[Non-Review] Penulis Tenar dan Literatur Klasik di Balik Karakter Bungo Stray Dogs

Jadi, teman saya keukeuh merekomendasikan anime Bungo Stray Dogs buat saya tonton. Soalnya, judul ini adalah salah satu anime favoritnya dan sudah tayang di Netflix pula.

Salah satu alasan Bungo Stray Dogs unik tapi tidak se-booming Jujutsu Kaisen atau Demon Slayer adalah para tokohnya yang mencomot nama penulis literatur klasik dan karya terpopuler mereka sebagai nama kekuatannya (disebut dengan istilah Ability). Saya rasa nggak banyak penikmat anime yang tertarik dengan sastra klasik.

Penulis Bungo Stray Dogs, Kafka Asagiri (terinspirasi dari nama sastrawan Ceko, Franz Kafka) mengaku kalau dia ingin membuat karya yang bisa menarik minat pembaca untuk menikmati literatur klasik. Karena itulah, dia menciptakan seluruh karakter Bungo Stray Dogs sebelum merancang ceritanya. Buat menghindari copyright, dia memilih karya-karya yang setahu saya sudah masuk public domain alias bebas dibaca dan digunakan.

Generally, if something was published before 1923, it is in the public domain. If it was an unpublished work and the author died over 70 years ago, it is in the public domain. If was written by an anonymous author over 120 years ago, it is in the public domain.

—Belmont University

Setelah teman saya menceritakan garis besar plot Bungo Stray Dogs, isenglah saya ajakin main tebak-tebakan. Saya minta dia menyebutkan nama karakter di animenya, lalu saya bakal menebak Ability mereka.

Ternyata, saya nggak kenal sebagian besar penulis Jepang yang dia sebutkan. Saya tahunya cuma Ryūnosuke Akutagawa, Edogawa Ranpo, Natsume Soseki, dan Osamu Dazai. Ability Akutagawa sudah pasti Rashomon, meskipun saya nggak tahu itu apa. Sisanya, saya gagal menebak dengan benar.

Sebaliknya dengan karakter bernama barat, saya cukup berhasil menebak sebagian Ability yang mereka miliki. Saya bahkan sudah membaca beberapa bukunya. Misalnya The Great Gatsby, And Then There Were None (versi yang saya baca pakai judul Ten Little Niggers), Gone with the Wind, The Scarlett Letter, dan Little Women.

[REVIEW BUKU] TEN LITTLE NIGGERS: NOVEL DETEKTIF TANPA DETEKTIF

Setelah nonton Bungo Stray Dogs, saya langsung terkesan. Karena itulah, kali ini saya ingin membahas karakter-karakternya yang menggunakan nama penulis sungguhan. Sekalian dengan Ability mereka, tentunya. Tapi beberapa saja; yang sudah saya tonton dan saya sukai. Lagian, Netflix cuma menayangkan season pertama dan ketiganya. Season keduanya entah kenapa dilewatkan.

1. Francis Scott Key Fitzgerald – The Great Fitzgerald (based on: F. Scott Fitzgerald – The Great Gatsby (1925))

Francis Scott Key Fitzgerald © Kadokawa Soten | Bones
Francis Scott Key Fitzgerald © Kadokawa Soten | Bones

Karena suka banget villain yang punya gaya, karakter yang satu ini jadi nomor satu di daftar favorit saya. Sama seperti Jay Gatsby di novel The Great Gatsby (bisa di-download gratis dan legal di sini) yang kaya raya, dandy, dan misterius; Fitzgerald adalah karakter enigmatik yang stylish dan tak segan menghalalkan segala cara. Gantengnya sama kayak F. Scott Fitzgerald yang asli.

F. Scott Fitzgerald
F. Scott Fitzgerald

Kelemahan Gatsby dan Fitzgerald sama-sama perempuan. Kalau Gatsby hancur gara-gara Daisy Buchanan, maka ambisi Fitzgerald berakar dari keinginan untuk menghidupkan kembali putrinya. Kalau bentuk royalnya Gatsby adalah bikin pesta mewah setiap hari, maka bentuk royalnya Fitzgerald adalah kegendam diskonan panci di supermarket.

Ability miliknya, The Great Fitzgerald terdengar agak konyol. Dia harus keluar duit dulu sebelum mengaktivasi Ability-nya. Sebut harga yang bersedia dibayarkan secara spesifik, baru Ability-nya muncul seperti cahaya hijau mirip warna uang kertas dolar di komik-komik dan sekeliling tubuhnya diliputi cahaya kuning.

The Great Fitzgerald © Kadokawa Soten | Bones
The Great Fitzgerald © Kadokawa Soten | Bones

Selama duitnya ada, Ability Fitzgerald bisa dibilang tak terbatas. Tapi kalau sampai bangkrut, nggak bisa berantem, dong? Ternyata setelah jatuh miskin pun Fitzgerald masih bisa menghajar selusin pria dengan 50 sen. Dia juga bisa menggunakan kekayaan orang lain untuk aktivasi Ability atas seizin pemiliknya. Ternyata lumayan juga kekuatannya.

2. Osamu Dazai – No Longer Human (based on: Ozamu Dazai – No Longer Human (1948))

Osamu Dazai © Kadokawa Soten | Bones
Osamu Dazai © Kadokawa Soten | Bones

Osamu Dazai juga termasuk karakter favorit saya. Dia cerdas, eksentrik, dan punya masa lalu kelam. Kepribadiannya gelap, jadi setiap dialog yang dia ucapkan pun menarik. Meskipun tokoh utama Bungo Stray Dogs adalah Atsushi Nakajima, saya curiga Kafka Asagiri lebih suka Dazai. Soalnya, porsi kemunculannya jauh lebih banyak daripada karakter lain. Karakternya juga lebih tergali.

Dazai adalah mantan petinggi Port Mafia, sebelum menyeberang ke Armed Detective Agency. Kadang dia bisa menunjukkan kekejaman dan ketidakpedulian terhadap hidup manusia. Ability Dazai, No Longer Human bisa menetralkan setiap Ability lain lewat kontak langsung. Tanpa Ability ini, Dazai adalah petarung yang mudah dikalahkan. Tapi kekuatan utama Dazai memang terletak di strategi.

No Longer Human © Kadokawa Soten | Bones
No Longer Human © Kadokawa Soten | Bones

Osamu Dazai asli (nama lahir: Tsushima Shūji) adalah penulis tenar yang hidupnya cukup problematik. Di manga/anime, dia adalah mantan mentor Akutagawa dan rival Dostoevsky. Pada kehidupan nyata, Dazai justru mengidolakan Akutagawa dan Dostoevsky.

Lahir dari keluarga kaya, Dazai menghabiskan hidupnya dalam depresi akut, kecanduan narkoba, keterlibatan dengan sayap kiri, dan asmara terlarang. Sama seperti karakternya di Bungo Stray Dogs, Dazai juga kerap melakukan percobaan bunuh diri bersama para wanita yang jadi kekasihnya. Tapi upaya bunuh dirinya di anime lebih terasa komikal, sih.

Osamu Dazai
Osamu Dazai

Penulis yang satu ini dikenal lewat penuturannya yang bergaya otobiografi. No Longer Human (bisa di-download gratis dan legal di sini) adalah karya terakhirnya sebelum bunuh diri di tahun 1948. Karya ini dianggap sebagai semiotobiografi, karena tokoh utamanya punya banyak kesamaan dengan Dazai. Judul No Longer Human (Ningen Shikkaku) bermakna ‘tak pantas menjadi manusia lagi’.

3. Atsushi Nakajima – Beast Beneath the Moonlight (based on: Atsushi Nakajima – The Moon Over the Mountain (1942))

Atsushi Nakajima © Kadokawa Soten | Bones
Atsushi Nakajima © Kadokawa Soten | Bones

Semestinya, Atsushi adalah tokoh protagonis Bungo Stray Dogs. Tapi, karakternya justru kalah menonjol dari Osamu Dazai. Dia ini tipikal karakter seperti Naruto. Punya kekuatan besar, tapi sering ngang-ngong masih punya banyak kekurangan dalam direct combat. Dia bukan ahli strategi seperti Dazai, Ogai Mori, atau Doppo Kunikida. Atsushi sering meragukan dirinya sendiri, tapi punya tekad besar yang lantas membuatnya mencapai hal-hal besar. Intinya, potensi character development-nya masih luas.

Atsushi diceritakan punya kedekatan yang cukup istimewa dengan Kyoka Izumi. Mungkin hubungan mereka bakal berkembang ke arah romance. Uniknya, tulisan Atsushi Nakajima yang asli memang banyak dipengaruhi karya-karya Kyōka Izumi.

Atsushi Nakajima (1909—1942) yang asli adalah penulis yang karya-karyanya bernuansa introspektif dan dituturkan seperti legenda China. Sama seperti karakternya di manga/anime, Nakajima juga punya masa kecil yang pahit. Dia sempat tinggal di panti asuhan dan mengalami kekerasan dari dua ibu tirinya. Kariernya sebagai penulis tak panjang. Dia keburu meninggal di usia 33 tahun gara-gara asma.

Atsushi Nakajima
Atsushi Nakajima

Atsushi memiliki Ability Beast Beneath the Moonlight yang memungkinkannya berubah menjadi manusia harimau putih. Dalam sosok harimaunya, Atsushi memiliki kekuatan yang sangat besar dan kemampuan regenerasi instan.

Beast Beneath the Moonlight © Kadokawa Soten | Bones
Beast Beneath the Moonlight © Kadokawa Soten | Bones

Pada pertengahan season pertama, Atsushi mulai belajar untuk mengontrol kekuatannya. Karena sosok harimau membuat Atsushi kehilangan kontrol terhadap kesadarannya, dia lebih sering melakukan transformasi pada bagian-bagian tubuh yang dibutuhkan untuk bertarung saja. Dengan kaki harimaunya saja dia bisa bergerak dengan kecepatan luar biasa. Sementara pukulan tangan harimaunya saja bisa membuat Ability user yang sangat kuat seperti Akutagawa kewalahan.

Beast Beneath the Moonlight didasarkan pada cerita pendek The Moon Over the Mountain (Sangetsuki) yang terbit pada 1942. Cerpen ini didasarkan cerita dari era Dinasti Tang. Karya-karya Atsushi Nakajima banyak dipengaruhi cerita-cerita China kuno, karena dia tumbuh dengan ajaran Konfusius. Ayahnya adalah seorang cendekiawan konfusianisme.

[NON-REVIEW] 5 DRAMA KOREA YANG TERINSPIRASI DARI NOVEL KLASIK

The Moon Over the Mountain juga dikenal dengan judul Tiger Poet (pujangga harimau). Cerpen ini mengisahkan seorang pria yang bertemu seekor harimau jadi-jadian pemangsa manusia. Si manusia harimau adalah teman lama si pria yang sempat bermimpi menjadi pujangga. Namun impiannya kandas dan ia justru menjadi abdi negara. Dia lantas jadi gila dan berubah menjadi manusia harimau.

Kalau saya yang cerita memang jadi kedengaran bego. Tapi ini adalah alegori manusia yang berubah menjadi jahat, karena tidak mampu mengendalikan sifat-sifat buruk di dalam dirinya.

4. Ryūnosuke Akutagawa – Rashōmon (based on: Ryūnosuke Akutagawa – Rashōmon (1915))

Ryunosuke Akutagawa © Kadokawa Soten | Bones
Ryunosuke Akutagawa © Kadokawa Soten | Bones

Ryūnosuke Akutagawa adalah villain dengan sosok dan Ability impresif. Sayangnya, anggota Port Mafia yang satu ini gagal keren gara-gara pribadinya labil. Motivasi di balik setiap tindakannya juga terasa receh. Cuma kepingin diakui Osamu Dazai. Soalnya, dia adalah mantan ‘anak didik’ Dazai.

Sedikit banyak, Akutagawa niat banget buat mengalahkan Atsushi, karena iri kepadanya. Atsushi punya banyak kesamaan dengan dirinya, tapi memiliki hal-hal penting yang tidak dia miliki, yaitu teman-teman dan pengakuan Dazai. Dih, beneran kayak anak SD.

Ryūnosuke Akutagawa (1892—1927) dikenal sebagai ‘Bapak Cerpen Jepang’. Karya-karyanya banyak dipengaruhi oleh Ogai Mori dan Natsume Soseki. Di manga/anime, Mori digambarkan sebagai bos Akutagawa. Selama hidupnya, Akutagawa terkenal tak akur dengan Junichiro Tanizaki, seorang penulis tenar yang juga muncul di Bungo Stray Dogs. Dia bunuh diri di usia 35 tahun dengan menenggak barbital.

Ryunosuke Akutagawa
Ryunosuke Akutagawa

Ability milik Akutagawa, Rashōmon berbentuk seperti bayangan hitam yang bisa berubah-ubah bentuk sesuai kemauan pemiliknya. Ability ofensif dan cukup mematikan. Rashōmon sendiri adalah judul cerpen karya Ryūnosuke Akutagawa yang terinspirasi dari teater Noh (bisa di-download gratis dan legal di sini). Ceritanya tentang iblis ibaraki doji yang sempat menghantui Gerbang Rashōmon di Kyoto.

Rashomon © Kadokawa Soten | Bones
Rashomon © Kadokawa Soten | Bones

Cerpen Rashōmon berkisah tentang seorang pria kelaparan yang mengalami konflik moral di depan Gerbang Rashōmon pada suatu malam. Dia merasa terganggu dengan tindakan seorang wanita tua yang mencuri dari jenazah. Kemudian, pria itu gantian merampas pakaian di tubuh si wanita tua. Sama seperti si wanita tua yang membenarkan tindak pencuriannya sebagai upaya untuk bertahan hidup, pria itu pun beralasan kalau tindak kejahatannya juga didasari keinginan untuk bertahan hidup.

Bisa dilihat, pakaian adalah objek penting dalam cerita Rashōmon. Tak heran kalau Ability Rashōmon milik Akutagawa juga berasal dari pakaian yang menempel di tubuhnya. Biasanya, Rashōmon muncul dari jubah hitam Akutagawa. Walaupun begitu, sebenarnya Akutagawa bisa mengaktivasi Rashōmon dengan baju apa pun yang dikenakannya.

Pada zaman dulu, Gerbang Rashōmon dikenal sebagai tempat pembuangan jenazah dan dihantui iblis. Nggak heran juga kalau Ability Akutagawa berbentuk seperti iblis dan meninggalkan gelimpangan mayat ke mana pun dia pergi.

5. Kyōka Izumi – Demon Snow (based on: Kyōka Izumi – Demon Pond (1913))

Kyoka Izumi © Kadokawa Soten | Bones
Kyoka Izumi © Kadokawa Soten | Bones

Kyōka Izumi adalah karakter perempuan yang berpotensi menjadi love interest Atsushi Nakajima. Dia adalah assassin Port Mafia yang ‘menyeberang’ ke Armed Detective Agency. Penampilannya super imut dalam balutan kimono merah. Saya suka banget karakter mungil feminin dengan kepribadian bertolak belakang begini.

Kyōka Izumi (1873—1939) yang asli adalah seorang penulis pria dengan nama lahir Kyōtarō Izumi. Dia banyak menulis cerpen, novel, dan naskah drama kabuki sebelum Perang Dunia II. Sama seperti Kyōka di anime/manga, Izumi juga kehilangan ibunya di usia 9 tahun. Ia kerap menuangkan kerinduan pada sang ibu pada karya-karyanya.

Kyoka Izumi
Kyoka Izumi

Ability yang dimiliki Kyōka adalah Demon Snow. Ability ini memiliki sosok seperti wanita salju dalam cerita rakyat Jepang. Demon Snow bersenjata katana dan melibas siapa saja jika mendapat perintah melalui ponsel yang tergantung di leher Kyōka.

Demon Snow © Kadokawa Soten | Bones
Demon Snow © Kadokawa Soten | Bones

Demon Snow didasarkan pada karya Kyōka Izumi yang berjudul Demon Pond. Demon Snow milik Kyōka mirip dengan Ability Gold Demon milik anggota Port Mafia lain, Kōyō Ozaki. Kōyō ini bisa dikatakan sebagai figur ibu bagi Kyōka saat masih bergabug dengan Port Mafia. Pada kehidupan nyata, Kyōka Izumi adalah murid dari Kōyō Ozaki. Karya Ozaki yang paling dikenal adalah Gold Demon.

6. Akiko Yosano – Thou Shalt Not Die (based on: Akiko Yosano – Thou Shalt Not Die)

Akiko Yosano © Kadokawa Soten | Bones
Akiko Yosano © Kadokawa Soten | Bones

Tak banyak karakter perempuan di Bungo Stray Dogs yang digambarkan sebagai sosok bad ass. Salah satu yang karakternya sangat menarik perhatian saya adalah Akiko Yosano. Dia ini dokternya Armed Detective Agency. Yosano selalu terlihat keren, stylish, dan pemarah. Dia jago beladiri dan mahir menggunakan senjata, meskipun Ability yang dimilikinya tidak mendukung untuk pertarungan langsung.

Yosano memiliki Ability bernama Thou Shalt Not Die. Ability ini memungkinkan dirinya untuk menyembuhkan segala jenis luka fatal secara instan. Saat Thou Shalt Not Die aktif, kupu-kupu berterbangan dari tubuh Yosano dan menyembuhkan setiap luka yang dihinggapinya.

Masalahnya, Ability tersebut tidak berlaku untuk luka kecil. Jadi, seringnya Yosano harus melukai pasiennya sampai sekarat dulu sebelum mengobati mereka. Karena inilah, semua anggota Armed Detective Agency enggan diobati Yosano.

Thou Shalt Not Die © Kadokawa Soten
Thou Shalt Not Die © Kadokawa Soten

Sama seperti karakternya di Bungo Stray Dogs, Akiko Yosano (1878—1942) adalah penyair berjiwa feminis. Dia termasuk penulis yang sangat produktif. Sepanjang hidupnya, 50.000 sajak telah lahir dari tangannya. Sayangnya, kehidupan rumah tangganya cukup problematik.

Pada zaman sekarang, Akiko Yosano mungkin bakal dijuluki ‘loud’ feminist. Namun pada masanya, dia dianggap sebagai penyair yang kontroversial dan vulgar. Melalui karya-karyanya, Yosano tak segan mengkritik budaya patriarki Jepang, pandangan terhadap seksualitas perempuan, sampai kaisar.

Akiko Yosano
Akiko Yosano

Bahkan Thou Shall Not Die (Kimi Shinitamō Koto Nakare) pun sebenarnya adalah bentuk kritik terhadap keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia. Ditulis sebagai surat untuk saudara lelakinya, Asano mencela pemerintah yang kerap mengirim prajurit-prajurit muda dalam serangan bunuh diri ke garis depan dengan doktrin ‘mati terhormat demi negara’. Dia juga mengkritik Kaisar yang memerintahkan rakyatnya untuk mengorbankan jiwa bagi negara, sementara dirinya sendiri tidak pernah menghadapi bahaya. Memang asli bad ass!

Could it be the Emperor His Grace
Exposeth not to jeopardy of war
But urgeth men to spilling human blood
And dying in the way of wild beasts,
Calling such death the path to glory?

Thou Shalt Not Die (Akiko Yosano)

7. Fyodor Dostoevsky – Crime and Punishment (based on: Fyodor Dostoevsky – Crime and Punishment)

Fyodor Dostoevsky © Kadokawa Soten | Bones
Fyodor Dostoevsky © Kadokawa Soten | Bones

Fyodor Dostoevsky adalah adalah pimpinan Rats in the House of the Dead. Dia ini termasuk karakter terkuat, terbrutal, dan termanipulatif di Bungo Stray Dogs. Walaupun begitu, dia kerap menyebut kejahatannya sebagai kehendak Tuhan dan mengkritik sifat manusia yang mudah berbuat dosa.

Ability yang dimiliki Fyodor adalah Crime and Punishment. Sejauh ini, detail Ability tersebut belum terkuak. Fyodor hanya pernah menggunakan Ability-nya dua kali dan itu sudah cukup untuk membuat seluruh Yokohama kalang kabut.

Satu hal yang pasti, Fyodor bisa membunuh musuh-musuhnya bahkan tanpa kontak langsung. Crime and Punishment juga tak terpengaruh Draconia-nya Shibusawa. Pokoknya, karakter satu ini dan Ability-nya memang paling bikin penasaran. Saya sendiri belum pernah baca Crime and Punishment, jadi nggak bisa nebak Ability-nya kayak apa.

Crime and Punishment © Kadokawa Soten | Bones
Crime and Punishment © Kadokawa Soten | Bones

Fyodor Dostoevsky yang asli adalah seorang novelis tenar dari Rusia. Namanya kerap disejajarkan dengan Leo Tolstoy, penulis Anna Karenina. Keduanya bahkan saling memuji satu sama lain meskipun tidak pernah bertemu secara langsung.

[REVIEW BUKU & FILM] ANNA KARENINA: SEBUAH SINDIRAN TERHADAP KAUM BORJUIS RUSIA

Karya-karya Dostoevsky banyak mempengaruhi para penulis tenar setelah masanya, antara lain Anton Chekhov, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre. Sayangnya, kelemahan Dostoevsky adalah judi.

Fyodor Dostoevsky
Fyodor Dostoevsky

Karya terpopuler Dostoevsky adalah Crime and Punishment, Demons, dan The Brothers Karamazov. Tapi, dia termasuk penulis yang produktif jika dibandingkan penulis-penulis lain di postingan ini. Tema yang paling sering dia pakai adalah filosofi dan religi. Cerita-ceritanya kerap menyoroti perilaku manusia di Rusia abad 19 yang ditandai kekacauan politik dan sosial.

8. Chūya Nakahara – Upon the Tainted Sorrow (based on: Chūya Nakahara – Upon the Tainted Sorrow)

Chuya Nakahara © Kadokawa Soten | Bones
Chuya Nakahara © Kadokawa Soten | Bones

Chūya Nakahara adalah mantan partner Osamu Dazai. Dia pernah bergabung dengan Sheep. Terlepas dari Ability-nya, dia adalah petarung terbaik yang dimiliki Port Mafia. Sayangnya, kekurangan yang membuat karakter ini gagal keren adalah temperamennya yang mudah tersulut. Poin plusnya, dia cukup rasional dalam berbagai kesempatan dan punya Ability paling destruktif.

Ability Chūya, Upon the Tainted Sorrow memungkinkan dirinya untuk mengendalikan gravitasi setiap objek yang disentuh. Ini berarti jangkauan kemampuannya nyaris tak terbatas. Dengan Upon the Tainted Sorrow, dia bisa berjalan di langit-langit, menggunakan berbagai benda sebagai senjata, menghasilkan tendangan atau pukulan dengan kekuatan besar, menghentikan peluru, sampai membuat musuh tak bisa bergerak.

[LISTOPIA] 14 FILM ADAPTASI BUKU KLASIK YANG BISA DITONTON DI NETFLIX

Bentuk sejati Upon the Tainted Sorrow adalah Corruption. Ability ini bersumber dari Arahabaki, sosok dewa dengan kekuatan luar biasa. Dengan Corruption, Chūya mampu menembakkan bola-bola yang tercipta dari kompresi gravitasi, membuat lawannya tertelan lubang hitam. Walaupun sangat kuat, sifat destruktif Corruption membuatnya tak terkendali. Satu-satunya cara untuk menghentikan Corruption adalah No Longer Human milik Osamu Dazai.

Corruption © Kadokawa Soten | Bones
Corruption © Kadokawa Soten | Bones

Chūya Nakahara (1907–1937) yang asli adalah seorang penyair lawas yang terkenal dengan gaya eksperimentalnya. Dia dijuluki ‘Rimbaud-nya Jepang’. Karya-karyanya banyak terinspirasi oleh Arthur Rimbaud, Paul Verlaine, dan Shinkichi Takahashi. Rimbaud sendiri diceritakan sebagai sosok yang berpengaruh bagi kelamnya masa remaja Chūya di Bungo Stray Dogs.

Chuya Nakahara
Chuya Nakahara

Chūya Nakahara melalui masa kecil yang keras. Sang ayah kelewat disiplin kepadanya, karena Nakahara adalah anak sulung dan diharapkan untuk meneruskan jejak sang ayah sebagai dokter. Tak kuasa menahan duka bertahun-tahun setelah anak lelakinya meninggal, Nakahara mengembuskan napas terakhir di usia 30 tahun.

Upon the Tainted Sorrow adalah puisi Chūya Nakahara yang paling populer sekaligus inspirasi Ability karakternya di manga/anime. Syairnya menggambarkan perasaan putus asa dan kehidupan yang berlalu dalam sekejap mata. Sementara Corruption adalah bagian dari sajak Sheep Song yang dibuatnya untuk Yoshihiro Yasuhara. Buat mengaktivasi Corruption, Chūya Nakahara di manga/anime mengucapkan stanza dari sajak tersebut.

To thee the granting of a gloomy corruption, may ye never awaken again.

Sheep Song (Chuya Nakahara)

9. Howard Phillips Lovecraft – Great Old One (based on H. P. Lovecraft – The Call of Cthulhu)

Howard Phillips Lovecraft © Kadokawa Soten | Bones
Howard Phillips Lovecraft © Kadokawa Soten | Bones

Howard Phillips Lovecraft adalah anggota Guild yang muncul di season kedua. Tokoh ini didasarkan pada penulis novel Amerika, H. P. Lovecraft. Dia paling dikenal lewat cerita-cerita horor dengan fictional universe, Cthulhu Mythos.

H.P. Lovecraft
H.P. Lovecraft

Lovecraft adalah karakter yang kurang populer. Dia terlihat malas, eksentrik, nggak niat berantem, dan selalu berusaha agar tidak menjadi pusat perhatian. Padahal, kekuatannya luar biasa. Tidak seperti kebanyakan anggota Guild yang kalah telak di dari anggota Port Mafia atau Armed Detective Agency, Lovecraft tak bisa dibunuh oleh Chūya dan Dazai. Pada kemunculan terakhirnya, dia cuma pamit dari Guild karena merasa sudah menyelesaikan kontrak dengan Fitzgerald dan pergi tidur di laut.

Awalnya, Lovecraft disebut memiliki Ability bernama Great Old One yang bisa mengubah sosoknya menjadi monster dengan tentakel mematikan dan kemampuan regenerasi. Ternyata, No Longer Human milik Dazai tidak berpengaruh pada Great Old One. Kalau sosok monster itu bukan Ability, kemungkinan besar Lovecraft masih punya kemampuan rahasia lain. Bisa jadi lebih kuat daripada Ability seluruh karakter yang sudah pernah muncul.

Lebih jauh, Great Old One dalam karya-karya H.P. Lovecraft adalah alien kuno seperti dewa yang pernah menguasai bumi. Saya harap, karakter yang tak kalah misterius dari Dostoevsky ini bakal muncul lagi di season-season selanjutnya.


Sebenarnya saya juga suka karakter Ogai Mori, Natsume Soseki, Yukichi Fukuzawa, Draconia kepunyaan Shibusawa, dan Dogra Magra-nya Q. Tapi, nanti postingan ini jadi tambah ngelantur. Jadi, saya cukupkan sampai di sini saja.

Semoga Bungo Stray Dogs memperkenalkan lebih banyak penulis di season-season selanjutnya. Semoga saya juga makin tergerak buat baca lebih banyak karya klasik. Setidaknya harus tahulah karya Nikolai Gogol itu apa.

Sumber bacaan:

Akiko Yosano. Wikipedia
Atsushi Nakajima. Wikipedia
Bungo Stray Dogs. Wikipedia
Chūya Nakahara. Wikipedia
Crime and Punishment. Wikipedia
Cthulhu Mythos. Wikipedia
Cthulhu Mythos Deities. Wikipedia
Demon Pond (film). Wikipedia
Fyodor Dostoevsky. Wikipedia
H. P. Lovecraft. Wikipedia
Is the Work in the Public Domain?. Belmont.edu
Kafka Asagiri. Bungo Stray Dogs Wiki Fandom
Kyoka Izumi. Wikipedia
List of Characters | Bungo Stray Dogs. Bungo Stray Dogs Wiki Fandom
No Longer Human. Wikipedia
Osamu Dazai. Wikipedia
Rashōmon. Wikipedia
Ryūnosuke Akutagawa. Wikipedia
Thou Shalt Not Die. Poem Hunter

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.