

Judul: Thirteen Reasons Why
Penulis: Jay Asher
Bahasa: Inggris
Format: ebook, 170 hal.
Penerbit: Razorbill (2007)
First published: 2007
Genre: YA, drama, realistic fiction
Cerita
Ini sinopsis yang aku ambil dari Goodreads.
Clay Jensen kembali dari sekolah dan menemukan kotak misterius yang ditujukan untuknya di teras rumah. Dalam kotak itu dia menemukan beberapa kaset yang direkam Hannah Baker—teman sekelas sekaligus cewek yang ditaksirnya—yang bunuh diri dua minggu sebelumnya.
Hannah sudah meninggal. Rahasia-rahasia gadis itu seharusnya terkubur bersama jasadnya. Namun, Hannah menjelaskan tiga belas alasannya memutuskan mengakhiri hidup. Clay salah satunya. Dengan mendengarkan kaset itu, Clay akan tahu mengapa dirinya termasuk dalam tiga belas alasan itu.
Sepanjang malam, Clay mendengarkan kaset itu. Clay mengikuti petunjuk dari kaset Hannah menyusuri kota kecilnya… dan apa yang dia temukan mengubah hidupnya selamanya.
Dan ini fanmade book trailer dari Youtube yang menurutku cukup mewakili isi bukunya.
2 Points for:
Level of Interest
My Review
Ide ceritanya menurutku benar-benar menarik. Terbukti dari sinopsis saja aku sudah tergerak buat membaca buku ini. Tetapi setelah baca sampai habis, jujur aku merasa ekspektasiku berlebihan.
Aku kesulitan untuk bersimpati pada Hannah, si tokoh utama. Sejak narasi Hannah pada kaset pertama sampai terakhir, aku menanti luapan emosi yang setidaknya bisa bikin mata sedikit berair, tetapi justru mendapati dorongan untuk skip halaman yang sayangnya tidak terbendung (bahasa lebay).
Membaca ketigabelas alasan yang Hannah akui membuatnya nekad menghabisi nyawa sendiri justru membuat aku menangkap sisi ‘dangkal’ dalam karakter Hannah.

Bukan berarti Clay si tokoh pria lebih baik. Tetapi aku justru lebih bisa mengerti dan ‘memahami’ kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, terutama yang membuat Hannah merasa dikhianati. Dia melakukan kekeliruan besar, tetapi alasannya sangat manusiawi.
Aku masih tidak bisa benar-benar memahami kenapa Hannah sampai tega menghabisi nyawanya sendiri. Memang banyak pengalaman tergolong traumatis (setidaknya bagi remaja seumuran dia) yang harus Hannah hadapi. Tetapi bagiku itu tidak cukup untuk dijadikan alasan bunuh diri. Terutama ketika dia menyatakan kalau dia tidak ingin mati dengan cara…(entah apa, aku lupa), karena dia tidak ingin menyakiti orangtuanya. Sementara fakta kalau dia yang anak semata wayang tega meninggalkan orangtuanya saja sudah kontradiktif dengan pernyataan itu.
Tetapi pada akhirnya aku mencoba maklum. Toh di kehidupan nyata kita memang tidak pernah bisa benar-benar mengerti kenapa seseorang bisa mengakhiri hidupnya. Kita tidak merasakan apa yang sudah mereka lalui. Kita bisa berkata semuanya akan membaik seiring berlalunya waktu karena bukan kita yang harus melalui masa-masa berat itu.
Yang pasti, kita bisa mengambil satu pelajaran sederhana dari cerita ini. Satu hal kecil saja yang kita lakukan bisa berdampak besar bagi orang lain. Apalagi jika itu adalah hal yang negatif. Jangan pernah mengecilkan efeknya. Satu kekhilafan kita bisa jadi mengubah kehidupan seseorang.
Beautiful Covers
Aku sebenarnya kurang suka dengan sampul ebook 13 Reasons Why yang aku baca ini. Meskipun mewakili sosok Hannah dan kegalauannya (dalam mempertimbangkan ide bunuh diri, barangkali), aku lebih suka sampul-sampul terjemahan dari beberapa negara yang bergambar kaset. Dan menurutku sampul terjemahan Indonesia yang paling cantik.
Trivia
Buku ini sudah digadang-gadang bakal diilmkan sejak tahun 2011 kemarin. Tetapi dalam beberapa tahun ini tampaknya realisasinya masih maju-mundur. Tahun ini kabarnya 13 Reasons Why benar-benar mau diangkat ke layar lebar, dengan bintang (masih rumor) Selena Gomez sebagai Hannah dan Logan Lerman sebagai Clay.
Halo, saya mau tanya apa saya bisa meminjam untuk versi Indonesianya? Atau kamu ada niat untuk menjualnya? Tolong balas ya. Terimakasih(:
LikeLike
Halo, maaf baru bales ya.
Sayangnya aku ndak punya yg terjemahan. Tapi masih bisa dicari di lapak2 online kayaknya
LikeLike
Hey!
Sebenernya novel ini udh difilmkan
Tapi bukan film kayar lebar, melainkan di Netflix
And actually, the world is crazy about the show
Just want to let u know
Hahaha
Btw, Selena Gomez produsernya and Clay is played by someone looks like Logan Lerman
LikeLike
Iya, lagi heboh filmnya ya. Hehe…
Pas aku nulis review ini dulu kabar keterlibatan Selena masih simpang siur. Ternyata akhirnya jadi produsernya aja ya ☺
LikeLike