
Judul: Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai
Penulis: Boy Candra
Bahasa: Indonesia
Format: paperback, 416 hal.
Penerbit: Mediakita (2015)
Genre: non-fiksi
Cerita
Taken from Goodreads:
Buku ini dipersembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang mencintai, tapi dikhianati. Juga yang mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal yang baik untuk hati.
Kepada orang-orang yang diam-diam jatuh cinta, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu.
Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab, setelah tualang panjang ke masa lalu, kamu harus menjadi lebih baik, dan mulailah menata rindu yang baru.
Katakan kepada masa lalu:
kita adalah cerita yang telah usai.
1 Point for:
Story
Setting
Characterization
Writing style
Moral/interesting trivia
Level of Interest
Review
Ini bukan buku kumpulan cerpen atau puisi. Saya yang pengetahuan sastranya rendah ini susah mengkategorikan genre buku ini. Rasanya disebut esai juga kurang sesuai. Lebih seperti diary si penulis yang dipublikasikan jadi buku.
Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai ini saya beli karena ‘kemasannya’ cantik, dengan warna hitam-putih dan ilustrasi hujan yang selalu sukses bikin saya kepincut.
Buku ini cocok buat yang lagi baper dan butuh bacaan ‘berdarah-darah’. Segala cerita galau yang mungkin dialami manusia kayaknya ada. Mulai dari LDR, kangen, patah hati, sebut aja dah. Kalau kamu sudah pernah kenalan sama yang namanya cinta, pasti ada satu atau dua bab di buku ini yang cocok dengan pengalamanmu.
Saya bukan penggemar puisi atau narasi yang puitis. Jadi saya nggak bisa menikmati buku ini seasyik Pengakuan Eks-Parasit Lajang. Dan mungkin karena sudah nggak zamannya galau perkara cinta, saya juga nggak bisa trenyuh baca tulisan Boy Candra ini.
Saya kurang bisa menikmati curcol-an seseorang yang tidak saya ketahui latar belakangnya. Karena Boy Candra juga ingin berbagi kegalauannya sebatas itu. Nggak diceritain LDR-nya sama siapa, si mbaknya kayak apa, mereka jadiannya gimana. Jadi saya, ya lempeng saja bacanya. Tapi saya paham, sih kenapa para pembaca sampai ngefans bener.
Kutipan yang quotable (redundant sekali, ya)? di buku ini ada banyak. Copas aja di kolom caption Instagram. Jangan lupa pakai foto dengan muka paling mulus dan berlagak candid.

Saya sendiri juga suka beberapa quotes dari buku ini. Sangat suka bahkan. Dua di antaranya sampai saya foto dan unggah ke Instagram. Dan gara-gara postingan tersebut, saya mendapatkan jumlah likes terbanyak dalam sejarah karir Instagram saya. Sebuah bukti kalau tulisan-tulisan Boy memang membuat banyak orang merasa terhubung.