
To really be a nerd, she’d decided, you had to prefer fictional worlds to the real one.
—Fangirl (Rainbow Rowell)
Judul: Fangirl
Penulis: Rainbow Rowell
Bahasa: Inggris
Format: ebook, 448 hal.
Penerbit: St. Martin’s Griffin (2013)
Genre: fiksi, new adults, roman
Cerita
Dikutip dari Goodreads:
From the author of the New York Times bestseller Eleanor & Park. A coming-of-age tale of fan fiction, family and first love.
Cath is a Simon Snow fan.
Okay, the whole world is a Simon Snow fan..
But for Cath, being a fan is her life—and she’s really good at it. She and her twin sister, Wren, ensconced themselves in the Simon Snow series when they were just kids; it’s what got them through their mother leaving. Reading. Rereading. Hanging out in Simon Snow forums, writing Simon Snow fan fiction, dressing up like the characters for every movie premiere.
Cath’s sister has mostly grown away from fandom, but Cath can’t let go. She doesn’t want to.
Now that they’re going to college, Wren has told Cath she doesn’t want to be roommates. Cath is on her own, completely outside of her comfort zone. She’s got a surly roommate with a charming, always-around boyfriend, a fiction-writing professor who thinks fan fiction is the end of the civilized world, a handsome classmate who only wants to talk about words… And she can’t stop worrying about her dad, who’s loving and fragile and has never really been alone.
For Cath, the question is: Can she do this? Can she make it without Wren holding her hand? Is she ready to start living her own life? Writing her own stories?
And does she even want to move on if it means leaving Simon Snow behind?
2 Points:

Story

Setting

Characterization

Writing style

Moral/interesting trivia
Level of Interest

Review
Cukup lama juga saya nggak baca buku rasa Young Adults seperti ini. Sebenarnya lebih tepat disebut New Adult kalau dilihat dari umur dan masalah yang dihadapi para tokoh. Tapi bagi saya nuansa cerita Fangirl memang lebih klop dengan kelompok umur Young Adults.
Plot ceritanya simpel. Agak kelewat simpel kalau menurut selera saya. Selain itu alurnya slow pace. Sepanjang ratusan halaman saya sudah hampir bosan. Meskipun Rainbow Rowell cukup lihai menggiring saya untuk salah menebak siapa romantic interest sang tokoh utama.
Konflik utamanya adalah transisi tokoh utama, Cather atau Cath dari seorang remaja ke dewasa muda. Dari introvert yang memilih berkutat di dalam personal bubble menjadi introvert yang harus belajar menghadapi dunia dengan cara dewasa. Konflik paling menggigit adalah perselisihan Cath dan kembarannya, Wren mengenai ibu kandung mereka.
Sisi romannya terasa datar, meskipun tokoh utama pria adalah sosok yang cukup memesona. Bahkan termasuk salah satu tokoh utama pria terbaik di jagat fiksi. Kenapa? Simply because he treats her right. Tidak ada perilaku posesif, manipulatif, apalagi abusive. Saya rasa justru karakter Cath sendiri yang kurang simpatik menurut saya.
Harus saya akui, Fangirl bukan judul yang akan saya baca ulang di kemudian hari. Ceritanya kurang greget buat saya. Mungkin karena saya bukan fangirl yang bisa relate dengan kegilaan terhadap fanfic. Cukilan cerita Simon Snow yang diselipkan di setiap bab juga saya lewatkan saja.
Tapi ada satu pelajaran berharga yang bisa kita tangkap dari Fangirl. Kamu boleh jatuh cinta kepada dunia fiksi. Kamu bisa bersembunyi di sana untuk melarikan diri sejenak dari realitas yang menghimpit. Tetapi, pada akhirnya kamu harus ingat duniamu adalah dunia nyata. Jangan lupa untuk menjalani hidup. Dan yang dimaksud menjalani itu bukan sekadar mengejar mimpi atau kebahagiaan. Kita pun perlu bertumbuh dengan menghadapi masalah-masalah yang nyata pula.
Suka banget sama paragraf terakhir.
LikeLike
Makasih banyak 😀
LikeLike