
Judul: Fifty Shades of Grey (Fifty Shades #1)
Penulis: E.L. James
Bahasa: Inggris
Format: ebook, 385 hal.
Penerbit: Vintage (2011)
Genre: Adults, BDSM erotica, romance
Sekuel: Fifty Shades Darker (Fifty Shades #2)
Sinopsis
Fifty Shades of Grey diceritakan dari sudut pandang Anastasia Steele, seorang mahasiswa tingkat akhir berusia 22 tahun yang canggung dan masih lugu. Suatu hari Ana diminta sahabatnya, Kate untuk menggantikannya mewawancarai milyuner muda Christian Grey. Ketika wawancara berlangsung, Ana merasakan daya tarik Grey yang tampan dan sopan namun mengintimidasi. Ana merasakan ‘percikan’ kuat antara dirinya dengan Christian tapi ia berusaha mengabaikannya.
Rupanya Christian juga menympan perasaan yang sama kepada Ana. Christian terang-terangan mendekati Ana namun memperingatkan gadis itu bahwa ia bukan lelaki yang berbahaya. Ana yang tidak mengerti maksud perkataan Christian bersikeras untuk mengenal Christian lebih dekat.
Christian memberi Ana kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh sebelum Ana memutuskan apakah ia bersedia menjalin hubungan dengannya. Pada saat penjajagan itulah Ana mengetahui kecenderungan seksual Christian yang tidak biasa.
0 Point for:
The story
Setting
The characterization
The writing style
The moral/interesting trivia
Level of Interest

My Review
Inilah buku terlaris versi New York Times yang mengalahkan penjualan serial Harry Potter. Fifty Shades of Grey merupakan buku fenomenal yang menjadi bahan pembicaraan dan kontroversi di berbagai media massa sepanjang tahun 2012 ini.
Berbekal dua informasi yang menjanjikan tersebut saya memutuskan untuk membaca buku ini dengan ekspektasi yang cukup tinggi. Sayangnya selain pengetahuan tentang BDSM, saya hampir tidak memperoleh apapun dari Fifty Shades of Grey. Seperti halnya ecchi manga yang selalu dangkal dan tak punya plot bagi saya, novel BDSM erotica ini juga memberikan kesan yang sama.
Berawal dari instant chemisrty pada pandangan pertama (I don’t think it’s love at the first sight, it’s lust), Fifty Shades of Grey selanjutnya berputar pada kebimbangan Ana untuk menjalin hubungan BDSM dengan Christian. Sepanjang buku pembaca disuguhi konflik terus-menerus antara Ana-Christian dalam menjalani hubungan absurd mereka, dan tentu saja adegan seks BDSM yang bertebaran di mana-mana.
Sebenarnya bisa dipahami kenapa buku ini begitu fenomenal. BDSM selama ini bukan topik yang umum dalam romance, terutama jika tokoh utamanya yang menjadi ‘praktisi’ BDSM. Saya sebagai pembaca yang awam dengan BDSM maupun genre erotica terkejut membaca adegan seks BDSM-nya yang eksplisit.
Selain itu banyak sekali istilah-istilah seks yang bahkan tidak pernah saya dengar sebelumnya. Bagi sebagian orang mungkin buku ini bisa dijadikan fantasi pribadi. Tapi bagi saya, orang dewasa pada umumnya yang tidak nyaman dengan ide ‘kekerasan fisik’, Fifty Shades of Grey cukup dijadikan variasi bacaan untuk pemuas rasa ingin tahu.
Dari segi cerita maupun penokohan, maaf bagi penggemar Fifty Shades, saya tidak merasa buku ini memiliki plot cerita yang tajam atau dialog yang kuat. Konflik antara kedua tokoh utamanya terasa statis bahkan sampai halaman terakhir.
Bahkan, terkadang perilaku Ana dan Christian tampak tidak logis. Tidak logis yang aku maksud di sini bukan tindakan impulsif atas dasar cinta (atau nafsu tepatnya) yang hampir selalu menjadi topik utama novel romance. Sikap Ana seringkali tidak relevan dengan pemikiran-pemikirannya. Christian sendiri lebih terlihat sebagai seorang predator murni daripada pribadi traumatis yang patut dikasihani.
Dan sampai sekarang saya masih nggak paham kenapa harus 50 shades? Fifty shades itu apa?
Bagaimanapun, seperti buku-buku fenomenal lainnya saya berharap buku ini bisa menjadi inspirasi bagi penulis-penulis lain untuk membuat cerita dengan tema BDSM yang jauh lebih baik.
Fifty Shades of Grey: The Movie

Sepertinya semua orang yang tahu fenomenal dan kontroversialnya buku ini pasti sudah dengar kalau filmnya akan segera keluar di bulan Februari 2015 nanti. Pemerannya Dakota Johnson (Ana Steele) dan Jamie Dornan (Christian Grey).
Menurut saya, Dakota terlihat cukup pas memerankan Ana, dengan ekspresi dan suara canggung serta penampilan sedikit plain. Sementara Jamie punya tatapan mata yang terlalu innocent untuk memerankan Christian. Menurut saya seharusnya dia punya tampang sedingin Edward Cullen, atau sesinis Ian Somerhalder, atau semisterius Michael Fassbender.
Sekadar informasi, saking gencarnya promosi buat film ini, sampai-sampai dibikin website khusus Grey Enterprise yang buka lowongan pemagang seperti di bukunya. Niat sekali, ya, seperti The Hunger Games yang sampai dibuatkan website Capitol.
Trivias
Fanfiction of Twilight
Fifty Shades of Grey awalnya adalah fan fiction saga Twilight yang dipublikasikan di salah satu situs fan fiction dengan judul Master of Universe.

Karena mendapat banyak kritik dari pembaca atas adegan seksual di dalamnya, James menghapus Master of Universe dari situs tersebut dan mempublikasikannya kembali di situs pribadinya. Setelah ia berinisiatif untuk menerbitkan buku ini, ia mengubah nama-nama tokoh utamanya dari Isabella Swan dan Edward Cullen menjadi Anastasia Steele dan Christian Grey.
About BDSM
Hubungan BDSM yang dijalani Ana dan Christian adalah jenis bondage-discipline (BD) dan dominant-submissive (DS). DS berarti salah satu pihak berperan sebagai tuan dan yang lain sebagi budak, sedangkan BD artinya si tuan berhak menerapkan larangan (bondage) dan hukuman fisik (discipline) bagi budaknya.

Pasangan BDSM umumnya membuat kesepakatan tertulis sebelum memulai hubungan dominant-submissive.

Kesepakatan itu biasanya berisi nama kedua belah pihak beserta posisinya masing-masing, daftar ketentuan bagi tuan dan budak, dan aktivitas yang tidak diperbolehkan ketika berhubungan seksual. Persis seperti draf kontrak yang ditawarkan Christian kepada Ana.
2 thoughts on “[Review buku] Fifty Shades of Grey: A Controversial BDSM Fanfic”