[Review Buku] Gossip Girl: Serunya Kisah ‘Lambe Turah’ Kaum Sosialita New York di Era Keemasan Blog

Gossip Girl here. The one and only source into scandalous lives of the Manhattan’s elites.

Welcome to New York City’s Upper East Side, where my friends and I live, go to school, play, and sleep—sometimes with each other.

potongan unggahan blog Gossip Girl di novel Gossip Girl (Cecily von Ziegesar)

Ini lebih ke review bukunya, ya! Saya nggak terlalu banyak membahas TV series Gossip Girl, baik yang versi 2007, 2021, maupun remake Indonesia-nya. Palingan, saya cuma menyoroti perbedaan tokoh-tokohnya di buku dan series.

Karena kesulitan menemukan gambar terbitan Indonesianya, saya sertakan gambar sampul dari edisi Amerika Serikatnya saja.

Gossip Girl (Cecily von Ziegesar). © Little, Brown and Company
Gossip Girl (Cecily von Ziegesar) © Little, Brown and Company

Judul: Gossip Girl—Cewek Penggosip (Gossip Girl #1)
Penulis: Cecily von Ziegesar
Bahasa: Indonesia
Format: paperback
Penerbit: Karisma (pertama terbit di Amerika Serikat tahun 2002)
Genre: fiksi, drama, roman, remaja (young adults)

Cerita

Gossip Girl mengisahkan hari-hari para sosialita di sekolah elit Constance Billard School for Girls dan St. Jude’s School for Boys yang berlokasi di Upper East Side, New York.

Intrik, skandal, asmara, sampai kebobrokan remaja kelas atas ini rutin diberitakan Gossip Girl, laman blog anonim yang seolah memiliki mata di segala penjuru Upper East Side.

Kali ini Gossip Girl menyoroti kehidupan S dan B, dua “ratu” Constance Billard yang tengah berseteru.

Tak ada yang tahu alasan dua cewek populer ini mengakhiri persahabatan. Tiba-tiba S pindah ke sekolah asrama, meninggalkan B yang lantas mengambil “tahta” sebagai murid paling hits darinya.

Kini S kembali ke Constance Billard. Perang dingin di antara dua cewek paling berpengaruh di sekolah pun dimulai.

S is back from boarding school, and if we aren’t careful, she’s going to win over our teachers, wear that dress we couldn’t fit into, steal our boyfriends’ hearts, and basically ruin our lives in a major way. I’ll be watching closely . . .

You know you love me,

Gossip Girl

potongan unggahan blog Gossip Girl di novel Gossip Girl (Cecily von Ziegesar)

2 Points for:

Story

☑️ Setting

Characterization

☑️ Writing style

Moral/interesting trivia

Level of Interest

💗💗💗

Review

Kabarnya Gossip Girl, serial remaja yang populer di pertengahan tahun 2000-an itu bakal di-reboot. Kristen Bell (Veronica Mars, The Good Place) bakal menyuarakan si Lambe Turah dari Upper East Side kembali.

Sebagai penggemar original series-nya, saya langsung mengernyit skeptis mendengar rumor tersebut. Lalu mengernyit untuk kedua kalinya setelah membaca artikel tentang rencana adaptasi Gossip Girl oleh Nia Dinata.

Berita-berita tentang Gossip Girl ini lantas membuat saya tergerak untuk mengulas buku dan serialnya. Kalau boleh jujur, saya memang masih menonton ulang Gossip Girl buat (not) guilty pleasure, setidaknya setahun sekali.

Bukunya sendiri saya baca di zaman-zaman awal kuliah dan belum pernah saya review dengan sepantasnya. Jadi marilah kita bahas sekarang.

Buku yang saya review ini adalah Gossip Girl volume pertama. Ada empat belas buku dan spin-off bertitel Gossip Girl: The Carlyles.

Gossip Girl - The Carlyles oleh Cecily von Ziegesar © 
Little, Brown and Company
Gossip Girl – The Carlyles oleh Cecily von Ziegesar ©
Little, Brown and Company

Buku ini jadi inspirasi utama pilot dan beberapa episode awal serial Gossip Girl. Ceritanya berpusat pada kehidupan ciwi-ciwi sosialita di Constance Billard School for Girls.

Dua tokoh sentralnya adalah Blair Waldorf dan Serena van der Woodsen. Pasang surut hubungan dua sahabat sekaligus rival ini terus-menerus dimonitor oleh Gossip Girl.

Model postingan si Gossip Girl tak beda jauh dari Lambe Turah di zaman sekarang, tapi “mainan” GG zaman itu adalah blog, bukan Instagram. Tahun 2000-an awal memang merupakan eranya blog gosip macam Perez Hilton atau Just Jared.

Lambe Turah Zaman Tahun 2000-an

Gossip Girl ini terinspirasi dari pengalaman si penulis, Cecily von Ziegesar selama masa sekolah di The Nightingale-Bamford School.

Ceritanya ditambah bumbu-bumbu gosip yang didengarnya dari teman-teman.

Cecily von Ziegesar, penulis novel Gossip Girl © SohoPress
Cecily von Ziegesar, penulis novel Gossip Girl © SohoPress

Cerita dibuka dengan kembalinya Serena ke Upper East Side. Alasan kepergiannya yang misterius dan kecemburuan Blair membuat hubungan keduanya meruncing. Tentunya konflik di antara kedua cewek paling populer ini jadi santapan hangat GG.

Blair (Leighton Meester) dan Serena (Blake Lively) di serial Gossip Girl © dok. CW/Gossip Girl
Blair (Leighton Meester) dan Serena (Blake Lively) di serial Gossip Girl © dok. CW/Gossip Girl

Uniknya, Gossip Girl versi buku ini menggunakan inisial untuk menceritakan gosip-gosip panasnya. Jadi followers-nya sekalian menebak-nebak siapa S, B, N, dan C. Lebih masuk akal, sih, ya? Kalau beneran “sebut merek” seperti di TV series, apa nggak bakal dituntut pakai pengacara sama anak-anak tajir ini?

Karakter-Karakter Utama Gossip Girl

Gossip Girl versi novel menampilkan sebagian besar karakter yang juga kita jumpai di serial televisinya. Berikut ini beberapa di antaranya.

enam karakter utama di serial TV Gossip Girl yang diperankan oleh Ed Westwick, Taylor Momsen, Penn Badgley, Chace Crawford, Leighton Meester, dan Blake Lively (dari kiri ke kanan) © dok. CW/Gossip Girl
enam karakter utama di serial TV Gossip Girl yang diperankan oleh Ed Westwick, Taylor Momsen, Penn Badgley, Chace Crawford, Leighton Meester, dan Blake Lively (dari kiri ke kanan) © dok. CW/Gossip Girl

S atau Serena van der Woodsen, cewek pirang dengan gaya hidup liar, tapi jadi “role model” cewek-cewek di sekolah.

Serena adalah pewaris bisnis perkapalan dari Belanda yang dimiliki keluarga ayahnya.

Sebenarnya S ini cukup cerdas, tapi tertutup oleh citranya sebagai wild party girl.

Lagipula, privilege kekayaan, koneksi, dan tampang cakep membuat Serena tidak perlu susah-susah mengasah kecerdasannya.

Serena van der Woodsen (Blake Lively) © CW
Serena van der Woodsen (Blake Lively) © CW/Gossip Girl

Serena punya kehidupan yang cukup mudah, karena dia tahu cara memanfaatkan kekayaan dan daya tariknya buat mendapatkan semua hal.

Beda dengan serial TV, S versi novel justru tidak peduli fashion. Dia ini anaknya keren bawaan orok. Jadi, mau bergaya gembel pun ujung-ujungnya malah jadi effortlessly stylish.

B atau Blair Waldorf; sahabat, musuh, sekaligus rival Serena. Lebih tepatnya, Blair yang menjadikan Serena sebagai musuh dan rival.

B adalah tipikal cewek tajir dengan kepribadian antagonis yang pasti ada di setiap sinetron, telenovela, atau drama cheesy lainnya.

Blair Waldorf (Leighton Meester) © CW
Blair Waldorf (Leighton Meester) © CW/Gossip Girl

B ini juga sama cakepnya kayak S, tapi cenderung insecure. Tipe orang yang bakal jadi ibu-ibu gampang iri sama tetangga, nggak mau kesaingan dalam segala hal, dan akhirnya malah stres sendiri.

Berlawanan dengan S, justru Blair yang terobsesi dengan fashion.

Dia juga menderita gangguan pola makan yang cuma disoroti sekilas di salah satu episode tv series-nya.

N atau Nate Archibald adalah kapten tim lacrosse di St. Jude’s School for Boys. Anak mantan kapten Angkatan Laut yang jadi bankir sukses dan sosialita Prancis.

Nate Archibald (Chace Crawford) © CW
Nate Archibald (Chace Crawford) © CW/Gossip Girl

Nate ini adalah karakter yang jadi rebutan Blair dan Serena. Digambarkan sebagai pemuda ganteng nan galau dengan sifat plin-plan yang membuat cinta segita di antara dirinya, Serena, dan Blair senantiasa ruwet.

D atau Daniel ‘Dan’ Humphrey, second male lead setelah Nate. Beda dari ketiga karakter sebelumnya, dia adalah pemuda dengan latar belakang biasa-biasa.

Dan bisa bersekolah di Riverside Preparatory School for Boys lantaran beasiswa. Dia digambarkan sebagai anak indie sejati; penggila puisi, pecandu kopi, depresif, dan cenderung parnoan.

Dan Humphrey (Penn Badgley) © CW
Dan Humphrey (Penn Badgley) © CW/Gossip Girl

Daniel ini terobsesi kepada Serena selama bertahun-tahun, tapi awalnya cuma berani jadi secret admirer.

Dari segi penampilan, Dan versi novel cukup berbeda dari karakter TV-nya yang diperankan oleh Penn Badgley. Ganteng, jangkung, ceking, dan selalu pakai outfit serba hitam. Mungkin lebih mirip karakter Aaron yang sempat muncul di Season 2 sebagai pacar Serena.

[REVIEW SERIAL TV] YOU: KETIKA SEORANG SOSIOPAT MENJADI TOKOH UTAMA NAN MEMIKAT

J atau Jenny Humphrey adalah adik perempuan Dan. Dia bersekolah di Constance Billard lewat beasiswa, sama seperti kakaknya.

Jenny Humphrey (Taylor Momsen) © CW
Jenny Humphrey (Taylor Momsen) © CW/Gossip Girl

Penampilannya beda jauh dari Taylor Momsen. Jenny digambarkan sebagai cewek petite dengan rambut coklat dan dada berukuran DD yang selalu membuatnya minder.

C atau Chuck Bass merupakan tokoh antagonis di buku. Chuck adalah pemuda yang ganteng, biseksual, pemalas, dan cuma tertarik kepada uang serta seks.

Chuck Bass (Ed Westwick) © CW
Chuck Bass (Ed Westwick) © CW/Gossip Girl

Dia selalu pakai scarf sebagai signature style. Chuck berteman dengan Nate, Blair, dan Serena semata karena berasal dari lingkar sosial yang sama.

Vanessa Abrams juga termasuk pelajar beasiswa di Constance Billard. Dia diceritakan bercita-cita jadi filmmaker, berkepala plontos, dan menggemari outfit serba hitam seperti Dan.

Dan Humphrey (Penn Badgley) dan Vanessa Abrams (Jessica Szohr) © CW
Dan Humphrey (Penn Badgley) dan Vanessa Abrams (Jessica Szohr) © dok. CW/Gossip Girl

Vanessa ini adalah sahabat sekaligus pengagum rahasianya Dan. Vanessa tinggal di New York bersama kakaknya. Dia paling benci grup cewek-cewek tajir di sekolah dan karenanya selalu menghindari S atau B.

Karakter minor seperti Kati dan Iz juga disebut di novel, tapi mereka hanya muncul sekilas.

Perbedaan Gossip Girl Versi Novel dan TV Series

Jadi, seberapa beda novel dan TV series Gossip Girl? Bisa dibilang beda jauh. Meskipun basic plot-nya sama, perkembangan cerita TV series-nya melenceng jauh dari buku. Terutama pada sisi romance para tokohnya.

Banyak pairing di TV series yang bahkan nggak ada di bukunya. Bahkan romansa Chuck-Blair yang bikin saya betah nonton Gossip Girl nggak ada di buku. Serena dan Dan juga pacaran cuma sebentar. Intinya cuma Serena dan Blair rebutan Nate melulu.

Kalau mau tahu perbedaan-perbedaan Gossip Girl versi novel dan TV series, coba baca tautan yang saya sertakan di akhir unggahan ini. Dijamin bikin dahi berkerut.

Novel Remaja Rasa Dewasa

Saya tidak menyebut Gossip Girl setara dengan novel-novel dengan steamy romance atau bahkan erotica. Namun, untuk ukuran novel dengan target audience remaja, buku ini punya terlalu banyak unsur 18+.

Bukan cuma seks, tapi juga penggunaan obat-obatan terlarang. Jadi saya rasa bakal lebih tepat kalau buku ini disebut “novel remaja untuk pembaca New Adults dan Dewasa”.

Walaupun begitu, sepertinya memang unsur glamor dan 18+ itu yang menjadikan buku-buku Gossip Girl laris manis di kalangan pembaca remaja seluruh dunia.

[REVIEW BUKU] FANGIRL OLEH RAINBOW ROWELL

Bacaan Ekstra Ringan Setara Reality Show Kardashian

Secara garis besar, buku ini menjadikan cinta segi tiga di antara Blair, Nate, dan Serena sebagai sumber konflik.

Ceritanya sangat klise, tapi gaya bercerita sang Gossip Girl di blog menawarkan narasi menarik untuk membumbui kerecehan cerita tersebut.

Buku ini juga kerap menyebut barang-barang bermerek. Karena apalah artinya sosialita Upper East Side tanpa outfit dari butik high end, aksesoris seharga ribuan dolar, dan liburan mewah?

Bisa saya katakan, buku ini menawarkan bacaan ringan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Nggak pakai mikir, analisis, atau emosi yang terkuras. Bisa jadi bacaan yang cocok saat lagi butuh hiburan ‘sampah’ seperti Keeping Up With The Kardashians atau Rumah Uya.

Meskipun bisa disebut picisan, jangan malu baca Gossip Girl! Baca buku yang nggak berbobot itu bukan dosa, kok. Wong nggak suka baca aja nggak dosa.

Sumber bacaan:

19 Differences Between The “Gossip Girl” Books And Show That Have Me Gobsmacked. BuzzFeed
Gossip Girl: How Each Character Is Supposed To Look. Screen Rant