[Listopia] 11 Novel Mira W yang Diadaptasi ke Sinetron

Kalau ngomongin adaptasi novel, biasanya saya lebih suka mengulas film, dorama, atau TV series. Rasanya saya belum pernah membahas anime atau sinetron Indonesia. Padahal, banyak juga sinetron Tanah Air yang diangkat dari novel. Terutama di akhir tahun 90-an sampai awal 2000-an. Waktu itu lagi tren sinetron adaptasi novel Mira W. atau Marga T.

Kadang ada juga sinetron misteri bertema pembunuhan yang diadaptasi dari novel S. Mara Gd atau V. Lestari. Novel-novel Maria A. Sardjono juga lumayan populer, tapi seringnya untuk FTV. Kualitasnya memang tidak selevel drama Korea (non-makjang) atau web series zaman sekarang, tapi masih berkali-kali lebih bagus daripada sinetron sekarang yang episodenya sampai ribuan. Temanya cukup berat, seperti gangguan kejiwaan, SARA, incest, sampai LGBT. Tapi eksekusinya memang kurang mendalam. Masih bisa lebih bagus lagi.

Nah, karena saya memang sudah cukup uzur untuk njamani sinetron-sinetron tersebut, sini saya ceritain soal judul-judul yang diangkat dari novel Mira W.

1. Jangan Ucapkan Cinta – Jangan Ucapkan Cinta (1999)

Jangan Ucapkan Cinta dan Bukan Cinta Sesaat oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Saya tidak terlalu ingat soal sinetron ini, karena memang nggak ngikutin. Satu hal yang jelas, sinetron ini tayang di RCTI. Sound track-nya pakai lagu “Keliru” kepunyaan Ruth Sahanaya. Kalau baca-baca sinopsis novel aslinya, kayaknya versi sinetron dibikin lebih panjang dan ruwet.

Pokoknya, sinetron ini bercerita tentang Niken (Maudy Koesnaedi dengan wig rambut sintetis yang kelihatan banget palsunya), seorang perawat polos yang bela-belain ninggal pacar selama bertahun-tahun untuk menikahi Aldi (Ari Wibowo). Sialnya, Aldi masih punya ‘urusan yang belum tuntas’ dengan sang mantan terindah, Intan (Dian Nitami).

Tak lama setelah menikah, Aldi justru kabur dengan Intan dan meninggalkan Niken. Lalu, datang pula dr. Eko (Lucky Alamsyah), pria yang sangat perhatian kepada Niken, tapi diam-diam memiliki maksud buruk.

2. Bukan Cinta SesaatBukan Cinta Sesaat

Sinetron yang satu ini saya malah belum pernah dengar. Saya cuma tahu bintangnya Devi Permatasari dan Sandy Nayoan. Informasi soal sinetron ini di internet juga sangat terbatas. Jadi, saya drop sinopsis novelnya aja, ya.

“Hai, Cina,” sapa Rio sambil tersenyum mesra.
“Hai, Batak,” sahut Nina, gemetar menahan gejolak emosi yang hampir meruntuhkan air matanya.

Mereka berasal dari dua kultur yang berbeda. Tetapi dilahirkan di bumi yang sama. Dibesarkan di tanah air yang satu.

Dua puluh tujuh tahun Rio dan Nina menjalin cinta, menantang berbagai kendala yang merintangi cinta mereka.
Ketika kecil, guru memisahkan mereka karena cinta yang dianggap lahir prematur.

Pada masa remaja, pertikaian bisnis dan kekolotan orangtua menghambat hubungan mereka yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan keluarga.
Setelah dewasa, lingkungan melecehkan perselingkuhan mereka. Akhirnya, bahkan maut ikut membayang-bayangi dalam dua kali percobaan pembunuhan yang misterius.

“Penjara mungkin tidak bisa menjamahmu. Tapi kau tidak bisa lari dari hukuman!”
Bersalahkah mereka? Akan padamkah cinta dalam kebekuan di balik terali?

Bukan Cinta Sesaat (Mira W.)

3. Trauma Masa Lalu dan Sekelam Dendam Marisa – Trauma Marisa (1993—1995)

Trauma Masa Lalu dan Sekelam Dendam Marisa oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Trauma Marisa ini sinetron terakhir mendiang Nike Ardilla sebelum meninggal dunia akibat kecelakaan mobil pada 1995. Sinetronnya terdiri dari dua season, yaitu Trauma Marisa dan Trauma Marisa 2.

Kedua sinetron ini diangkat dari Trauma Masa Lalu dan Sekelam Dendam Marisa. Ceritanya tentang Marisa yang hidup sengsara sejak kecil bersama keluarga yang membenci dirinya. Berbagai kemalangan menimpa Marisa. Namun, dia tetap bertahan, terutama karena dukungan Fandi, paman angkat yang diam-diam dia cintai.

Khusus judul ini, saya cuma baca buku pertamanya. Sensasinya kayak baca novel Sidney Sheldon, karena ceritanya memang seru. Karakter Marisa sendiri punya kepribadian yang kuat, cerdas, dan ambisius.

4. Deviasi dan Delusi – Janji Hati

Deviasi dan Delusi oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Ada yang tahu lagu “Janji Hati” yang dinyanyikan Memes? Nah, lagu ini dijadikan sound track buat sinetron berjudul sama yang sempat tayang di SCTV. Kali ini saya nonton sinetron sekaligus baca novel pertamanya. Jadi, Janji Hati ini diangkat dari novel Deviasi dan Delusi. Menurut saya, sinetronnya jauh lebih bagus daripada cerita aslinya.

Meskipun ada beberapa perbedaan di antara novel dan sinetron, intinya adalah cinta segitiga antara Rivai (Adjie Massaid), Arneta (Dian Nitami), dan dr. Taufan (Ari Wibowo). Arneta menderita dalam pernikahan dengan Rivai yang ternyata memiliki kepribadian ganda dan penyimpangan seksual.

Cerita sinetron ini dark, dengan potongan-potongan gambar yang bernuansa serba gelap juga. Ada kisah hubungan incest yang tersirat juga. Pokoknya benar-benar seru. Akting mendiang Adjie Massaid di sinetron ini juga bagus banget.

5. Jangan Pergi, Lara – Kisah Cinta Dara Kembar

Jangan Pergi, Lara oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Selanjutnya, ada Jangan Pergi, Lara yang diadaptasi ke layar kaca menjadi sinetron Cinta Dara Kembar. Bintangnya adalah Fitri Handayani dan Sandy Nayoan. Walaupun sudah tidak terlalu ingat detail ceritanya, saya ingat waktu itu sering mewek nonton.

Tokoh utama cerita ini adalah Lara, seorang dokter cantik dan berhati tabah yang harus merelakan segalanya diprioritaskan untuk Lina. Lara selalu mengalah untuk Lina, karena saudara kembarnya itu sakit-sakitan sejak kecil. Puncaknya, Lara merelakan kekasihnya, dr. Adrian untuk menikah dengan Lina.

Terus, Lara menjalin hubungan dengan Dedi, mantan pasien yang kekeuh mendapatkan hatinya. Lagi bahagia-bahagianya sama Dedi, eh ternyata Lara divonis kanker stadium akhir. Adrian yang menikahi Lina karena kasihan jelas menyesal.

6. Seandainya Aku Boleh Memilih – Cinta (1999)

Seandainya Aku Boleh Memilih oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Kali ini ada Seandainya Aku Boleh Memilih yang diangkat ke layar kaca dengan judul Cinta. Bintangnya Desy Ratnasari, Primus Yustisio, Atalarik Syach, dan Hanna Hasyim. Kali ini saya juga cuma nonton sinetronnya. Waktu itu, Desy Ratnasari lagi in prime. Chemistry-nya sama Primus Yustisio wow banget. Saya yang masih anak-anak waktu itu serasa deg-degan nonton mereka berdua. Padahal ini cuma di tv, lho. Nggak mungkin ada adegan yang eksplisit, kan?

Kalau saya baca sinopsis novelnya, sepertinya sama persis dengan cerita sinetron. Ada Rini (Desy Ratnasari) yang menyayangi Andi (Atalarik Syach) dengan tulus, tapi ditentang habis-habisan oleh Haris (Primus Yustisio). Haris yakin Rini yang playgirl itu tidak akan bisa bertahan dengan Andi, adiknya yang sakit-sakitan.

Rini dan Haris saling membenci, tapi mereka sama-sama ingin membahagiakan Andi. Gawatnya, rasa benci itu perlahan berubah menjadi cinta. Satu momen khilaf membuat Rini mengandung anak Haris.

7. Dari Jendela SMP – Dari Jendela SMP (2020)

Dari Jendela SMP oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Sepertinya, Dari Jendela SMP adalah adaptasi novel Mira W yang paling baru. Saya nggak tahu sinetron ini masih tayang atau tidak, karena tidak nonton dan malas nonton. Sekilas baca-baca, ceritanya lumayan berbeda dengan novel dan dipanjang-panjangin sampai entah berapa episode.

Dari Jendela SMP versi novel punya cerita yang cukup simpel. Bagian-bagian awalnya persis dengan sinopsis sinetron. Joko adalah pemuda miskin yang bisa bersekolah di SMP elit. Dia menjalin cinta monyet dengan Wulan, seorang gadis kaya nan ceria di sekolahnya.

Satu momen di saat berteduh dari hujan membuat Wulan curiga dirinya hamil. Joko pun membelikan test pack untuk memastikan. Wulan di sinetron nggak hamil, karena sebenarnya dia dan Joko memang nggak ngapa-ngapain. Cuma parno gara-gara kurang edukasi. Sementara Wulan di novel beneran hamil, gara-gara kurang edukasi juga.

8. Ketika Cinta Harus Memilih – Ketika Cinta Harus Memilih

Ketika Cinta Harus Memilih oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Ketika Cinta Harus Memilih ini cuma saya ingat samar-samar, karena saya nggak benar-benar mengikuti sinetronnya. Seingat saya, ibu saya yang hobi nonton sinetron RCTI ini. Novelnya juga belum pernah baca.

Intinya, novel Mira W. ini bercerita tentang kisah cinta beda kasta antara dr. Faisal dan Dytia. Bintang sinetronnya adalah Muhammad Farhan yang sekarang lebih sering jadi presenter itu dan Novia Ardhana.

9. Cinta di Awal 30 – Cinta di Awal 30

Cinta di Awal Tiga Puluh oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Sama seperti Bukan Cinta Sesaat, saya juga nggak tahu apa-apa tentang sinetron adaptasi novel Mira W yang satu ini. Saya cuma tahu pemerannya Lydia Kandou dan Jamal Mirdad saat mereka masih jadi suami istri.

Saya drop sinopsisnya yang diambil dari situs Gramedia, ya.

Dia seorang janda yang mempunyai lima anak perempuan yang penuh komplikasi.

Di akhir hidupnya, ketika kanker menggerogoti payudaranya, dia berusaha mencari seorang pelindung bagi anak-anaknya. Lelaki demi lelaki dipilihnya agar dapat menjadi ayah yang baik bagi mereka. Tetapi lelaki terakhir yang ditemuinya, lelaki yang memahami dirinya dan mengerti kebutuhan anak-anaknya, justru telah berada di depan pintu penjara…

Mengisahkan perjuangan seorang ibu melawan kanker ganas. Pergulatannya mencari seorang ayah bagi anak-anaknya. Penderitaannya menghadapi konflik demi konflik bersama mereka. Sementara di bagian lain, terpapar derita anak-anaknya ketika mereka berjuang untuk menyelamatkan ibu mereka dari kematian.

10. Bilur-Bilur PenyesalanCinta tak pernah salah (2000)

Bilur-Bilur Penyesalan oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Lagi-lagi sinetron yang saya juga nggak tahu kalau pernah tayang dan diangkat dari novel Mira W. Judulnya Cinta Tak Pernah Salah yang diangkat dari Bilur-Bilur Penyesalan.

Sinetron ini dibintangi Paramitha Rusady dan Gunawan. Mungkin waktu keduanya masih jadi suami istri juga, ya. Ceritanya cukup ribet, tentang pembalasan dendam yang menghancurkan kehidupan dua generasi keluarga.

Intinya, ada Roy yang balas dendam kepada seorang pria dengan memperkosa anak gadisnya. Lalu si perempuan hamil dan melahirkan anak lelaki kembar. Kelak, anak kembar yang dipisahkan itu memperebutkan cinta Norma, anak Roy dengan wanita lain. Lalu, salah satu di antaranya memperkosa Norma, tapi yang dituduh kembarannya. Ruwet banget, kan?

11. Semburat Lembayung di Bombay – Love in Bombay (2001)

Semburat Lembayung di Bombay oleh Mira W. © Gramedia Pustaka Utama

Terakhir, ada Love in Bombay yang diangkat dari novel Mira W berjudul Semburat Lembayung di Bombay. Menurut keterangan di Goodreads, novelnyapertama terbit tahun 1998. Padahal, saat itu Bombay sudah berganti nama menjadi Mumbai.

Semburat Lembayung di Bombay menceritakan Rio yang pergi ke India menjelang pernikahan dengan tunangannya. Ndilalah, Rio tertimpa kemalangan dan jadi amnesia. Selama kehilangan ingatan, Rio jatuh cinta kepada seorang wanita India dan menikahinya. Lalu, si tunangan mencari Rio sampai ke India dan mendapati Rio sudah menjadi milik wanita lain.

Ini jenis cerita yang nggak saya suka. Urusan amnesia ini sudah kelewat sering dipakai di sinetron, telenovela, sampai drakor makjang. Kesannya jadi kayak lazy writing. Masa nggak ada cara lain untuk memunculkan konflik?

Oh, iya, sinetronnya dibintangi Sultan Djorghi, Annisa Trihapsari, dan seorang aktris India beneran. Jadi, dialognya pake dubbing gitu. Ada nari-nari ala Bollywood-nya juga. Saya sampai merinding ngilu tiap lihat iklannya di TV. ^^

***

Ya, sudah, cukup sekian bahasan tentang novel Mira W. yang diadaptasi ke sinetron. Ternyata lumayan banyak, ya. Saya doakan tren sinetron adaptasi novel Tanah Air kembali ke layar kaca.

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.