[Review Buku] Devil in Spring (The Ravenels #3) Karya Lisa Kleypas

Judul: Devil in Spring-Romansa Musim Semi (The Ravenels #3)
Penulis: Lisa Kleypas
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Format: ebook, 484 hal.
Genre: fiksi, roman, historical romance (roman sejarah), dewasa

sampul buku Devil in Spring © Gramedia Pustaka Utama
sampul buku Devil in Spring © Gramedia Pustaka Utama

Sinopsis

Lady Pandora Ravenel bukanlah gadis bangsawan kebanyakan. Saat gadis-gadis muda seusianya berambisi untuk menjadi istri pria terhormat, Pandora justru bermimpi menjadi pebisnis wanita. Ia berniat mengkomersilkan papan permainan yang ia rancang sendiri.

Alih-alih mengikuti Season, Pandora lebih suka tinggal di rumah untuk merencanakan masa depan impiannya. Namun, nasib seolah berkata lain. Suatu malam, ia bertemu dengan pria tampan yang memikat. Pandora terjerat dalam skandal dengan si pria asing dan terpaksa bertunangan dengannya.

Gabriel, pewaris gelar Duke St. Vincent sudah bertahun-tahun menghindari pernikahan. Ia sudah ahli dalam menjauhkan diri dari jebakan gadis-gadis bangsawan yang terpikat kepadanya dan ibu mereka yang ambisius. Namun, kini ia justru terikat dengan seorang lady yang eksentrik dan berjiwa pemberontak. Gadis itu bahkan menolak mentah-mentah gagasan menjadi istrinya.

Meskipun Pandora bukan kandidat ideal untuk menjadi seorang duchess, Gabriel justru mendapati dirinya tertarik kepada gadis itu. Ia pun tak segan melakukan apa saja demi mendapatkan perempuan itu.

3 Points for:

Story

☑️ Setting

☑️ Characterization

Writing style

Moral/interesting trivia

Level of Interest

❤️❤️❤️

Review

Sudah lama nggak review, tahu-tahu ngetik ulasan Devil in Spring. Ini adalah novel yang pertama kali saya baca pada tahun 2017, tapi nggak segera diulas sampai sekarang. Langsung kita bahas aja, ya?

Sekilas tentang The Ravenels

Jadi, Devil in Spring ini adalah bagian dari book series The Ravenels karya Lisa Kleypas. Ceritanya tentang apa, sih?

Nggak jauh-jauh dari series Kleypas yang sebelumnya, The Ravenels menceritakan keluarga bangsawan eksentrik di era Victoria. Para pria di keluarga Ravenel terkenal temperamental dan menyukai kehidupan penuh risiko, karena itulah umur mereka nggak panjang.

They yielded to every temptation, indulged in every sin, and scorned every virtue, with the result that they tended to die faster than they could reproduce.
Now there were only two left.

Cold-Hearted Rake (Lisa Kleypas)

Saat ini, hanya dua pria yang tersisa di garis keturunan Ravenel, yaitu Devon dan West. Devon mewarisi gelar earl dan setumpuk utang dari mendiang sepupunya, Theo yang tewas karena jatuh dari kuda. Ia sekaligus menjadi wali untuk empat perempuan muda yang ditinggalkan sang sepupu. Ada Kathleen, istri yang baru dinikahi Theo selama tiga hari. Devon juga punya kewajiban untuk menikahkan tiga adik Theo, yaitu Helen dan si kembar Pandora-Cassandra.

Memikat Berkat Pandora yang “Accident-Prone”

Karakter utama perempuan di novel ini adalah Pandora. Dia adalah karakter yang menarik. Eksentrik dan seru dengan ciri khas bicaranya yang belepotan. Kalau di sini mungkin jadinya kayak Isyana Sarasvati.

Dia ini adalah anak kembar. Kalau saudaranya adalah “the pretty one”, maka Pandora adalah “the quirky one”. Hobinya menciptakan board game, sementara kebiasaannya adalah ketiban sial karena kecerobohannya sendiri. Intinya, dia adalah karakter yang mudah disukai pembaca.

Sebaliknya, karakter Gabriel justru kurang memikat. Tentu dia digambarkan sebagai pria bangsawan ganteng, cerdas, dan cukup hormat kepada perempuan. Walaupun begitu, masalah-masalah yang dia hadapi sangat tipikal karakter pria di novel historical romance.

Karena karakter Gabriel yang biasa-biasa saja, akhirnya saya jadi kurang bisa merasakan chemistry-nya dengan Pandora.

Daya tarik kombo Pandora-Gabriel masih kalah kalau dibandingkan dengan dua tokoh utama Marrying Winterborne (The Ravenels #2) dan Chasing Cassandra (The Ravenels #6). Saya suka banget kedua buku tersebut.

Kemunculan Dua Karakter Kesayangan Pembaca Series Wallflowers

Devil in Spring adalah buku pertama dari seri The Ravenels yang saya baca. Padahal, judul ini sebenarnya adalah buku ketiga setelah Cold-Hearted Rake dan Marrying Winterborne.

Alsan saya membaca buku ini duluan adalah karena saya pengen “ketemu” dua tokoh utama Devil in Winter (Wallflowers #3). Iya, Gabriel adalah anak lelaki Evie dan Sebastian.

sampul buku Devil in Winter © Avon
sampul buku Devil in Winter © Avon

Evie dan Sebastian memang muncul di buku ini. Porsi kehadiran mereka juga lumayan banyak, cukup untuk mengobati kerinduan para penggemar Devil in Winter seperti saya.

Menciptakan karakter yang masih berkaitan dengan seri Wallflowers memang sudah jadi kebiasaan Lisa Kleypas. Bagaimanapun, Wallflowers memang series-nya yang paling populer. Setelah mengawali series Hathaways dengan menjadikan karakter Cam Rohan—yang jadi karakter pendukung di buku ketiga dan keempat Wallflowers—sekarang Kleypas sengaja menadikan Evie dan Sebastian sebagai “umpan” buat calon pembaca.

Bahkan judul bukunya pun dibuat mirip dengan Devil in Spring. Pancingannya kurang jelas apa lagi, coba?

Bisa jadi, Kleypas juga menyadari kalau tokoh utamanya kali ini tidak sememikat dua buku sebelumnya. Akhirnya, dibuatlah Gabriel menjadi anak Evie dan Sebastian untuk menambah daya tarik. Ini cuma spekulasi saya saja, sih!

Pada akhirnya, Devil in Spring adalah novel historical romance yang lumayan. Ini bukan karya terbaik Lisa Kleypas dan sudah tentu bukan novel terbaik dari seri The Ravenels.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.