Judul: The Two Popes
Diangkat dari: The Pope: Francis, Benedict, and the Decision That Shook the World karya Anthony MacCarten
Sutradara: Fernando Meirelles
Bahasa: Inggris
Tahun rilis: 2019
Produksi: Rideback, Netflix
Genre: biografi, drama, komedi
Bisa ditonton di: Netflix
Sinopsis (film)
Setelah kematian Paus Yohanes Paulus II, Kardinal Jorge Bergoglio dari Buenos Aires dipanggil ke Vatikan untuk pemilihan paus baru. Setelah para pemuka tertinggi Katolik dari seluruh dunia menjalani voting yang alot dalam proses konklaf, terpilihlah Kardinal Jerman, Joseph Ratzinger sebagai Paus Benediktus XVI.
Bergoglio yang mendapat suara terbanyak kedua mengajukan pengunduran dirinya sebagai uskup beberapa tahun kemudian, tapi permintaannya ditolak Sri Paus.
Ketika skandal kebocoran informasi Vatikan mencuat, Bergoglio berniat untuk sekali lagi meminta persetujuan Sri Paus atas pengunduran dirinya.
Ketika bertemu kembali, Benediktus dan Bergoglio justru memperdebatkan banyak hal. Mereka juga berbagi momen kebersamaan dan bicara dari hati ke hati untuk pertama kalinya.
Benediktus masih menolak membicarakan pengunduran diri Bergoglio, tapi justru melontarkan pengakuan mengejutkan soal niatnya untuk mundur dari kepausan.
Benediktus XVI resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Februari 2013. Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi selama lebih dari tujuh abad. Konklaf memilih penggantinya, Bergoglio sebagai Fransiskus, paus pertama dari luar Eropa selama 1.200 tahun terakhir.
Apa yang menjadi penyebab kemunduran Benediktus XVI? Kenapa Fransiskus bisa terpilih menjadi penggantinya?
Jika doktrin mengajarkan bahwa Paus adalah figur infalibel, lalu bagaimana jadinya saat kepemimpinan tertinggi agama Katolik dipangku oleh dua sosok dengan pandangan yang selalu bertentangan?
Level of Interest
💗💗💗💗💗
Review
Kunjungan Paus Fransiskus (Pope Francis) ke Jakarta sejak tanggal 3 September 2024 kemarin bikin banyak orang penasaran dengan sosok Sri Paus. Sejak terpilih menjadi paus, orang ini memang banyak dibicarakan karena lain dari yang lain.
Dia adalah paus pertama dari benua Amerika. Sekaligus paus pertama yang pakai nama Fransiskus dan punya socmed.
Pendekatannya sebagai pemuka agama dinilai banyak orang lebih adem, merangkul, dan inklusif. Publik mengenalnya sebagai sosok sederhana yang menolak berbagai fasilitas mewah sejak masih jadi pastor.
Fransiskus bahkan dinobatkan sebagai “Best Dressed Man of 2013” oleh majalah Esquire karena lebih memilih jubah sederhana yang dia kenakan sehari-hari daripada jubah kebesaran paus.
Dia juga sempat dijuluki “Slum Bishop” atau ‘uskup tempat kumuh’ karena fokus menghadirkan gereja di tempat-tempat kumuh Buenos Aires.
Karena ketertarikan terhadap Fransiskus yang mendadak meningkat, sejumlah tweet yang membahas film The Two Popes bermunculan di linamasa saya. The Two Popes adalah film biografi produksi Netflix yang diangkat dari naskah drama teater The Pope karya Anthony McCarten.


Naskah tersebut lantas dibukukan dengan judul The Pope: Francis, Benedict, and the Decision That Shook the World. Setelah film The Two Popes rilis, bukunya ikutan dirilis ulang dengan judul The Two Popes: Francis, Benedict, and the Decision That Shook the World.
Buku ini bukan biografi atau otobiografi, ya. Lebih tepat kalau disebut “inspired by real events”.
The Two Popes ini termasuk salah satu comfort movies saya sejak 2020. Sudah berulang kali ditonton sampai hampir hafal dialognya. Padahal saya bukan orang Katolik atau Kristen. Saking seneng film biopik dan dokumenter saja. Apalagi film ini memang benar-benar selera saya.
Saya bakal merekomendasikan The Two Popes buat orang-orang berikut ini:
- Penggemar film biopik, terutama yang dikemas ringan dan dibumbui drama seperti The Theory of Everything (2014), Darkest Hour (2017), dan Bohemian Rhapsody (2018). Anthony McCarten adalah penulis naskah tiga film pemenang Oscar itu.



- Penggemar akting Sir Anthony Hopkins. Akting Eyang Tony ini sudah tidak perlu diragukan lagi, ya. Saya salut sejak dia jadi Hannibal Lecter di The Silence of the Lambs. Nah, dia masuk nominasi Oscar 2020 untuk perannya sebagai Benediktus XVI (Pope Benedict XVI) di film ini.
- Mereka yang penasaran dengan akting Jonathan Pryce. Dia disebut sebagai “kembaran” Fransiskus sejak tahun 2013. Masih ingat karakter High Sparrow di Game of Thrones? Nah, itu dia orangnya. Menurut Pryce—yang juga masuk nominasi Oscar 2020 berkat film ini—dia langsung dapat tawaran memerankan Fransiskus pada hari Sri Paus dinobatkan. Bahkan anaknya sendiri sempat becandain, “Abah jadi paus, nih?”

- Mereka yang kepo terhadap politik di Vatikan gara-gara nonton The Da Vinci Code (2006) dan Angels and Demons (2009). Dua film itu, kan, menggambarkan para pemuka agama Katolik secara negatif melulu, ya. Nah, film ini bakal menawarkan sisi yang berbeda. Biar seimbang.
- Mereka yang penasaran terhadap latar belakang dan kiprah Paus Fransiskus, tapi malas kalau harus cari buku biografinya. Film ini memang menyoroti Fransiskus sebagai “protagonis”, tapi “dosa-dosa” masa lalunya juga ikutan dibahas, kok.
- Penikmat film yang betah nonton dua manula ngobrol doang. Kalau kamu bisa anteng nonton trilogi Before Sunrise (1995), Before Sunset (2004), dan Before Midnight (2013) yang isinya cuma ngobrol sepanjang film, kamu pasti bisa menikmati film The Two Popes. Kebanyakan isinya memang cuma Benediktus XVI dan Fransiskus ngobrol canggung, berdebat, atau guyon santai (meskipun sering nggak nyambung terhadap jokes satu sama lain), tapi masih ada adegan flashback dan komedi-komedinya, kok.
Menceritakan Dinamika Hubungan Dua Sri Paus dengan Kepribadian yang Bertolak Belakang

Sebenarnya apa, sih, isinya film The Two Popes ini? Intinya adalah dinamika hubungan Paus (Emeritus) Benediktus XVI dan Paus Fransiskus, terutama di periode ketika Benediktus mengundurkan diri dari kepausan.
Mereka ini adalah dua tokoh tak biasa yang saat itu berada dalam situasi tak biasa. Lazimnya, Sri Paus baru dipilih setelah pendahulunya meninggal dunia. Namun, Fransiskus justru naik tahta saat Sri Paus sebelumnya masih hidup.
Benediktus dan Fransiskus di film ini juga diceritakan sebagai pribadi yang bertolak belakang hampir dalam segala hal. Benediktus digambarkan sebagai seorang cendekiawan berdarah Jerman yang introvert, kuno, kaku, dan pundungan. Sementara Fransiskus yang sembilan tahun lebih muda dan berdarah Argentina digambarkan sebagai sosok yang supel, luwes, serta sederhana.
Mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap banyak topik, termasuk peran gereja dan konsep ketuhanan. Benediktus ingin fokus menegakkan dogma, sementara Fransiskus bertujuan merangkul lebih banyak umat.
Keduanya sama-sama menggunakan “tembok” sebagai analogi. Benediktus berpendapat kalau rumah yang bagus dibangun dengan tembok yang kuat. Sementara itu, Fransiskus menyebut Tuhan tidak pernah membangun tembok, tapi justru menghancurkan tembok pembatas dengan belas kasih.
Bahkan perbedaan gaya hidup dua orang ini pun jadi bahan perdebatan di antara mereka. Benediktus hidup dengan tradisi Vatikan yang sudah terpelihara selama berabad-abad. Sementara Fransiskus lebih suka segala hal yang praktis, nggak terlalu banyak protokoler.
Sekilas Membahas “Dosa-Dosa” Benediktus XVI dan Fransiskus

Fransiskus adalah tokoh protagonis dalam film ini. Sementara Benediktus XVI adalah tokoh antagonis yang hampir selalu bertentangan dengannya.
Buat menekankan sisi antagonis Benediktus, film ini membahas tentang kasus pelecehan seksual oleh para pastor yang ditutupi Vatikan. Lalu, skandal Vatileaks atau Vatican Leaks yang disebut sebagai sumber kejatuhan Benediktus XVI juga dibahas sekilas. Kalau di film ini, kasus tersebut cuma salah satu faktor yang membuat dia memutuskan untuk mundur.
Tokoh protagonisnya juga ikutan “dikupas”. Dosa-dosa masa lalu Fransiskus saat masih jadi uskup dibahas, bahkan lebih banyak daripada Benediktus. Dia dituduh sebagai kaki tangan junta militer pada masa Dirty War di Argentina dan ikut bertanggung jawab atas penculikan dua pastor Jesuit yang jadi rekannya. Dia dikritik karena memilih untuk “main aman” daripada bersuara seperti pemuka agama lainnya.
Penonton sekalian diajak flashback ke masa muda Fransiskus sebagai Jorge Bergoglio yang sudah punya kerjaan enak dan pacar cantik, tapi malah memilih jalan selibat sebagai pastor.
Dengar-dengar, pembahasan “dosa-dosa” Fransiskus dan Benediktus di bukunya bahkan lebih dalam dan gamblang lagi.
Akting Top dari Dua Aktor Utama

The Two Popes punya cerita menarik yang dikemas dengan bagus. Namun, harus diakui film ini nggak akan jadi tontonan yang sedap jika dua aktor utamanya tidak bisa memainkan peran mereka dengan bagus. Karena itulah, saya sangat mengapresiasi Jonathan Pryce dan Sir Anthony Hopkins.
Akting mereka beneran nggak kaleng-kaleng. Keduanya sama-sama menonjol, bisa mengimbangi satu sama lain dengan performa yang terlihat kontras tapi serasi.
Chemistry Pryce dan Hopkins bagus banget, jadi interaksi mereka di layar tak pernah terasa membosankan buat saya. Mau debat, berantem, guyon, atau saling curhat, semuanya terasa menarik untuk diikuti.
Apalagi filmnya ditutup dengan adegan mereka nonton final Piala Dunia 2014, ejek-ejekan sambil dukung timnas negara masing-masing. Rasanya nggak ada yang kurang lagi.
Kebanyakan dialog di film ini menggunakan bahasa Inggris, tapi Hopkins dan Pryce setidaknya mengucapkan dialog dalam tiga bahasa lain. Saya nggak tahu apakah logat mereka dalam bahasa Jerman dan Spanyol-Argentina terdengar meyakinkan bagi native speakers, tapi akting mereka memang mulus. Mereka bahkan sukses menghadirkan momen-momen lucu yang terasa natural dengan dialog sederhana dan ekspresi lempeng.
Pokoknya, The Two Popes adalah salah satu film semibiografi yang bagus dan enak ditonton. Silakan dicoba kalau sedang bingung mau nonton apa di Netflix.
Sumber bacaan:
7 Fascinating Things We’ve Learned about Pope Francis. The Week
Argentine Cardinal Named in Kidnap Lawsuit. Los Angeles Times
Argentina ‘Dirty War’ Accusations Haunt Pope Francis. BBC
Former Pope Benedict Accused of Inaction Over Child Sexual Abuse Cases. The Guardian
Full Text of Benedict XVI Essay: ‘The Church and the Scandal of Sexual Abuse’. Catholic News Agency
Jonathan Pryce on Playing His Doppelgänger Pope Francis In ‘The Two Popes’ – The Contenders NY Video. Deadline
The Best Dressed Man of 2013: Pope Francis. Esquire
Vatican Leaks Scandal. Wikipedia

