
Judul: Cold Hearted Rake (The Ravenels #1)
Penulis: Lisa Kleypas
Bahasa: Inggris
Format: ebook, 416 hal.
Penerbit: Avon (2015)
Genre: Fiksi, historical romance (roman sejarah), dewasa
Setting: Hampshire, Inggris
Sinopsis
Taken from Goodreads:
A twist of fate . . .
Devon Ravenel, London’s most wickedly charming rake, has just inherited an earldom. But his powerful new rank in society comes with unwanted responsibilities . . . and more than a few surprises. His estate is saddled with debt, and the late earl’s three innocent sisters are still occupying the house . . . along with Kathleen, Lady Trenear, a beautiful young widow whose sharp wit and determination are a match for Devon’s own.
A clash of wills . . .
Kathleen knows better than to trust a ruthless scoundrel like Devon. But the fiery attraction between them is impossible to deny—and from the first moment Devon holds her in his arms, he vows to do whatever it takes to possess her.
As Kathleen finds herself yielding to his skillfully erotic seduction, only one question remains:
Can she keep from surrendering her heart to the most dangerous man she’s ever known?
2 Points for:
❎ Story
☑️ Setting
❎ Characterization
☑️ Writing style
❎ Moral/interesting trivia
Level of Interest

Review
Jadi ini adalah serial historical romance terbaru dari Lisa Kleypas setelah para penggemar dibuat menunggu selama bertahun-tahun. Kali ini ceritanya berpusat kepada The Ravenels, keluarga dengan reputasi sangat buruk dan kerap tak berumur panjang karena ulah mereka sendiri.
Karena sinopsis di atas sudah cukup jelas, saya cuma akan menjelaskan kenapa Devon Ravenel bisa mewarisi sebuah earldom berikut tiga wanita muda. Ketika earl sebelumnya meninggal, dia meninggalkan tiga adik perempuan ( yang dua kembar) dan seorang janda. Sebagai kerabat terdekat dan pewaris gelar, tentu saja Devon jadi punya tugas tambahan menikahkan kedua adik sepupunya dan memastikan Kathleen, Lady Ravenel terurus dengan baik. Tetapi ini akan menjadi tugas yang sangat sulit, kerena Devon adalah seorang Ravenel. Lantas kenapa? Menjadi seorang Ravenel berarti mewarisi temperamen buruk, sifat liar, dan perilaku tak terkendali yang sudah jadi ciri khas garis keturunan mereka. Bisa dikatakan Devon ini bahkan tak mampu mengurus dirinya sendiri. Bisa jadi dia juga bakal mati muda seperti para pendahulunya.
Jadi seberapa parahnya para pria dari keluarga Ravenel?
They yielded to every temptation, indulged in every sin, and scorned every virtue, with the result that they tended to die faster than they could reproduce.
Now there were only two left.
Jadi mereka ini urakan, maksiat melulu, bertemperamen buruk, dan pria paling brengsek di kalangan bangsawan Inggris. Kalau nggak mati muda karena duel, kecelakaan, ya keracunan alkohol. Sebenarnya bukan hal baru untuk historical romance menampilkan seorang bajingan yang kelewatan brengseknya, terutama Lisa Kleypas. Kita sudah pernah berkenalan dengan Leo Hathaway (The Hathaways) dan Sebastian St. Vincent (The Wallflowers) yang sebelas dua belas.

Tetapi di buku ini, istilah ‘brengsek’ seolah masih kurang untuk menggambarkan seorang Devon Ravenel. Kontrol emosi si cold hearted rake ini benar-benar jelek. Saya sendiri sebagai pembaca tidak tahan dengan amarahnya yang bisa dipicu oleh apa pun. Kata-katanya kepada Kathleen juga kerap kelewat kasar.
Saya akui Kathleen memang perempuan yang sangat sulit dengan kecenderungan sok mengatur. Tetapi saya rasa sifat ini lebih dia tunjukkan kepada adik-adik iparnya.
Interaksi dua tokoh utama Cold Hearted Rake nyaris bikin saya meringis tak nyaman. Saya rasa hubungan mereka sangat berisiko terjadi mental abuse di kemudian hari. Amarah Devon tidak bisa dikatakan wajar dan saya rasa perangainya tak membaik sampai cerita tamat. Satu-satunya sifat baik yang dia miliki adalah kesetiaannya kepada Kathleen.
Dan karena interaksi Devon – Kathleen tidak menyenangkan untuk dibaca, alur cerita Cold Hearted Rake jadi terasa lambat. Saya terus bertanya-tanya kapan cerita ini akan berakhir. Hahah..
Walaupun begitu saya meyukai si kembar Pandora dan Cassandra. Mereka berdua benar-benar lucu dan gila seperti Hathaway bersaudara. Saya rasa adik Devon, West juga cukup memesona. Saya penasaran Lisa Kleypas bakal membuatkan cerita seperti apa untuknya.
Saya tidak bisa mengatakan kalau saya menikmati Cold Hearted Rake. Sebenarnya buku ini malah mengecewakan, karena saya sudah menaruh harapan besar. Tetapi saya masih tetap menyukai gaya penulisan, dialog-dialog lucu, dan sebagian besar karakter di cerita ini. Jadi masih saya beri 2 bintang.
Menurut kesimpulan saya, Cold Hearted Rake adalah pembuka yang kurang memikat untuk sebuah serial. Tetapi bisa saya pastikan kalau buku kedua dan ketiganya jauh lebih bagus.

Oh, iya, buku ini juga sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Sampulnya berbeda total, tetapi sama-sama cantik.
Sekian untuk ulasan Cold Hearted Rake. Buat calon pembaca The Ravenels, jangan kapok setelah membaca buku pertama. Sekuelnya bakal membayar lunas kegagalan Cold Hearted Rake. Buku keduanya nanti menceritakan tentang Helen, kakak Pandora dan Cassandra. Buku kedua ini wajib baca karena menawarkan semua hal yang bikin buku-buku Lisa Kleypas dicintai penggemar historical romance.