Judul: When He was Wicked—Cinta Terpendam sang Earl (Bridgerton #6)
Penulis: Julia Quinn
Bahasa: Indonesia
Format: paperback, 444 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: fiksi, historical romance, drama
Sinopsis
Dua tahun lamanya Michael Stirling memendam cinta terhadap Francesca Bridgerton Stirling, istri John, sepupunya. Ia berusaha keras menutupi rasa cintanya terhadap Francesca. Jatuh cinta pada istri sepupumu sendiri. Tidakkah itu menjijikkan?
Lalu John meninggal.
Francesca marah atas kematian suaminya. Dan terutama, ia marah karena Michael, pria yang dianggapnya sahabat terdekat malah ikut meninggalkannya pada saat duka seperti ini.
Kemudian mereka bertemu kembali. Kali ini, Francesca mendapati dirinya memandang Michael sebagai laki-laki. Ia panik. Menyukai pria selain John bisa dianggap pengkhianatan. Tapi menyukai Michael? Apa pendapat John? Apa pendapat orang-orang?
Empat tahun tak menghapus cinta Michael pada Francesca. Hanya saja kali ini ia yakin John akan merestui. Maka ia pun bertekad merayu Francesca habis-habisan untuk menjadi istrinya. Bagaimanapun juga, reputasinya sebagai perayu wanita di kalangan ton bukanlah reputasi kosong.
Para Tokoh
Francesca Bridgerton Stirling, Countess of Kilmartin
Anak keenam keluarga Bridgerton yang paling introvert dan bermata biru. Francesca sangat menikmati kehidupan rumah tangganya yang tenang bersama John.
Michael Stirling, Earl of Kilmartin
Mantan playboy hura-hura yang dinobatkan sebagai Earl of Kilmartin baru setelah kematian sepupunya.
5 Points for:
☑️ Story
☑️ Setting
☑️Characterization
☑️ Writing style
☑️ Interesting trivia
Level of Interest
💗💗💗💗💗
Review
Ah, When He Was Wicked. Novel bagus yang sudah dibikin ngaco oleh Netflix bahkan sebelum masuk proses produksi. Michael, tokoh utama novel ini bakal diganti jadi cewek bernama Michaela di webseries Bridgerton. Iya, Netflix memutuskan untuk gender swapping karakter Michael supaya bisa memasukkan unsur LGBT. Saya sangat nggak setuju untuk urusan yang satu ini.
Race swap masih oke, karena kenyataannya pemeran Simon, Kate, dan Lady Danbury bisa memainkan karakter dari bukunya dengan bagus. Tapi kalau gender swap menurut saya sudah kejauhan, sih!
Bisa banget, lho memasukkan karakter LGBT yang baru biar nggak mengecewakan pencinta seri novel Bridgerton. Intinya, saya memutuskan nggak bakal nonton season Francesca. Saya bakal tetap setia dengan sosok Michael di buku dan bayangan saya saja.
Kisah tentang Cinta Terpendam, Kehilangan, dan Membuka Lembaran Baru yang Menguras Air Mata
When He was Wicked termasuk buku terfavorit saya di seri novel Bridgerton selain Romancing Mr. Bridgerton. Kisah Francesca ini nggak kalah memilukan dari cerita Anthony, Simon, atau Phillip.
Francesca ditinggal mati suaminya, John pada suatu malam. Padahal John cuma pusing. Padahal John nggak sakit apa-apa. Padahal John dan Francesca benar-benar saling mencintai. Padahal mereka baru menikah dua tahun.
Saat mengetahui kalau dia hamil, Francesca merasakan setitik harapan. Namun ternyata ia keguguran. Mendadak semua yang berhubungan dengan John seolah direnggut darinya.
Penggambaran duka Francesca di sini terasa begitu realistis. Saya juga merasakan hal yang sama persis dengan Francesca saat ditinggal almarhumah kakak. Mungkin karena itulah meweknya sampai sembap bener.
Tokoh Utama Pria Sebucin Sunjae di Lovely Runner
Lalu, apa lagi daya tarik When He was Wicked selain penggambaran duka Francesca yang menguras air mata? Nah, pembaca yang suka tokoh utama pria bucin ugal-ugalan seperti Sunjae di Lovely Runner pasti bakal suka buku ini, karena Michael yang nantinya jadi suami kedua Francesca juga bucin nggak ketolong kayak Sunjae.
Pembaca disuguhi sudut pandang Michael yang mencintai Francesca sejak pandangan pertama. Cinta terpendamnya membuat saya bersimpati pada karakter playboy ini, terutama karena dia memilih menjadi sahabat terbaik John dan Francesca.
“…he took one look at Francesca Bridgerton and fell so fast and so hard into love it was a wonder he managed to remain standing.
Unfortunately for Michael, however, Francesca’s surname was to remain Bridgerton a mere thirty-six hours longer; the occasion of their meeting was, lamentably, a supper celebrating her imminent wedding to his cousin.
Life was ironic that way, Michael liked to think in his more polite moods. In his less polite moods, he used a different adjective entirely.”
—When He was Wicked (Julia Quinn)
Michael sudah mengikhlaskan diri untuk menjadi pengagum rahasia Francesca selamanya. Lalu John meninggal dunia dan mendadak dia harus menjadi Earl of Kilmartin yang baru. Posisi ini membuatnya serba salah karena dia tak ingin mengambil apa pun yang pernah menjadi milik John. Apalagi Michael memang benar-benar menyayangi sepupunya.
“Overnight, he’d gone from the fringe of aristocracy to its very epicenter. No one seemed to understand that Michael had never wanted this. Never.
He didn’t want an earldom. He wanted his cousin back. And no one seemed to understand that.”
His heart still ached with the pain of loving her. Except now it was all wrapped in an extra layer of guilt—as if he hadn’t had enough of that while John was alive.
—When He was Wicked (Julia Quinn)
Rasa bersalah membuat Michael kabur ke India selama empat tahun. Tentu hal ini membuat hubungannya dengan Francesca renggang.
Setelah kembali ke Inggris, status quo dalam hubungan Michael dan Francesca runtuh. Francesca mendapati dirinya merasakan ketertarikan kepada Michael dan ini membuatnya merasa bersalah kepada John.
Sementara itu, Michael harus menghadapi perasaannya kepada Francesca atau membiarkan wanita itu menikah dengan pria lain. Soalnya Francesca sangat ingin punya anak. Karena itulah dia memutuskan untuk mengakhiri masa berkabung dan memasuki “pasar perjodohan” lagi. Pria yang berniat melamarnya pun ternyata banyak banget.
Butuh momen denial berkali-kali (dari Michael dan Francesca), malaria yang kambuh (buat plot device), upaya kabur-kaburan sampai ke Skotlandia (dari Francesca), campur tangan seorang Colin Bridgerton, dan upaya PDKT yang ditolak berkali-kali (dari Michael) sebelum dua tokoh utama ini memutuskan untuk menikah. Sebelum itu, mereka mengunjungi makam John dulu untuk “minta izin”. Rasanya benar-benar bittersweet.
Satu Timeline dengan Romancing Mr. Bridgerton dan To Sir Phillip, with Love



When He was Wicked dimulai dengan kisah bahagia Francesca dan John. Pada bagian tengah cerita, Francesca sudah menjanda selama empat tahun dan Michael baru pulang dari India. Timeline bagian ini bertumpuk dengan Romancing Mr. Bridgerton (Bridgerton #4) dan To Sir Phillip, with Love (Bridgerton #6).
Michael diceritakan bertemu dengan Colin yang baru bertunangan dengan Penelope. Setelah menyusul Francesca ke Skotlandia untuk mengabarkan hal ini, mereka menerima surat yang menyebutkan pernikahan Colin dan kemudian Eloise dengan Sir Phillip Crane.
Tak lama setelah itu, Michael dan Francesca juga menikah secara privat tanpa dihadiri keluarga Bridgerton atau Stirling. Ketiga pernikahan berlangsung di tahun 1824.
Oh, iya, sampai buku keempat, setiap chapter novel Bridgerton dimulai dengan kutipan dari lembar berita Lady Whistledown. Karena Penelope sudah pensiun, pembukanya diganti dengan potongan isi surat.
Tiap bab di buku ini juga diawali dengan potongan surat yang ditulis Francesca, Michael, John, atau karakter-karakter lain yang berhubungan dengan mereka.
Ada beberapa bab yang dibuka dengan potongan surat dari Francesca untuk Michael yang tak pernah dikirim atau surat Michael untuk John yang sudah meninggal. Surat itu akhirnya cuma dibakar dan saya langsung mewek dibuatnya.
Pada bab terakhir, saya mewek untuk terakhir kalinya setelah baca potongan surat dari ibunya John untuk Michael.
“I hope you will not think me self-important when I offer you my blessing. And I hope you will not think me foolish when I also extend my thanks. Thank you, Michael, for letting my son love her first.
—Janet Stirling, dowager Countess of Kilmartin kepada Michael Stirling, Earl of Kilmartin di When He was Wicked (Julia Quinn)
Saya nggak akan membiarkan Netflix merusak keindahan cerita When He was Wicked di memori saya. Jadi, time to say goodbye to Netflix’s Bridgerton. Makasih buat tiga season-nya yang cukup memorable.
Saya mau dukung proyek baru aktor-aktornya aja, deh! Terutama Jonathan Bailey, Simone Ashley (the gorgeous one!), Nicola Coughlan (kesayangan), si chaotic Claudia Jessie, dan Luke Thompson (plus crooked smile-nya yang nagih). Juga Hannah Dodd yang sudah memerankan Francesca dengan bagus tapi ketiban skenario absurd.
Trivia
Aneurisma Otak
John diceritakan meninggal mendadak setelah mengalami sakit kepala sejak pagi hari. Menurut Julia Quinn, John meninggal akibat cerebral aneurysm atau aneurisma otak.
Aneurisma otak adalah terbentuknya tonjolan atau penggembungan pada pembuluh darah di otak. Kondisi ini umumnya terjadi pada dinding pembuluh darah yang lemah atau abnormal.
Seseorang bisa menderita penyakit ini jika fungsi tubuhnya menurun (degeneratif) secara alami, misalnya karena pertambahan usia dan hipertensi. Walaupun begitu, penyebab pastinya belum diketahui. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang penyakit ini.


Pantes ajah di series-nya gak nemu feelnya karena ternyata ceritanya dirombak. Apalagi adegan LGBT-nya ganggu banget kalau gak sesayang itu sama Penelope udah aku tinggal tuh series. Tp yang paling memorable bagiku series spin off-nya Ratu Charlotte. Romantis parah… 👍🥰
LikeLike
Aduh beneran, aku sampe mewek nonton Queen Charlotte. Bagus banget.
LikeLike
Kayak cinta sejati banget kan? Akting aktor sama aktrisnya keren gak ada lawan, chemistery nya juga dapet. Sampai penasaran sama kesesuaian sejarahnya.
LikeLike
Scene terakhirnya tuh bikin ambrol 😭 coba baca2 wikipedianya King George-Queen Charlotte, ternyata mereka emang sesetia itu.
LikeLike
Yang scane tiduran dibawah ranjang bukan sih?
Aku pribadi paling suka adegan dansa pas pengumuman Ratu Charlotte hamil, waktu Raja baru sembuh dan baru bisa tampil di depan umum itu. Pingin ikut peluk mereka 😭😭😭
LikeLike
Pokoknya setiap interaksi George-Charlotte bagus bgt
LikeLiked by 1 person