[Review Buku] Seri Petualangan Sherlock Holmes: Berlian Biru

Judul: Seri Petualangan Sherlock Holmes; Berlian Biru
Penulis: Sir Arthur Conan Doyle (retold by Anthony Laude)
Penerbit: Delphi (2006)
Format: Paperback, 147 hal.
Genre: Detektif, kumpulan cerita

Cerita

Skandal Di Bohemia (A Scandal In Bohemia)
Holmes menerima kasus dari seorang raja, kasus yang mempertemukannya dengan Irene Adler.

Perserikatan Orang-Orang Berambut Merah (The Adventure of The Red Headed League
Seorang pria berambut merah menyala ingin agar Holmes menyelidiki pekerjaan ganjil yang diberikan oleh Perserikatan Orang-Orang Berambut Merah.

Misteri Danau Boscombe (The Boscombe Valley Mystery)
Inspektur Lestrade meminta bantuan Holmes untuk mengungkap misteri pembunuhan seorang pria yang menjadikan puteranya sebagai tersangka utama.

Berlian Biru (The Adventure of The Blue Carbuncle)
Sebuah topi usang dan seekor ayam sampai di tangan Holmes. Yang mengejutkan, di dalam ayam itu terdapat sebongkah berlian biru yang termasyur.

Si Pria Bujangan (The Adventure of The Noble Bachelor)
Seorang pria bangsawan ingin Holmes menemukan istrinya yang menghilang beberapa jam setelah pernikahan.

Copper Beeches (The Adventure of Copper Beeches)
Holmes harus memburu waktu untuk menemukan wanita yang beberapa waktu lalu meminta pendapatnya mengenai tawaran pekerjaan aneh yang ia terima.

6 cerita pendek di buku ini diambil dari The Adventure of Sherlock Holmes yang terdiri dari 12 cerpen. Tadinya cerpen-cerpen ini dimuat secara berkala dalam majalah Strand, Inggris antara tahun 1891-1892. Dua di antaranya, Skandal Di Bohemia dan Perserikatan Orang-Orang Berambut Merah merupakan cerpen Holmes yang menjadi favorit Doyle.

Meskipun kisah detektif biasanya agak berat dan butuh konsentrasi untuk membacanya, tapi kumpulan kisah investigasi Sherlock Holmes dan Dr. Watson ini cukup ringan. Lebih cocok dijadikan bacaan santai. Diceritakan dari POV Watson, kasus-kasusnya sederhana dan singkat. Tidak seperti Hound of Baskerville yang lebih panjang dan menyajikan plot yang lebih kompleks. Tidak perlu analisis rumit untuk menikmati buku ini.

Cerita yang paling menarik bagiku adalah Skandal Di Bohemia. Dalam cerita tersebut diceritakan pertemuan Holmes dengan Irene Adler, satu-satunya wanita yang berhasil mengalahkannya.

Terjemahannya tak terlalu sempurna. Banyak kalimat yang bertele-tele dan ada beberapa kata yang menurutku salah tafsir. Misalnya saja ‘ayam’ dalam kasus Berlian Biru. Dalam bahasa Inggrisnya adalah ‘goose’ yang berarti ‘bebek’, bukan ayam. Begitu juga ‘valley’ di kisah Danau Boscombe yang seharusnya berarti ‘lembah’. Covernya juga tak menarik. Tapi pada dasarnya buku ini memang mudah dinikmati.

Yang membuat kasus-kasus Sherlock Holmes menarik adalah sisi action-nya. Seperti yang kita saksikan di film, Holmes dan Watson cukup sering terlibat dalam perkelahian dan berurusan dengan senjata api. Tapi tentu saja aksi keduanya tidak seseru di film, dan Holmes meskipun memang eksektrik dan sering menyamar, tingkahnya tidak seaneh portrayal Robert Downey Jr. (I think he’s a terrible Sherlock Holmes and his british accent is so fake). Lagipula Prof. Moriarty, musuh bebuyutan Holmes tak muncul di sini.

The Inspiration of Sherlock Holmes

Bagaimana karakter Sherlock Holmes bisa tercipta? Ternyata Doyle mendasarkan detektif fiktifnya itu pada tokoh nyata. Ada dua orang yang disebut Doyle sebagai inspirasinya saat menciptakan Sherlock Holmes. Joseph Bell dan Henry Littlejohn.

Bell yang merupakan inspirasi utama Doyle ini adalah seorang dokter yang memiliki kemampuan analisis seperti Holmes. Ia memiliki kebiasaan untuk menebak profesi dan masalah kesehatan orang-orang yang ditemuinya melalui observasi dan penalaran deduktif. Doyle merupakan muridnya di sekolah kedokteran dan pernah bekerja sebagai pegawainya selama beberapa waktu.

Sementara itu Littlejohn adalah dokter bedah yang bertugas sebagai petugas medis di kepolisian Edinburgh. Ia dan Bell pernah dilibatkan dalam penyidikan kasus Jack The Ripper.