
Bertahun-tahun lalu saya membaca artikel tentang Zoe, sebuah library cafe yang saat itu masih tergolong baru di Bandung. Konsep nongkrong sambil baca komik yang ditawarkannya saat itu benar-benar membuat saya tertarik. Sayangnya di kota saya belum ada tempat hangout seperti ini.
Beberapa tahun kemudian Malang punya HD’R Comic Cafe. Sementara Bandung sudah punya beberapa library cafe selain Zoe.

Saya mampir ke HD’R ini baru dua kali. Pertama untuk gathering klub buku di tahun 2012. Kali kedua bulan lalu demi mengumpulkan bahan untuk tulisan ini. Di bawah sinar matahari bulan September yang terik menggigit dan nyeri haid, saya nekat ke sana dengan berboncengan bersama Mbak.
Alasan saya jarang ke sini sebenarnya bukan karena tempatnya nggak enak. Tapi karena kejauhan dari rumah. Apalagi saat itu saya belum bisa mengendarai motor sendiri.
HD’R beralamat di Jalan Bunga Coklat No.11. Gampang nyarinya, kok. Nyaris di ujung ruas Jalan Coklat, sebelah kiri jalan kalau dari Kalpataru. Kafe buka mulai jam 11 siang dan tutup di jam yang sama pada malam hari.


Dari luar sampai bagian dalam kafe bertabur gambar komik. Bahkan meja-mejanya juga berhias ilustrasi komik.

Kafe ini menawarkan space yang cukup luas dan nyaman. Lantai pertama dihiasi dengan pajangan action figures, board games, dan perangkat game online.


Action figures dan komik diletakkan di rak-rak kaca. Tapi rak buat action figure-nya dikunci, jadi memang cuma buat pajangan. Sementara board games dan buku-bukunya boleh dibawa ke meja masing-masing.
200 Koleksi board games

Khusus board games, mereka punya sekitar 200 permainan dari luar negeri maupun bikinan lokal. Dari dulu saya tahunya board games cuma Monopoli, Halma, Ludo, sama Ular Tangga. Kalau bukan gara-gara menulis artikel tentang bisnis board games Gibran dan Kaesang, saya nggak bakal tahu kalau jenis permainan seperti ini punya variasi yang jauh lebih banyak dan sedang digrandrungi pula.
“Nanti sore ada turnamen, Mbak. Coba aja nonton,” kata mas waiter yang bersedia saya tanya-tanyai saat itu.

Rupanya kafe ini juga jadi tempat diadakannya turnamen board games mingguan. Nanti pemenangnya bakal dikirim ke tingkat kompetisi yang lebih tinggi. Tapi saya lihat cukup banyak juga pengunjung yang main board games buat iseng saja.
Manga nostalgia dari tahun 80-90

Naik ke lantai dua HD’R ternyata tempatnya justru lebih lega lagi. Space lebih luas. Pencahayaannya juga lebih bagus. Meskipun tangga penghubungnya gelap total. Bikin saya meraba-raba sambil menyusuri anak tangga. Dinding bagian atasnya berhias foto Joker pula. Kan serem.

Untuk koleksi buku, lantai dua dilengkapi rak-rak berisi manga lawas macam Candy-Candy, Sailor Moon, dan Pansy. Beberapa judul shounen manga populer juga ada.




Saya sendiri sempat mengambil beberapa volume Kitchen Princess buat dibaca sambil ngemil. Tapi akhirnya malah lebih banyak foto-foto daripada bacanya. Sementara kakak saya seperti biasa lebih asyik dengan gadget-nya.

Di lantai pertama ada beberapa novel populer macam Harry Potter yang ikut dipajang di rak. Buku-buku cersil lawas seperti Naga Sasra Sabuk Inten juga ada.


Tapi novel-novel silatnya masih dibungkus plastik. Mungkin karena buku-buku begini sudah langka sih ya.
Lebih pas buat nongkrong siang-siang
Saya perhatikan interior HD’R sedikit berubah sejak terakhir kali saya ke sana. Sepertinya dulu koleksi buku lebih banyak.
Makanan dan minuman yang ditawarkan di sini tergolong biasa saja. Standar kafe-kafe Instagramable yang memang lebih menonjolkan ambience buat nongkrong daripada panganan.
Semua menu yang saya beli kebetulan berharga sama, dari fishballs, milkshake, sampai creamy pasta dibanderol dengan harga Rp15.000,-.



Satu hal yang paling saya suka di sini adalah nggak ada musik yang diputar. Saya sering merasa terganggu dengan musik bervolume kencang yang selalu diputar kafe-kafe lain. Ngobrol pun jadi kurang nyaman, karena harus teriak-teriak.
Nongkrong di sini paling pas di siang hari. Agak sorean mulai banyak mahasiswa yang datang buat ngobrol sambil mengerjakan tugas atau sekadar main board games. Sudah pasti berisik, namanya juga anak muda yang lagi semangat-semangatnya menjalani hidup.
Jadi kalau mau santai baca komik lama-lama mending berbekal headset. Pilih kursi atau sofa empuk di pojokan dan pesan minuman ukuran besar. Damai deh sampai maghrib turun.
Wah… ini sepertinya tempat nongkrong yang nyaman. Apalagi di bagian manganya. Bisa berjam-jam membaca nih.
LikeLike
Iya, tempatnya enak bgt kalo siang, kecuali kalo udah rame mahasiswa nongkrong
LikeLike
Wibu headquarter
LikeLike
Ah, gitu ya? 😆
LikeLike