
Judul: The Coincidence of Callie & Kayden
Penulis: Jessica Sorensen
Bahasa: Inggris
Format: ebook, 416 hal.
Penerbit: Mediakita (2015)
Genre: Fiksi, roman, new adults
Cerita
Taken from Goodreads:
For Kayden, suffering in silence was the only way to survive.
If he was lucky, he could keep his head down, do as he was told, and make it through the day. But one night it seemed like his luck — and his life — might finally end… until an angel named Callie appeared just in time to rescue him.
Callie has never believed in luck.
Not since her twelfth birthday when everything was taken from her. After the worst was over, she locked up her feelings and vowed never to tell anyone what happened. Now, six years later, she continues to struggle with the painful secret that threatens to consume her.
When fate lands Kayden and Callie at the same college, Kayden is determined to get to know the beautiful girl who changed his destiny.
Quiet and reserved, Callie still fears letting anyone else into her world. But Kayden is certain that Callie has come back into his life for a reason. And the more he tries to be a part of her life, the more he realizes that, this time, it’s Callie who needs to be saved.
1 Point for:
Story
Setting
Characterization
Writing style
Moral/interesting trivia
Level of Interest
Review
Saya ingin bisa menyukai buku ini, mengingat ratingnya tinggi sekali dan banyak direkomendasikan di berbagai listopia. Rasanya hampir semua pembaca di Goodreads jatuh cinta dengan buku ini. Tetapi sepertinya saya harus memilih jadi anggota kaum minoritas.
The Coincidence of Callie and Kayden dibuka dengan adegan yang cukup menggigit. Callie tidak sengaja menyaksikan Kayden disiksa ayahnya, lalu ‘menginterupsi’ adegan yang lumayan brutal itu dan menyelamatkan Kayden dari penganiayaan yang bisa membahayakan nyawanya. Ini adalah perkenalan yang impresif antara pembaca dan kedua tokoh utama.
Lompat ke 6 tahun kemudian, takdir mempertemukan Callie dan Kayden kembali. Kali ini di kampus yang kebetulan sama. Tapi Callie tampak menarik diri, seolah menyembunyikan rahasia besar. Dan Kayden penasaran apa yang terjadi setelah malam Callie menyelamatkannya.
Dari ringkasan yang saya buat di atas rasanya kita bisa sepakat kalau The Coincidence of Callie and Kayden memiliki potensi besar. Bahkan lebih menjanjikan lagi karena Sorensen memanfaatkan sudut pandang ganda untuk menceritakan kisah ini, yaitu POV Callie dan Kayden secara bergantian. Sayangnya awal menjanjikan ini berkembang menjadi cerita yang bergerak lamban. Saya sepakat kalau plot yang terburu-buru itu selalu kurang chemistry. Tapi alur roman yang terlalu lambat juga sama saja.
Sudah begitu masih ditamatkan dengan akhir yang menggantung pula. Idealnya akhir seperti ini membuat pembaca penasaran untuk membuka buku selanjutnya. Tetapi sayangnya saya sudah kadung kehilangan hasrat untuk meneruskan The Coincidence.