
Which bruises cut deeper? Fists or words?

Judul: Ugly
Penulis: Margaret McHeyzer
Bahasa: Inggris
Format: ebook, 346 hal.
Penerbit: Smashwords Edition (2015)
Genre: drama, romance, realistic fiction
Story
If I were dead, I wouldn’t be able to see.
If I were dead, I wouldn’t be able to feel.
If I were dead, he’d never raise his hand to me again.
If I were dead, his words wouldn’t cut as deep as they do.
If I were dead, I’d be beautiful and I wouldn’t be so…ugly.
I’m not dead…but I wish I was.
1 Point for:
Story
Setting
Characterization
Writing style
Moral/interesting trivia
Level of Interest
This is a dark YA/NA standalone, full-length novel. Contains violence and some explicit language.
Ugly… Stupid… Good for nothing…
Sayangnya, perlu bertahun-tahun bagi Lily untuk tersadar dan merangkak keluar dari neraka yang diciptakan Trent untuknya. Saya seperti ingin berteriak kepada Lily hampir di setiap halaman. Kenapa Lily begitu bodoh, mempercayai segala ucapan yang dilemparkan kepadanya seperti balita? Kenapa Lily tidak lari sejak bertahun-tahun lalu? Atau setidaknya mencari pertolongan dari sahabatnya. Atau membela diri sendiri meskipun cuma sekali.
Mungkin banyak pembaca Ugly yang memiliki opini seperti saya. Lily terkesan lemah, seperti damsell in distress yang cuma bisa menangis dan menunggu untuk diselamatkan.

Lalu saya tersadar, saya menggunakan pemikiran orang awam (yang judgmental) saat saya menilai situasi Lily. Mudah bagi saya yang melihat kehidupan korban kekerasan domestik seperti Lily dari luar ‘kotak kaca’ untuk mempertanyakan keputusan-keputusannya. Tapi mungkin tak semudah itu bagi para korban. Bagaimanapun juga, ancaman dan hinaan adalah senjata yang sangat kuat untuk menghancurkan seseorang, menggerogotinya dari dalam. Saat seseorang sudah sebegitu rapuh di dalam, injeksi logika tak lagi berguna.

Menurut saya, jauh di dalam hati para korban ini tahu kalau mereka tak seperti yang dikatakan para penyiksa mereka. Mereka tahu kalau mereka harus keluar dari situasi tersebut. Tapi mungkin melangkah keluar menjadi begitu sulit daripada bertahan dalam neraka yang sudah mereka akrabi sekian lama.
Tetapi, pada akhirnya saya tetap menikmati membaca Ugly. Meskipun beberapa adegan terasa klise dan terlalu didramatisir. Meskipun karakter antagonisnya tak manusiawi, 100 persen kejam. Menurut saya akan terasa lebih realistis jika Trent dan keluarganya digambarkan sebagai sosok abu-abu.