
Judul: Scarlett (Gone With The Wind #2)
Penulis: Alexandra Ripley
Bahasa: Indonesia
Format: paperback, 832 hal.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2013)
Genre: fiksi, historical romance (roman sejarah), drama, klasik
Cerita
Dalam akhir kisah Gone with the Wind diceritakan tentang Scarlett yang berniat pulang ke Tara untuk memulai hidup baru dan bertekad merebut kembali cinta Rhett. Kini dalam sekuelnya, Scarlett, pembaca diajak untuk mengikuti petualangan Scarlett O’Hara selanjutnya.
Dari Tara, wanita cantik bermata hijau ini berangkat ke Ballyhara di Irlandia, untuk membeli tanah pusaka leluhurnya. Di sana ia membangun sebuah kota dan menjadi pemimpin tertinggi kaum O’Hara. Semua orang menghormati dan memujanya, dan pria-pria berusaha mendekatinya. Tapi hanya Rhett yang diinginkannya. Dengan penuh harap dia menanti… sampai datang berita bahwa Rhett telah menceraikannya dan akan menikah dengan gadis Charleston.
0 Point for:
Story
Characterization
Setting
Writing style
Moral/interesting trivia
Level of Interest

Review
Kesan pertama yang saya dapatkan saat mulai membaca buku ini adalah, “Scarlett kok gini…Scarlett nggak mungkin gitu.”
Setting yang sama, tokoh yang sama, dengan feel dan karakterisasi yang beda. Jadinya serasa baca fanfic. Dan sayangnya bukan fanfic yang bagus.
Hal yang wajar sebenarnya, jika sekuel yang dibuat oleh pengarang lain tidak bisa menjiwai karakterisasi dan gaya penceritaan penulis pertama. Meskipun pada dasarnya Scarlett dan Rhett di sini memiliki sifat yang sama dengan Gone With The Wind, namun di sekuel ini karakter keduanya serasa dibuat-buat, berlebihan. Berbeda dengan Gone With The Wind, saya nggak berhasil mendapatkan kesan understandable dari watak keduanya yang kurang simpatik itu.
Selain itu dari segi cerita juga terlalu banyak bumbu yang bikin keseluruhan novel terasa seperti opera sabun dengan latar historical. Bagian mananya yang soap opera banget?
- Ada acara terjebak badai, terus berlindung di gua dan berakhir ML.
- Surat yang nggak sampai karena dibakar sama adik Rhett.
- Kehamilan yang nggak direncanakan (dan disembunyikan dari semua orang)
- Ada cerita Rhett terpaksa kawin sama mbak-mbak lugu, pendiam yang cinta mati sama dia segala. Dan masih ada sederet plot ala sinetron lain yang ada di novel ini.
Tapi meskipun skip puluhan halaman, pada akhirnya saya lega bisa mendapatkan happy ending dari kisah cinta Scarlett dan Rhett yang berakhir gantung itu. Saya juga suka membaca tentang kedekatan Scarlett dan anaknya, Cat. Pertemuan Rhett dan Cat sebagai ayah-anak juga cukup mengharukan sebenarnya.
Dan sebagai penggemar Gone With The Wind, saya tetep kepingin nonton versi serial TV-nya yang dibintangi Timothy Dalton dan Joanne Whalley. Saya nggak masalah siapa pun yang memerankan Scarlett. Tapi, nggak ada yang bisa gantiin flamboyant-nya Clark Gable sebagai Rhett Butler.