
Judul: Coffee Prince
Judul asli: The 1st Shop of Coffee Prince
Penulis: Lee Sunmi
Bahasa: Indonesia
Format: paperback, 433 hal.
Penerbit: Qanita Romance (2012)
First published: 2006
Genre: K-lit, romance
Cerita
Karena kebutuhan ekonomi, Go Eun Chan terpaksa menyamar sebagai lelaki agar bisa bekerja sebagai pelayan di kedai kopi Coffee Prince. Tiap hari ia harus berurusan dengan sajangnim-nya yang arogan. Setiap hari mereka berselisih paham. Tapi pertengkaran demi pertengkaran di antara mereka nyatanya justru menerbitkan perasaan yang lain bagi keduanya.
Bagi Choi Han Gyeol, awalnya mengelola Coffee Prince hanya alasan untuk menghindari perintah neneknya untuk segera menikah. Namun lambat laun kedai itu justru memberikan suntikan semangat baginya. Di sana ia menemukan keluarga baru…dan cinta. Tapi yang merebut hatinya justru seorang laki-laki.
Ada pula Han Yoo Joo dan Choi Han Sung yang masuk ke dalam jalinan rumit asmara Han Gyeol dan Eun Chan.

0 Points for:
Level of Interest
Review
Yang namanya K-drama memang selalu sukses bikin saya ‘meleleh’ dan bilang “Oh, so sweettt!!” Tapi sayangnya K-lit tidak bisa memberikan efek yang sama. Dari dua novel K-lit yang saya jajal, rasanya seperti membaca metropop (which is not my cup of tea) dengan cerita klise dan tokoh lebih klise lagi.
Saya membaca novel ini karena nge-fans berat sama K-dramanya. Tetapi cerita dan penokohannya ternyata cukup berbeda. Dan jujur saja versi dramanya jauh lebih bagus.

Lebih well developed, terutama dari segi karakterisasi. Di novelnya ini kedua tokoh utama gagal membuat pembaca bersimpati. Begitu juga dengan karakter Choi Han Sung dan Han Yoo Joo yang di filmnya sangat adorable meskipun punya sisi menyebalkan juga. Dan jangan lupa si waffle Sun Ki yang super cool dan diam-diam romantis.


Konfliknya juga terbatas pada identitas Eun Chan yang disembunyikan dan masalah Han Gyeol dengan keluarganya. Setelah kedua masalah tersebut terungkap, selesailah seluruh jalinan cerita.
Saya sedikit berharap akan mendapat banyak informasi tentang ‘dunia perkopian’ dari novelnya, karena di drama-nya setting kedai kopi ini cuma jadi tempelan. Tapi di novelnya pun ternyata sama saja. Jadi, yah, memang agak kecewa, sih.
The beautiful coffeeshop is real !!

Iya, kedai Coffee Prince yang asri itu beneran ada. Letaknya di Hongdae, Seoul. Dekat Hongik University. Dulu kedai ini bernama Fruit Garden Mama dan tidak sepopuler sekarang. Lalu kedai ini ditaksir untuk setting Coffee Prince. Setelah dramanya booming, si pemilik kedai lantas mempertahankan dekorasi yang digunakan untuk pengambilan gambar. Seperti ini, nih foto-fotonya.





Jadi pengen mampir. Tapi sayangnya untuk bebas berfoto di sini, kita harus beli minimal 1 makanan atau minuman dulu. Dan harganya lumayan mahal.
Aku juga mengalami hal yg sama kalau baca novel korea. Entah karena terjemahannya yg jelek, atau emang gaya bahasanya yg aneh.. yg jelas nggak dapet feelnya dan nggak semaksimal nonton dramanya ya
LikeLike
Ahahahha, kirain cuma aku aja yg ngerasa gitu. Korea memang lebih seru dramanya ya..
LikeLike