Judul: To Sir Phillip, With Love—Kepada Sir Phillip, dengan Penuh Cinta (Bridgerton #5)
Penulis: Julia Quinn
Bahasa: Indonesia
Format: paperback, 452 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: historical romance, drama
Sinopsis
Kepada Miss Bridgerton,
Kita telah berkorespondensi beberapa lama, dan walaupun kita belum pernah bertemu secara resmi, saya merasa sudah mengenal Anda. Mudah-mudahan Anda juga merasakan hal yang sama.
Maaf bila saya terlalu lancang, tapi saya menulis surat ini untuk mengundang Anda mengunjungi saya di Romney Hall. Besar harapan saya setelah beberapa waktu kita mungkin bisa memutuskan apakah kita cocok, dan Anda akan bersedia menjadi istri saya.
Sir Phillip Crane
Sir Phillip tahu Eloise Bridgerton adalah perawan tua, jadi ia melamar wanita itu.
Ia mengira Eloise tidak banyak menuntut, pendiam, dan berwajah biasa saja. Namun, Sir Phillip salah besar. Wanita cantik yang berdiri di pintu depan Romney Hall sama sekali tidak pendiam, dan ketika wanita itu berhenti bicara cukup lama hingga bibirnya tertutup, yang diinginkan Phillip hanyalah menciumnya.
Para Tokoh
Eloise Bridgerton
Anak kelima Bridgerton yang berjiwa bebas, dominan, dan terus terang. Ia memiliki rambut chestnut, paras rupawan khas Bridgerton, dan mata kelabu yang indah.
Eloise sudah membayangkan kalau dirinya akan menjadi perawan tua yang bahagia bersama Penelope. Kini setelah Penelope menikah, ia memutuskan untuk memilih jalan hidup yang berbeda.
Eloise bertekad untuk memilih jodohnya sendiri dan tak ragu untuk mengambil langkah berani demi menemukan kebahagiaan.
Sir Phillip Crane
Seorang ahli botani yang memiliki wajah tampan dan tubuh atletis layaknya pria-pria dari kelas pekerja.
Phillip bercita-cita menjadi ilmuwan, tapi harus mengambil alih kewajiban sebagai baronet setelah kakaknya tewas di medan pertempuran Waterloo. Ia pun menikahi Marina, tunangan kakaknya sebagai bentuk tanggung jawab.
Sepanjang pernikahannya, Phillip putus asa dan terus dihantui rasa bersalah karena tidak bisa membuat Marina keluar dari depresi akut yang sudah dideritanya sejak lama. Setelah Marina meninggal, Phillip makin mengisolasi diri, bahkan dari anak-anaknya sendiri.
4 Points for:
☑️ Story
☑️ Setting
☑️Characterization
☑️ Writing style
❎ Interesting trivia
Level of Interest
💗💗💗💗




Review
Setelah review empat buku pertama seri novel Bridgerton, sekarang saatnya saya mengulas To Sir Phillip, With Love. Novel ini bercerita tentang Eloise, anak kelima dari keluarga Bridgerton yang di buku-buku sebelumnya diceritakan sebagai sahabat Penelope Featherington, tokoh utama di Romancing Mr. Bridgerton.
Eloise adalah karakter yang berjiwa bebas. Sosok rebel begini bakal berjodoh dengan pria seperti apa? Ternyata lelaki yang berhasil membawanya ke altar adalah Sir Phillip Crane, duda dua anak dan ahli botani introvert yang bahkan nggak pernah menghadiri pesta atau perjamuan kaum bangsawan London.
Eloise dan Phillip tidak berkenalan di social function kaum bangsawan seperti karakter-karakter Bridgerton lainnya. Hubungan mereka dimulai dengan korespondensi. Keduanya rajin berkirim surat sejak Eloise mengirimkan ucapan belasungkawa atas kematian Marina, istri Phillip. Marina ini adalah sepupu jauh anak-anak Bridgerton, tapi kehidupan mereka hampir nggak pernah beririsan.
Mungkin banyak pembaca yang menganggap romansa Eloise plaing flat jika dibandingkan anak-anak Bridgerton yang lain. Pertemuan pertama mereka tidak seromantis Benedict dan Sophie. Saya yakin banyak juga pembaca yang tidak rela Eloise berjodoh dengan duda.
Menurut saya, hubungan mereka sangat realistis seperti layaknya Colin dan Penelope. Happy ending tidak harus seindah dongeng. Cinta “biasa-biasa” saja juga tetap bisa membawa kebahagiaan dan tetap layak diperjuangkan.
Satu Linimasa dengan Romancing Mr. Bridgerton


Linimasa di novel-novel Bridgerton biasanya berjarak beberapa tahun. Kalau ada yang satu timeline, paling cuma berupa flashback. Nah, cerita To Sir Phillip, With Love berada di timeline yang sama dengan bab-bab terakhir Romancing Mr. Bridgerton. Eloise diceritakan menghilang saat pesta dansa untuk merayakan pernikahan Colin dan Penelope. Rupanya, dia kabur untuk mengunjungi Phillip di kediamannya, Romney Hall.
Phillip “melamar” Eloise lewat surat, meskipun mereka belum pernah bertemu. Awalnya, Eloise tidak berniat menanggapi, tapi dia berubah pikiran setelah Penelope bertunangan dengan Colin. Soalnya, rencana dua sahabat ini buat menua bersama jadi buyar. Jadilah Eloise nekat “jemput bola”demi jodoh.
Romansa Eloise dan Phillip cukup menarik untuk diikuti, terutama karena karakter mereka bertolak belakang. Dinamika hubungan mereka mirip dengan Queen Charlotte dan King George di webseries Bridgerton: Queen Charlotte.
Phillip sangat payah dalam berkomunikasi gara-gara lebih sering berkutat dengan tumbuhan daripada manusia. Sementara itu, Eloise justru ngomong melulu dan gampang naik darah, terutama karena Phillip lebih suka menghindar dari konflik. Padahal, bibit-bibit naksirnya sudah ada sejak pertemuan pertama. Phillip bahkan sedikit bengong karena nggak menyangka kalau Eloise ternyata cantik banget.
Bahkan sampai mereka menikah pun Phillip dan Eloise masih kesulitan menyatukan kepala. Intinya, mereka ini pasangan yang cukup gemas meskipun komunikasinya sering macet sampai pertengahan cerita.
Bagian Paling Menghibur: Adu Siasat Eloise dengan si Kembar dan Kemunculan Empat Anak Lelaki Bridgerton
Bagian menarik kedua di novel ini adalah interaksi Eloise dengan anak kembar Phillip yang masih kecil, Oliver dan Amanda. Mereka ini nakal bukan main dan awalnya memusuhi Eloise karena tidak mau punya ibu tiri.
Untungnya, Eloise sudah pengalaman tinggal bareng tujuh saudara yang nggak kalah badung. Jadi, dia selalu bisa membalas trik-trik jahil si kembar. Pada akhirnya, Eloise berhasil mendidik dua anak itu—hal yang tak pernah berhasil dilakukan Phillip sebelumnya. Mereka pun berubah sayang kepada Eloise.
Bagian menarik ketiga dan paling menghibur adalah kemunculan para pria Bridgerton yang menggeruduk kediaman Phillip. Tanpa basa-basi, Anthony, Benedict, Colin, dan Gregory langsung menghajar Phillip saat melihat mata Eloise yang lebam gara-gara jatuh dari tangga.

Will Tilston (paling kiri), Luke Thompson (nomor dua dari kiri), Luke Newton (nomor tiga dari kiri), dan Jonathan Bailey (paling kanan) sebagai Gregory, Benedict, Colin, dan Anthony Bridgerton di serial Netflix, Bridgerton © dok. Netflix/Bridgerton
Ujung-ujungnya malah Eloise yang berkelahi dengan Benedict dan ribut dengan Gregory. Phillip sampai speechless menyaksikan pertengkaran kakak-beradik Bridgerton yang mirip anak SD.
Menyoroti Depresi dari Sudut Pandang Caregiver
Satu hal yang sangat saya apresiasi dari To Sir Phillip, With Love adalah penggambaran trauma Phillip atas meninggalnya Marina. Phillip selalu merasa gagal sebagai suami, karena dia tak pernah bisa membuat Marina tersenyum. Lalu dia makin terpuruk karena Marina memutuskan untuk lompat ke danau.
Novel ini menggambarkan kondisi psikis caregiver para penderita gangguan mental yang sering terabaikan. Kebingungan dan perasaan gagal dalam mengurus orang terdekat yang menderita mental illness tak jarang membuat mereka ikutan depresi.
Caregiver seperti Phillip juga harus dipantau kesehatan mentalnya karena mengurusi orang sakit berkepanjangan itu bisa sangat draining. Apalagi kalau posisinya adalah anggota keluarga. Kadang para caregiver ini dihantui rasa malu untuk mengakui kalau mereka “lelah” atau “ingin berhenti”. Pasalnya, hal itu dianggap tidak etis untuk dipikirkan, apalagi sampai dilakukan. Nah, perasaan-perasaan yang dipendam seperti inilah yang pada akhirnya menjadi “bom waktu”.
Meskipun begitu, saya juga tetap menyayangkan sikap Phillip yang memilih menjauhkan diri dari orang-orang di sekitarnya yang benar-benar peduli, terutama anak-anaknya. Berdamai dengan duka dan rasa bersalah memang sulit, tapi saya rasa itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menjadi “emotionally unavailable parent”.
Saya agak mangkel waktu Phillip menolak upaya Eloise untuk mendiskusikan masalah komunikasi di antara mereka. Bagi Phillip, pernikahan mereka sudah sempurna, jauh lebih baik dari pernikahannya dengan Marina. Mereka saling menyukai, urusan ranjang lancar jaya, dan Eloise juga akrab dengan anak-anaknya. Tapi Phillip juga harus paham kalau kondisi seperti ini termasuk “kurang” bagi Eloise yang tumbuh di tengah keluarga harmonis.
Tentu saja akhirnya semua permasalahan di antara dua tokoh utama To Sir Phillip, with Love berakhir dengan damai. Eloise telah jatuh cinta kepada Phillip dan anak-anaknya walaupun mereka belum lama saling mengenal. Phillip belajar untuk menjadi pasangan dan orangtua yang “emotionally available” bagi istri dan anak-anaknya. sementara Eloise belajar untuk lebih sabar dalam menghadapi suaminya.
Sampai ke bagian epilog, tidak ada yang memberi tahu Eloise kalau Lady Whistledown adalah Penelope. Poin ini bakal jadi cerita menarik di buku kesembilan, Bridgertons: Happily Ever After.
Trivia
Gelar Kebangsawanan Inggris
Sir Phillip Crane, suami Eloise diceritakan sebagai seorang baronet. Baronet merupakan bagian dari aristokrasi Kerajaan Inggris, tapi statusnya berbeda dari duke seperti Simon, viscount seperti Anthony, atau earl seperti John dan Michael (suami pertama dan kedua Francesca).
Ada lima gelar kebangsawanan yang diberikan oleh Kerajaan Inggris. Berikut ini urutannya dari yang paling tinggi.
Duke
Duke (berasal dari istilah Latin, “dux”) adalah gelar kebangsawanan tertinggi setara adipati di Jawa. Mereka mengepalai dukedom dan pasangan resmi mereka disebut duchess.
Marquess
Marquess (disebut marquis di Prancis ). Istilah ini berakar dari kata “marche” atau “march” yang berarti perbatasan. Awalnya gelar ini diberikan kepada para penguasa daerah perbatasan Inggris.
Marquess mengepalai marquessate. Pasangan resmi mereka digelari marchioness.
Earl
Earl adalah gelar yang setara dengan count di negara-negara Eopa lainnya. Gelar ini berakar dari “eorl” dalam bahasa Anglo-Saxon.
Gelar ini awalnya diberikan kepada pimpinan militer dan setara dengan gubernur. Pasangan resmi earl bergelar countess.
Viscount
Viscount berasal dari istilah Latin “vicecomes” yang berarti “wakil count“.
Menurut maknanya, viscount adalah wakil dari count atau earl. Kalau earl bertugas sebagai gubernur dan pimpinan militer, awalnya viscount mewakili earl untuk mengatur perkara-perkara yudisial.
Viscount mengepalai viscountcy. Pasangan resmi mereka bergelar viscountess.
Baron
Gelar baron berakar dari bahasa Jerman Kuno, “baro”. Gelar ini diciptakan pada 1066.
Baron mengepalai barony. Pasangan mereka disebut dengan gelar baroness.
Baronet, knight, dan dame juga termasuk gelar kehormatan yang diberikan oleh kerajaan Inggris. Walaupun begitu, mereka tidak termasuk kelas bangsawan.
Tidak seperti para pemegang lima gelar kebangsawanan yang sudah disebutkan sebelumnya, mereka ini tidak bisa masuk ke House of Lords, lembaga parlemen Kerajaan Inggris. Tapi kalau sekarang saya nggak tahu, ya.
Sumber bacaan:
Debrett’s Guide to the Ranks and Privileges of the Peerage. Debretts
Earl, Count and Countess. Elite Titles
Marquess. Britannica
The British Peerage. Historic UK


