

Judul: Madeleine, Abducted (The Estate #1)
Penulis: M.S. Willis
Bahasa: Indonesia
Format: ebook, 275 hal.
Penerbit: Smashwords Edition (2013)
Genre: adult, erotica, contemporary romance
Cerita
She was meant to be his destruction…
A pawn played in a perilous game between father and son…
Yet, her strength was more than either man could imagine.
As Maddy learns to save herself…
She becomes the one thing that could set the son free.
Madeleine Clark was raised to become a concert cellist. Sheltered and naïve, she remains hidden behind her music, a protection from the world around her. On the night of her first solo performance, Maddy accepts the admiration of a stranger and finds herself captive in a cruel and twisted power struggle between a sadistic father and his son, Aaron.
Seemingly dangerous and uncaring, Aaron manages the business operations of his father’s estate. Wanting nothing to do with the slaves kept at the Estate, Aaron refuses to take part in the deeper depravities of his father. Despite his resistance, Aaron’s father ‘gifts’ him with a petite, brunette woman he can’t refuse.
A bond forged in conspiracy and deceit, Aaron struggles to save Maddy by teaching her to survive in the world in which he’d been raised. An unlikely union, Aaron soon learns that great strengths can exist within small packages, while Madeleine learns that love and light can exist in the darkest of places.
0 Point for:
Level of Interest
My Review
Ceritanya tentang Madeleine Clark si pemain cello cantik yang super pemalu, diculik oleh bos gangster karena anak si bos, Aaron Carmichael menaruh hati padanya. Lalu Maddy dijadikan slave (literally slave) di estat milik ayah Aaron.
Aku baca buku ini karena pingin coba baca romance yang bertema Stockholm Syndrome, tentang orang-orang yang jatuh cinta sama penculik atau orang yang menyiksa mereka. Lagian cover-nya bagus. Dan hasilnya…
Aku nggak suka buku ini. Aku malas membaca bagaimana para wanita di buku ini dihina dan direndahkan secara verbal maupun fisik. Nggak cukup ditelanjangi, Maddy juga disiksa dan dipertontonkan di depan orang banyak (without any clothes on her body). Dan semua tokoh perempuan yang muncul di cerita ini nggak ada yang diperlakukan terhormat. 99% jadi slave di estat Carmichael dan 1% adalah paid slut yang juga diperlakukan sangat kasar.
Meskipun Willis mencoba memberikan excuse dengan menunjukkan kalau Aaron sebenarnya tidak suka menyakiti Maddy, bahwa dia terpaksa melakukannya karena itu adalah ‘satu-satunya cara’ untuk melindungi Maddy dari ayahnya, tetep…aku nggak bisa bersimpati sama sekali dengan tokoh satu ini.
Aku berharap ada dialog-dialog yang life altering antara Maddy si korban dan Aaron si villain, seperti di film-film bermutu ala Inside Man. Dialog yang bisa menggiring pembaca jadi ikut bersimpati pada si tokoh jahat. Tapi aku nggak menemukan itu di Madeleine, Abducted.
Ceritanya sendiri sangat gelap dan intens. Dipenuhi adegan dan dialog yang diwarnai kekerasan eksplisit, tapi secara keseluruhan tidak berisi. Nggak ada perkembangan cerita yang berarti. Bisa dikatakan, kalau 50% bab di buku ini dihilangkan pun kita masih bisa mengikuti jalan cerita.
Kelihatannya buku ini cocok untuk para pecinta angsty erotica. Tapi yah…I think it’s not my cup of tea. Bahkan baca 50 Shades of Grey dan Bared to You yang nyebelin itu pun masih lebih menyenangkan daripada buku ini.
Trivia
Coba googling kata Madeleine abduction, dan lihat apa yang kamu dapat. Kemungkinan besar kamu bakal menemukan kronologi kasus penculikan Madeleine McCann, gadis kecil yang hilang dari rumahnya. Madeleine diduga telah diculik oleh orang tak dikenal saat sedang tidur di kamarnya. Tetapi sejumlah pihak mencurigai orangtua Madeleine telah membunuh gadis itu dan memalsukan penculikan yang dilaporkan kepada polisi.

Kasus penculikan Madeleine ini sempat menjadi sensasi di media nasional dan sampai sekarang masih belum terpecahkan. Madeleine pun masih belum ditemukan. Barangkali M.S Willis sengaja memilih nama Madeleine untuk heroine yang diculik karena terinspirasi dari ‘Madeleine abduction’ ini.
aih, aku malah jadi merinding karena masalah madeline yang hilang 😦
LikeLike