[Review Buku] Hush, Hush oleh Becca Fitzpatrick

Judul: Hush, Hush (Hush, Hush #1)
Penulis: Becca Fitzpatrick
Bahasa: Inggris
Format: ebook, 255 hal.
Penerbit: Simon & Schuster
Genre: fiksi, roman, fantasi, young adults

Cerita

Hidup Nora Grey tadinya biasa-biasa saja. Ia Cuma seorang remaja SMA yang tidak terlalu populer dan sedang dalam masa pemulihan psikis setelah ayahnya meninggal. Tapi ketenangan Nora terusik sejak ia bertemu dengan partner biologinya, Patch. Patch selalu sengaja memancing kemarahan Nora. Tapi ia juga membuat Nora tak mampu berpaling dari pesona dan kemisteriusannya.

Peristiwa demi peristiwa  yang menakutkan mulai terjadi. Patch selalu berada di waktu dan tempat yang mencurigakan. Nora ketakutan dan tak tahu siapa yang harus dipercayainya. Ketika ia berusaha mencari kebenaran jatidiri Patch, Nora tak siap dengan apa yang ditemukannya.

1 Point for:

☑️Story

Characters

Setting

Writing style

Interesting trivia

Level of Interest

💗💗

Review

Saya nggak pernah tahu kalau serial ini begitu populer. Saya hanya sempat melihatnya di berbagai listopia dan berpikir cover-nya bagus.

Saya mencoba membaca tanpa tahu sinopsisnya atau bahkan genre buku ini apa (di samping YA).

Prolognya memang memancing pembaca untuk membuka halaman selanjutnya. Saya sudah membayangkan seperti Interview With the Vampire atau semacamnya. Jadi dengan excitement tinggi, saya meneruskan membaca. Tapi begitu masuk bab pertama langsung kecewa. Kelas biologi ini benar-benar tak masuk akal. Dan Nora sama sekali tidak menonjol jika dibandingkan dengan sahabatnya, Vee yang sebenarnya irritating banget.

Idenya bagus meskipun terasa seperti Twilighttwilight juga. Seorang gadis biasa yang hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat sejak berkenalan dengan partner biologinya yang misterius dan seksi.

Saya suka bagian ketika Nora dikuntit sosok misterius bertopeng ski. Ikut bertanya-tanya siapa orang itu. Apakah Patch? Elliot? Atau ada orang lain lagi? Dan kenapa? Kenapa Patch, Miss  psikolog atau psikiater yang ternyata malaikat juga (I don’t even remember her name), dan Eric bertingkah mencurigakan?

Mungkin bagian inilah yang membuat saya terus nekad membaca Hush,Hush, meskipun dari awal sudah terlihat kalau adegan-adegannya tak masuk akal, bahkan untuk sebuah novel fantasi.

Tapi selebihnya mulai membosankan. Alurnya lambat. Tokoh-tokohnya tidak berkembang (mungkin karena lambatnya alur tadi). Sampai tiga-perempat buku aku masih belum terlalu paham apa yang jadi inti permasalahan dalam cerita.

Lagipula, menurut saya Fitzpatrick dan penulis-penulis YA fantasy romance lainnya perlu riset yang lebih matang sebelum memasukkan unsur mitologi ke dalam buku mereka. Atau kalau tidak sebaiknya mereka lebih rinci dalam deskripsi tentang dunia fantasinya. Misalnya, malaikat itu terbuat dari cahaya atau apa, bagaimana tempat tinggal mereka, karakteristik fisik ras mereka, sejarah mereka. Yah, yang detail seperti Lord of the Rings, Harry Potter, atau The Hunger Games. Supaya ide awal yang bagus tadi nggak sia-sia karena tidak tergarap dengan bagus.

Sampul Memikat, Judul Kurang Niat

Jujur, itu adalah hal pertama yang mengganggu saya saat mulai membaca buku ini. Kedengarannya lebih cocok menjadi judul salah satu episode Gossip Girl. Bahkan Gossip Girl punya judul yang lebih menjajikan. Never Been Marcused, Bonfire of the Vanity, The Magnificent Archibalds, The Wrath of Con.

Patch, What a Silly Name for a Fallen Angel

A Fallen Angel. Descendant of Lucifer. And his name is..Patch. Kenapa harus Patch? Kedengarannya seperti obat koyo. Salonpas Patch. Kenapa bukan Gabriel, Michael, Alecto, Boreas, atau nama lain yang kedengaran lebih elegan & kuno?

Jadi, sekian dulu review-nya. Kalau diterus-terusin nanti jadi makin menghina. 🙂 Mohon maaf juga kalau kapasitas reviewer-nya masih kurang banget.

2 thoughts on “[Review Buku] Hush, Hush oleh Becca Fitzpatrick

Leave a reply to Ayuni Yukinojo Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.