohemian Cafe.
Bohemian ini sebenarnya kurang cocok disebut book cafe. Koleksi bukunya nggak sebanyak HD’R Comic Cafe, tapi lumayanlah buat baca-baca sambil ngopi.
Ada satu rak kayu dengan selusinan buku yang membatasi salah satu sudut dengan meja kasir di sana.
Saya tidak terlalu ingat judul-judul buku yang ada di sana. Saya cuma sempat mengambil The Tales of Beedle the Bard buat dilihat-lihat. Pastinya ada beberapa novel, buku nonfiksi, dan komik.
Kafe ini cukup tenang dan enak buat sekadar menghabiskan waktu atau beraktivitas.
Kalau mau nugas atau baca, mendingan duduk di dalam. Penerangannya oke. Mejanya juga nggak kependekan atau ketinggian buat ngetik.
Kalau mau ngobrol, ngopi, atau ngerokok, di teras ada meja dan kursi yang sudah disediakan. Sekalian lihat tanaman hijau agar mata segar lagi.
Bicara soal makanan, sajian di tempat ini tergolong biasa saja. Harganya termasuk murah untuk ukuran kafe di Malang, jadi nggak bisa berharap rasanya wow.
Beberapa jenis makanan berat yang ditawarkan di Bohemian Cafe antara lain chicken piccata (Rp32.000), aneka rice bowl (Rp25.000), dan pasta (Rp25.000–Rp32.000).
Kalau mau ngemil, ada pancake (Rp22.000–Rp33.000) dan finger food (Rp23.000–Rp33.000).
Minuman yang ditawarkan juga standar kafe di Malang. Ada kopi-kopian (Rp17.000–Rp32.000), minuman chocolate-based (Rp20.000–Rp24.000), dan soft drink berbasis buah-buahan (Rp18.000–Rp27.000).
Ada juga beberapa racikan teh dan minuman milk-based yang bisa dicoba. Harganya masih di sekitaran Rp15.000 sampai Rp25.000.
Waktu itu saya dan teman pesan mac n’ cheese dan rice bowl yang lemon butter chicken. Rice bowl-nya bisa pakai nasi putih atau nasi merah. Tingkat kematangan telurnya juga bisa disesuaikan selera konsumen.
Rasa minumannya juga lumayan, meskipun agak kemanisan untuk selera saya.
Intinya, kafe ini cukup oke buat duduk-duduk santai sambil baca buku. Lebih enak lagi kalau buat ngobrol bareng teman.
Pesan segelas kopi dan sepiring finger food, cukuplah buat cerita nabi-nabian dari sore sampai malam.
Mereka juga rutin donasi ke panti asuhan. Laporannya pun bisa dibaca di laman Taplink mereka. Boleh juga support local business yang kayak gini.
Semoga koleksi buku mereka makin banyak sehingga bisa disebut book cafe beneran.
The Stupid Bookworm 